16

8.1K 626 17
                                    

Pagi ini Arga dan Gavin menemani Alya yang sedang di rawat di rumah sakit, dokter bilang Alya kelelahan dan banyak pikiran. Arga sedang menikmati sarapannya dengan bermain game di ponselnya.

"Arga" panggil Gavin menghampiri adiknya yang sedang duduk di sofa.

"Hmm" dehem Arga tetap fokus pada gamenya.

"Abang mau pulang dulu sebentar kamu di sini jagain ibu, jangan ke mana-mana" ujar Gavin.

"Ibu kan lagi sakit mana bisa ke mana-mana" balas Arga lalu meletakkan bekas sarapannya di atas meja.

"Yang Abang maksud jangan ke mana-mana itu kamu bukan Ibu" jelas Gavin.

"Gak kok tenang aja aku gak akan ke mana-mana" balas Arga menatap Gavin dengan wajah seriusnya, agar Gavin percaya pada dirinya.

"Bu aku pulang dulu sebentar" pamit Gavin lalu keluar dari ruang rawat Ibu-nya, setelah Gavin keluar tak berselang lama dokter masuk untuk memeriksa Alya.

"Selamat pagi, saya akan menerima Ibu kamu sebenar" ucap sang dokter pada Arga yang sedang duduk di samping ranjang pasien.

"Silahkan dok" balas Arga bangun dari duduknya, mempersilahkan sang dokter untuk memeriksa Ibu-nya.

"Kamu bisa tolong tunggu di luar dulu sebentar?"

"Jangankan sebentar dok, lama juga bisa" balas Arga lalu segera keluar dari ruang rawat Alya.

"Nanti kalau Abang nanya gini, kok kamu keluar? kan Abang udah bilang jangan kemana-mana, jawabnya gampang aku di usir tadi sama dokter yang mau priksa ibu" monolog Arga dengan senyuman manisnya, dia melangkahkan kakinya keluar dari rumah sakit untuk pergi bermain bersama dengan temannya.

Gavin kembali ke rumah sakit saat, dia buru-buru masuk ke dalam ruang rawat ibunya karena ia tahu adiknya pasti sudah bosa di dalam, apa lagi adiknya hanya sendirian menjaga sang Ibu.

"Arga ke mana Bu?" tanya Gavin melihat sekeliling ruang rawat Alya.

"Ibu dari tadi gak lihat Arga" jawab Alya.

"Terus pergi ke mana dia?" tanya Gavin lalu segera merogoh ponselnya dari saku celananya, lalu segera menghubungi adiknya.

"Gak di angkat?" tanya Alya yang di angguki oleh Gavin.

"Paling pergi main" balas Alya tersenyum tipis pada Gavin.

"Kalau Ayah tau nanti pulang Arga di marahin lagi," ucap Gavin lalu duduk di kursi dekat ranjang, menggenggam tangan Alya lalu menciumnya.

"Sebenarnya Ibu kenapa? Kalau ada masalah cerita sana aku Bu" ucap Gavin, ia sangat takut saat Alya tiba-tiba pingsan kemarin, padahal sebelumnya Ibu-nya baik-baik saja.

"Dokter bilang cuma kelelahan Ibu kurang istirahat" balas Alya mengusap rambut Gavin. "Kamu udah makan?"

"Aku udah beli makanan di luar, tadinya mau makan sama Arga tapi anaknya malah pergi entah ke mana" balas Gavin.

"Paling sebentar lagi balik, kamu makan dulu terus minum obatnya" ucap Alya.

"Ibu juga harus makan aku suapi, kita makan bareng ya Bu" ujar Gavin lalu membuka bingkisan makanan yang tadi di belinya.

...........

"Capek, juga ya main kejar-kejaran kaya tadi" ucpa Natha merebahkan dirinya di atas rumput taman.

"Gara-gara si anjing sialan itu gue jadi capek" sahut Arga.

"Lo diem aja Gung? Gak capek?" tanya Natha menoleh ke arah Agung.

"Pala lo gak capek! Lo gak lihat apa kaki gue masih gemetaran begini" sungut Agung.

"Santai bro, baru di kejar anjing belum macan" ujar Arga menepuk pundak Agung.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 07 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ARGA Where stories live. Discover now