Back to Memories 16

213 37 1
                                    

Kini Scorpius, Rose dan Arthur berada dihalaman depan menatap langit-langit malam. Scorpius menyampaikan alasan sebenarnya mereka datang ke The Burrow ini.

Arthur tertawa, "Kukira mau numpang makan saja" di berusaha memecahkan suasana serius saat itu. Scorpius dan Rose tertawa.

"Itu juga alasanya kok" tambah Scorpius.

Arthur menghela nafas, mereka kini tiduran di rerumputan dan Scorpius menikmati ini. Menatap gelapnya langit, melihat bintang diantara bintang. Berharap mencari dua bintang paling terang diatas sana. Sesungguhnya ilang-ilang ini menganggu kulit Scorpius, jadi merasa gatal sedikit.

"Aku yang membantu Draco untuk mendapatkan pekerjaan di dunia Muggle"

Scorpius memejamkan matanya, pikirannya akan terfokuskan pada setiap kata yang akan keluar dari Arthur.

Hari itu, tepat 3 bulan setelah kelahiran Scorpius. 3 bulan juga Draco menjadi orang tua tunggal yang kewalahan mengurus bayinya. Beruntung sekali Ron dan Hermione yang kini juga sedang hamil besar membantunya. Draco sungguh tak enak pada Hermione karena dia dan Ron jadi tinggal di Malfoy Manor untuk membantunya.
Hermione sungguh keibuan semenjak dia hamil, dia membantu memberikan asi pada Scorpius. Sungguh Draco bersujud sujud kepada Ron dan Hermione karena kebaikan mereka, Ron juga kadang membantu untuk menggedong Scorpius saat Hermione tidur atau saat Draco sedang diluar untuk mencari kebutuhan.

Scorpius menangis keras malam itu, Draco tidak tidur. Dari tadi dia hanya menatap tubuh bayi laki-laki mungil itu bernafas atau tidak. Draco menggendong Scorpius perlahan, dilihatnya apakah bayi ini merasa kedinginan atau tidak. Apakah bayi ini haus atau tidak. Sesungguhnya menjadi orang tua tunggal itu tidak mudah, sungguh tidak mudah. Sekarang saja Ron dan Hermione masih membantunya, tetapi tidak untuk 1 bulan lagi karena Hermione juga akan segera melahirkan. Ron dan Hermione pasti akan memfokuskan diri pada anak mereka.

Draco sungguh pusing, Scorpius masih menangis keras sekali. Draco tak tahan dan membawanya keluar dari kamar untuk mencari angin dingin. Siapa tau malaikat kecil ini menyukai haqa dingin. Draco menopang bayi ini dengan lembut, menghangatkan bayi ini pada badannya.

"Jangan kau bawa keluar Draco" Hermione dengan rambut ikal berantakannya tiba-tiba muncul dari belakang Draco memghampirinya.

Draco mengira dia kebangun karena tangis Scorpius, "Granger... masuklah, disini dingin"

Hermione menggeleng heran, "Nah sudah tau dingin kenapa kau membawa anakmu keluar?" Hermione mengambil alih bayi Scorpius dari tangannya dan Hermione menggendong serta menenangkan Scorpius dan membawanya masuk kedalam.

Draco menundukkan wajahnya, dia mengekor Hermione.
"Aku tak bisa membayangkan bagaimana kau dan Ron tidak memperhatikan Scorpius lagi"

Hermione menoleh, matanya menyipit dan alisnya mengernyit. "Kenapa kau berfikir seperti itu?" kini dia merubah posisi Scorpius, Scorpius sudah mulai tenang.

Draco menghentikan langkahnya, "Bolehkah aku jadi jahat?" matanya menatap Hermione.

Hermione bingung menjawab apa.
"Apa, apa yang akan kau lakukan?"

Draco menghela nafas, "Aku titip Scorpius" kini Draco menyeka ujung matanya, air mata mengalir pada pipi tirus itu. Hermione menangis menggelengkan kepalanya.

Hermione bukan tidak mau mengurus Scorpius tetapi tidak habis pikir dengan Draco,
"Kenapa... kenapa kau tega pada bayimu Draco" Hermione terisak, Scorpius dipelukannya semakin erat.

Draco menggeleng, menangis karena apapun hidupnya tujuannya adalah untuk bersama Harry. Takdir pun akan berteriak padanya.

"Kenapa Draco? Kenapa kau mencoba melawan takdirmu? Tuhan sudah mengukir takdir kalian berdua, Draco. Kenapa kau melangkahi Tuhan? Menghukum diri sendiri"

Memories // DRARRY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang