KYB 030. Adeknya Abang

17 15 0
                                    

Happy Reading

"Tugas seorang abang adalah menjaga dan menjahili" ~Edzard Rasendriya

****

Dua hari setelah Zaza kehilangan kesadaran, kini ia sudah bisa beraktivitas seperti biasa. Zaza, Zala dan Lulu sekarang sedang berjalan menuju ke perpustakaan. Mereka melewati lapangan sepak bola dengan sesekali bercanda tanpa menyadari ada sebuah bola terbang yang mengarah ke mereka.

Bughhh

Brukkk

Salah satu dari mereka pingsan akibat terkena bola yang di tendang terlalu kencang. Lantas para murid yang berada di sekitar lapangan segera berlari dan membawanya ke UKS.

"Lo jaga Zala. Gue mau ke kelas Edzard," ujar Lulu kepada Zaza. Lalu ia berlari menuju kelas Edzard.

Brakkkk

Sesampainya di kelas Edzard, Lulu menabrak pintu kelas XI IPS 1 membuat penghuninya terlonjak kaget sembari mengusap-usap dada mereka dan memejamkan mata.

"Abis di kejar setan lo? Bikin jatungan aja," omel Rayan ketika Lulu sudah ada di depan mereka seraya memegang bahunya yang terkena pintu dan mengontrol napasnya yang tersenggal-senggal.

"Bahu lo sakit nggak? Ayo ke UKS," ajak Kean menarik tangan Lulu.

Lulu menghentikan langkah Kean dan berbalik badan menghadap mereka yang duduk di kursinya masing-masing.

"Lo juga ikut ke UKS," ujarnya seraya menunjuk Edzard menggunakan kepala.

"Gue?" tanya Edzard bingung.

"Zala pingsan ken—"

Lulu menghentikan ucapannya ketika seorang laki-laki berwajah baby face sudah berlari melewati dirinya dan meninggalkan teman-temannya.

Brakkkk

Laki-laki itu membuka pintu UKS dengan kasar sampai membuat dua perempuan yang ada di dalamnya terlonjak kaget.

"Zal, gimana keadaan lo? Lo baik-baik aja kan? Kepala lo masih sakit nggak? Kenapa lo bisa pingsan? Siapa yang buat lo pingsan?" tanya Edzard beruntut dalam satu tarikan napas.

"Jawab semua pertanyaan gue, Zal," lanjut Edzard kesal menggoyangkan bahu sepupunya yang memiringkan badan menolak menghadap dirinya dan menutupi telinganya menggunakan bantal.

"Lo cerewet banget bikin kepala gue tambah pusing," seru Zala membalikan badan menghadap sepupunya.

"Sorry, gue panik. Yaudah kalo masih pusing istirahat ya." Edzard mengusap puncak kepala sepupunya lembut.

"Gue keluar dulu," pamit Edzard yang hendak pergi dari UKS, tetapi tangannya ditahan oleh Zala.

"Beliin gue susu anget dong, Bang."

"Iya entar gue beliin."

"Bang, gue udah nggak pusing kok." Zala berusaha untuk duduk dan tersenyum.

Edzard menghembuskan napasnya perlahan dan tersenyum. Ia mengampiri Zala yang masih berusaha untuk duduk dan menyuruhnya untuk berbaring lagi. "Kalo masih belum bisa jangan dipaksa."

"Za, nitip Zala ya," pamitnya lagi kepada Zaza.

"Bang," panggil Zala yang di hiraukan Edzard.

"Kenapa?" tanya Zaza yang melihat kekhawatiran di raut Zala.

****

Kaset yang Berdebu (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang