Tiba-tiba ada yang menepuk pundak Vilsha. Ternyata itu pengawal pribadinya. "Maaf mengganggu non, tapi kita harus segera berangkat" ucap pengawal itu dengan sopan dan sedikit ragu, karna takut nona nya itu akan marah padanya.
Vilsha memutuskan untuk melanjutkan studi ke luar negeri karena dia akan menjadi penerus ayahnya. "Maaf, bu. saya harus pergi. Kalau saya sudah sukses, jangan pindah rumah dulu ya? Saya pengen ketemu ibu lagi. Bukan dengan sedih, tapi dengan senyuman hangat dan ceria. Oke?" Ucapnya sambil menggenggam lembut tangan ibu Kai.
Sang ibu menghela nafas sambil menyeka air matanya. "Ibu harap kamu beruntung dalam studimu, anak muda... Dan ibu harap suatu hari nanti..." Dia menghela nafas, jelas penuh emosi saat dia berbicara, dengan suara gemetar.
"Kuharap... suatu hari kita bisa bertemu lagi... dengan senyuman di wajah kita..." Dia menyelesaikan kalimatnya dengan setetes air mata jatuh di pipinya, tapi dia mencoba menyembunyikannya.
Vilsha tersenyum kecil, mencoba yang terbaik untuk menahan emosinya, tapi dia gagal melakukannya. Vilsha memeluknya erat sekali lagi. "Oke, jaga dirimu baik-baik, ibu..". Dia berjalan keluar "Hati-hati..." Sang ibu berbicara dengan nada lembut sambil terus tersenyum padanya.
Dia tidak mengatakan apa-apa lagi setelah itu... dia hanya terus tersenyum dan melambaikan tangan pada Vilsha saat ia berjalan pergi... Vilsha membalas lambaian kecil pada ibu... dan begitu saja... Vilsha meninggalkan... Dan begitu saja... waktu kalian bersama berakhir. Sang ibu melihatnya saat dia berjalan pergi,.... Setetes air mata jatuh di pipinya... saat dia melihat Vilsha pergi...
Segera menuju bandara untuk naik pesawat pribadi. Di benak, dan di lubuk hati Vilsha yang paling dalam seperti berkata 'padahal aku berharap semua ini hanya lelucon. Ternyata tidak...?'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Classmates (Michael Kaiser)
RandomHey, ini si Kaisernya gua buat OOC. Jadi, kalau ga suka, jangan di baca ya. Ini FEMDOM-MALESUB area. Yang ga suka, jangan di baca. Hope y'all enjoy this story!