Sorry for typo
Happy reading 🌼.
.
.Tidak disarankan untuk yang dibawah umur yaa cintaa⚠️😊
*****
"Udah telponan nya" tanya haechan masih sambil menggerayangi tubuh renjun dan memberikan kecupan basah disekitar area dadanya.
Yang ditanya bukannya menjawab tetapi sibuk menikmati sentuhan haechan pada tubuhnya.
Lalu haechan seketika berhenti membuat renjun sedikit kecewa.
"Kok berhenti sih yanggg" rengeknya manja pada haechan yang terkekeh gemas.
"Ya abis kamu ditanya ga jawab"
"Bisa ga sih kamu kalau lagi begitu ya gausah ajak ngobrol aku kan ga fokus sama pertanyaan kamu"
"Baru juga gitu udah bego aja kamu gimana kalau punya ku masuk ke dalam lubang mu hah makin bego iya?" Pertanyaan yang haechan lontarkan sama sekali tidak membuat nya sakit hati malah tubuh nya menjadi lebih panas dari sebelumnya, sial kekasihnya ini pintar sekali menggodanya.
Renjun merangkak ke arah haechan dan tangannya dengan nakal menyentuh selangkangan kekasihnya, diliriknya sesuatu yang membesar disana.
Ia pun membawa haechan untuk bersandar di dashboard ranjangnya lalu menunjukkan puppy eyes nya "mau ini" ucapnya dengan nada seduktif.
Dibalas anggukkan, tak menunggu waktu lama renjun menurunkan resleting celana itu dan mengeluarkan sesuatu yang sepertinya sudah meronta ingin dibebaskan. Betapa terkejutnya ia melihat ukuran milik kekasihnya itu.
Haechan yang melihat kekasihnya yang diam saja terheran "kok diem katanya mau"
"Punya kamu kok gede banget sih emang nya muat?"
Gelak tawa memenuhi ruangan itu "dicoba dulu sayang ayo aku udah ga tahan ini"
Dengan ragu renjun memegang milik haechan dan memasukkan kedalam mulutnya ia melirik kearah haechan dan melihat pemuda itu tengah mendongakkan kepala nya dan menggeram rendah, seksi sekali.
Masih terus menjilati pangkal penis besar itu dan menggoda lubang kencingnya lalu dengan insting nya renjun mulai memaju mundurkan kepalanya.
"Iya gitu ayy... ahh.. pinter bangeth sshh..."
"Shhh terus ayy mulut kamu ahh...aja udah enak ginihh"
"Cantik banget kamu lagi mainin punyaku"
Pujian terus dilontarkan haechan pada renjun yang membuat renjun makin bersemangat melahap habis penisnya.
Tak lama haechan merasa ingin mencapai klimaks lalu ia jauhkan mulut renjun dari miliknya dan cairan kental menyembur mengenai wajah cantik itu.
Renjun menjilat sisa sperma diwajahnya membuat haechan mengumpat.
Lalu ia menyodorkan dua jari nya dihadapan renjun "jilat" titah nya.
Dengan senang hati renjun langsung memasukkan jari panjang tersebut dan menjilat seperti sedang memakan lolipop.
Setelah dirasa cukup haechan tarik jari nya "nungging" mendengar arahan itu renjun segera menunjukkan bokong seksi nya.
Plak
Plak
Ia sempatkan menampar bokong sekal renjun yang terpampang jelas dihadapan nya lalu memasukkan jari tengahnya.
"Akh sakit yanggh...hikss" Renjun meringis ketika benda asing mulai memasuki lubangnya.
"Masih sempit banget lubang kamu ayy"
"Eunghh pelan pelan hikss sakit..."
Tak tega melihat kekasihnya yang kesakitan haechan kecupi punggung polos renjun mencoba menenangkan nya.
Setelah terbiasa dan desahan halus mulai terdengar haechan menambahkan jarinya.
"Ahh yanggh enakh.. ahh...sshh.."
Satu tangannya yang menganggur ia gunakan untuk mengocok penisnya yang mulai menegang kembali akibat desahan kekasihnya, ia membuka pengaman dengan gigi nya lalu memasang sendiri pada penisnya yang tegak.
Renjun tersentak kala sesuatu yang lebih besar memasuki lubangnya sakit namun nikmat.
Cukup sulit haechan melakukan nya namun akhirnya berhasil.
Penisnya tertanam sempurna kedalam lubang kekasihnya.
"Kamu ahh...sempit banget sayang...shhh"
Rasanya lidah renjun kelu untuk membalas ia hanya sibuk mendesahkan nama haechan.
"Haechan ahh faster eunghh ahh ahh"
"As you wish ayy"
Haechan dengan brutal menyodok lubang tersebut seperti kesetanan.
Renjun tak hentinya mendesah, keduanya larut dalam kenikmatan dunia.
Keduanya mencapai klimaks bersama dengan renjun yang langsung ambruk tak bisa menopang tubuhnya, pahanya bergetar akibat kegiatannya bersama haechan.
Peluh membasahi wajah cantiknya dan seluruh tubuhnya.
Dilihatnya haechan yang tersenyum kearahnya lalu ia memeluk tubuh yang sama telanjangnya seperti dirinya, ia tidak ingat bagaimana kekasihnya menanggalkan pakaian nya.
Tidak mau berpikir lagi rasanya ia sangat lelah.
"Cape ya ayy" tanya haechan dengan lembut sambil mengelus punggung cinta nya.
Renjun hanya mampu mengangguk mengiyakan.
"Kalau gitu istirahat ya thank you for amazing night" ia bubuhkan kecupan pada dahi renjun lalu keduanya tenggelam dalam mimpi.
.
.
.Matahari pagi mulai menyapa kedua pemuda yang masih hanyut dalam tidurnya.
Seakan enggan untuk sekedar membuka mata, tak ada pergerakan tanda mereka nyenyak seperti nya mereka akan melewatkan sarapan.
Jam menunjukkan pukul 10.00 wib.
Yang lebih kecil akhirnya mencoba membuka mata diliriknya ke sebelah tetapi ia tidak mendapati kehadiran kekasihnya disana.
Suara serak khas bangun tidur nya terdengar keseluruh penjuru ruangan tetapi tak ada sautan.
Ia meringis ketika menggeser posisinya, sial pergumulan nya tadi malam menciptakan rasa nyeri dibagian bawahnya.
Ia dengan hati hati menegakkan tubuhnya lalu mengedarkan pandangan ke seluruh kamarnya, netra nya tak sengaja melihat secarik kertas disana lengkap dengan sebuah salep diatasnya.
Sayang...
Aku lupa kalau ada kelas jadi buru buru
Mau bangunin kamu tapi ga tega, kamu nyenyak banget tidurnya.
Aku udah siapin sarapan dimakan ya ay.
Ada salep juga buat diolesin di bagian bawahmu maaf kalau masih sakit.