Tidak

349 8 0
                                    

Samuel tidak bisa menahan emosinya lagi, setelah semuanya pulang dan Agnes sudah tidur Samuel menyeret Brigitha untuk memasuki kamar.

Di kamar Samuel melempar Brigitha hingga dahi Brigitha mengenai sisi ranjang, Brigitha tidak tau apa salahnya hingga Samuel marah seperti ini.

"Dasar gatau malu, mau jadi apa kamu hah apa dikira aku gatau kalau kamu kencan sama cowok kamu"  ujar Samuel dengan ketus ia sudah salah paham dengan Brigitha

"Apa maksud kamu mas, aku kencan?"

"Kamu bisa-bisanya kencan saat ada sahabatku apa tidak ada tempat lain hah"

"Lepas mas,sakit"

"Ini gak sebanding dengan rasa maluku Githa,aku kurang apa, aku kaya punya segalanya dibandingkan dengan kekasih kamu itu"

"Satu yang tidak kudapat dari kamu mas, kelembutan sikap kamu, perduli kamu, dan caramu menghargai aku"

"Githa kamu ya!!"

"Apa mas tampar aja, silahkan kamu salah paham mas"

Samuel sudah sangat emosi, ia melampiaskan emosinya dengan meminta haknya secara kasar, ia melakukannya pun dengan kasar tanpa memikirkan Brigitha, Brigitha hanya menahan rasa sakitnya,harus momen ini menjadi momen indah tapi bagi Brigitha ini momen yang tidak ingin ia ulangi lagi.

"Aahh sakit mas pelan-pelan" Brigitha tidak bisa menahannya ini sangat sakit, ia hingga melukai punggung Samuel.

"Tahan sayang, ini pasti enak nanti kamu ketagihan kamu nikmat sekali sayang punyamu sempit sekali" Samuel mencium leher Brigitha,ingin sekali Brigitha teriak jika ini sakit dan nikmat rasanya.

Samuel ambruk diatas tubuh Brigitha ia memeluknya setelah mengeluarkan benihnya di dalam rahim Brigitha ia berharap akan adanya Samuel junior.

Keesokan paginya, Brigitha ingin bangun namun ia mengurungkan diri, kenapa?diarea sensitifnya sangat sakit bahkan untuk bergerak saja sakit dan ngilu, ia melirik kearah Samuel, dia masih tertidur pulas.

"Aku mau lagi Githa, berikan aku vitamin untuk pagi ini"

"Tidak ini saja masih sakit mas"

"Aku janji akan pelan-pelan sayang"

"Ahh lebih dalam Sam"

Benar saja untuk ronde ketiga Samuel sangat lembut, bahkan keduanya menikmatinya, lama kelamaan sentuhan Samuel membuat Brigitha terbuai, hingga siang harinya mereka masih saja tertidur, untungnya jadwal Brigitha kosong sekarang.

"Makasih Githa udah jaga kesucian kamu buat aku, maaf udah kasar sama kamu, lain kali aku pasti memintanya lagi" Samuel mencium pipi Brigitha ya tentunya Brigitha terusik dengan Samuel, ia langsung bangun dari tidurnya.

"Sakit, mau mandi"

"Kita mandi bersama sayang" Samuel segera membopong tubuh Brigitha, Brigitha tidak yakin jika hanya mandi saja, dan benar saja Samuel mengulanginya lagi membuat Brigitha benar-benar lemas, selesai mandi dan keramas Brigitha sudah memakai pakaian yang lengkap begitupun dengan Samuel.

Samuel menatap seprei yang ada bekas darahnya itu, astaga berati benar Brigitha masih menjaga kesuciannya ia lah yang pertama, baguslah Brigitha segera mencopot dan menggantinya dengan seprei yang baru.

"Kamu pertama kalinya ya melakukannya, terimakasih beruntung aku mendapatkannya,lain kali aku akan memintanya lagi, tubuh mu ini sudah membuatku candu sayang"

Samuel mencium bibir Brigitha lagi dan lagi, kali ini Brigitha bisa membalasnya bahkan menikmatinya,Samuel segera melepaskannya ia takut jika kelepasan lagi, apalagi ini sudah sore pastinya Agnes akan pulang.

"Hmmm lepas mas, aku gak bisa nafas ahh"

Brigitha menggunakan dress yang cukup memperlihatkan lehernya, apalagi lehernya yang putih itu banyak tanda merahnya tanpa ia sadari, rambutnya yang basah dan ia gerai membuat kecantikannya semakin memancar.

Lima hari menikah Brigitha sudah melaksanakan tugasnya sebagai istri sesungguhnya walaupun ia tidak siap namun melayani suaminya wajib kan.

Sedangkan Agnes dan Juan mereka sedang menikmati es buah di pinggir jalan, Agnes menceritakan bahwa Papa dan Tante Brigitha tidak keluar kamar dari pagi, bahkan saat Agnes mengetuk pintunya hanya terdengar suara Tante Brigitha.

"Om tadi aku kan ketuk pintu kamar Papa,nah gak ada jawaban yang ada suara Tante Brigitha begini " lebih dalam lagi Sam"

Deg Juan tidak bisa berkata-kata lagi, jadi Samuel habis belah duren, ia akan menggoda sahabatnya itu Juan Hana tersenyum saat Agnes menceritakan itu.

"Mungkin lagi kerokan makanya Tante Githa gitu" Juan mencoba mengalihkan pembicaraannya,ia tidak ingin jika Agnes mengetahui lebih dalam apa yang dilakukan Papanya.

"Lalu apa yang dilakukan mereka di kamar Om"

"Itu kerokan khusus dewasa sayang, kalau mau kayak gitu kamu harus nikah dulu"

"Agnes mau nikah sama siapa,kekasih aja enggak punya"

"Sama om mau" tanya Juan

"Ih om-om tua mesum gamau awas aja ya"

Mereka sampai di rumah, Samuel dan Brigitha sedang makan karena dari pagi belum mengisi tenaga sama sekali, Agnes melihat tanda merah di leher Brigitha menjadi bertanya-tanya dan kenapa rambut keduanya basah, Juan juga gagal fokus apalagi melihat hasil karya Samuel itu.

"Papa sama Tante kenapa habis keramas semua, apa Tante habis berenang sama Papa, dan itu tanda merah di leher Tante apa, bagus banget tatonya Agnes mau dong"

Brigitha menatap Samuel dengan tajam, pasti ini adalah karya Samuel dari malam hingga siang hari ini, apalagi tandanya banyak.

"Di Papa juga ada tiga, jangan-jangan kalian sakit ya" tanya Agnes

Sebastian dan Sahira tentunya ketawa terbahak-bahak mendengar celotehan keponakannya itu, bisa-bisanya menanyakan hal seperti itu.

"Papa sama Tante habis kerokan sayang, hehehe mau makan sini" Samuel mencoba meyakinkan putrinya, tentunya Agnes mengiyakannya.

Juan tidak menyangka bahwa Brigitha jago juga, hingga membuat karya di leher Samuel juga, apalagi mereka tidak sadar jika ada tanda itu.

"Asyik Sam junior otw nih" goda Juan

"Wah kita dapat keponakan baru nih Bang Bas" goda Sahira

"Kira-kira adik Agnes cowok apa cewek ya"goda Sebastian

"Papa Agnes mau adik, biar Agnes ada temennya "

Wajah Brigitha langsung merah seperti kepiting rebus, bagaimana tidak Agnes terang-terangan meminta adik kepada Samuel, jika adik artinya harus lahir dari rahimnya astaga.

"Adik coming soon ya sayang, tunggu nanti Papa kasih Agnes adik yang banyak iya kan sayang" Samuel menyenggol lengan Brigitha, adik yang banyak astaga tidak mungkin.

"Apa sih mas, ih baru aja menikah udah ngomongin anak gimana sih"

"Lebih cepat lebih baik sayang, yuk setiap malem kita olahraga biar ada Samuel junior di rahim kamu, aku gak sabar menantikan hal itu"

Brigitha bahagia walaupun harus menghadapi sifat laki-laki disampingnya ini yang kadang berubah-ubah,kadang lembut kadang kasar namun ia tidak bisa membuatnya tunduk,tapi jika ia hamil kemungkinan Samuel akan tunduk kepada Brigitha kita Kita lihat saja nanti.

"Mau Brigitha hamil dulu?dan lihat Samuel tunduk padanya?atau bucinnya Juan?"

Istri Kecil DaddyDär berättelser lever. Upptäck nu