For us wed is nothing but political arrangement, but fuck....fuck is a pleasure
Kalimat yang pernah Tristan ucapkan kembali terngiang di telinga Ciri. Sambil menyeka mulutnya, lelaki itu mendaki tubuh Cirillia, menindihnya dan mengurung sisi tubuh Ciri dengan kedua lengannya yang besar dan kuat. Matanya menatap mata Ciri penuh arti yang tidak dapat Ciri mengerti.
Di bawah kukungan tubuh Tristan, Ciri merasa serapuh kaca. Tubuhnya yang polos gemetar, dan ketika Tristan hendak menciumnya Ciri tak kuasa untuk tidak memalingkan wajah. Bersamaan dengan itu, sesetes air mata mengalir dari sudut matanya. Ciri masih sulit menerima Tristan sebagai suaminya, menurutnya ini sangat-sangat salah.
"Me-mengapa?" suara Ciri tercekat di tenggorokan saat dia bertanya, "Mengapa kau harus menjadi yang pertama?"
Jemari kasar Tristan dapat Ciri rasakan di pipinya, menghapus jejak air mata di sana. Tristan mengambil duduk kemudian menarik Ciri untuk duduk di atas pangkuannya. Tubuh mereka begitu rapat, begitu dekat tanpa jarak. Sepasang tungkai Ciri melingkari pinggul Tristan, sementara lengannya berada di atas dada bidang lelaki itu.
Gelenyar aneh Ciri rasakan pada bagian bawah perutnya saat Tristan menyentuh rambutnya yang panjang lalu menghirup aromanya dalam. Ciri menatapnya, kali ini dengan gairah yang membuat matanya tampak lebih sayu.
"Aku tahu kau belum siap menerimaku sebagai suamimu Cirillia, tapi aku yakin kelak kau akan mencintaiku"
Tangan ciri mengepal di dada Tristan. Nafasnya yang berhembus kencang dan penuh emosi menerpa wajah lelaki itu, "What do you know of love? Nothing! You're heartless Tristan, there's no love in you"
Rahang Tristan mengeras, matanya menatap Ciri semakin tajam, menunjukkan bahwa dia terluka atas apa yang baru saja Ciri katakan mengenai dirinya. "I know everything about love Ciri. You can't imagine how much I suffered because I love you."
Segala macam emosi luntur dari wajah Cirillia. Nafasnya tersengal dan gemetar mendengar pengakuan yang ia dengar dari bibir saudaranya. Matanya menilisik Tristan, mencari kebohongan tapi yang ia temukan pada manik biru itu justru kesungguhan. I love anyone else. Ucapan Tristan kembali terngiang di telinganya, membuat Ciri menyadari bahwa orang lain yang Tristan cintai adalah dirinya.
Ciri masih mencoba untuk mencerna hal yang mengejutkan ini saat Tristan mencengkeram kedua lengannya dan berkata dengan gusar, "Do you know why i agree to marry Lady Jossete, Ciri? I did it so that I could free you from my love. If love confused you, there's only me who can understand you. I love you for years, Cirillia, I love you enough to let you go. But here we are, destiny wants to keep us forever. Even our blood can be denied, you and I belong together."
Dengan mata yang berkaca-kaca, Ciri merangkum wajah Tristan, membelai rahangnya yang mengeras sehingga mata lelaki itu terpejam menikmati sentuhannya. "Kenapa aku?" tanya Ciri.
Mata biru itu kembali terbuka dan menatapnya dengan sendu, "Aku tidak tahu" jawab Tristan, lirih.
Ciri dapat merasakan penderitaan yang Tristan rasakan selama ini. Penderitaan yang begitu berat sebab darah membuatnya harus merelakan cintanya kepada Ciri. Sekarang Ciri mengerti mengapa Tristan begitu gigih ingin dia menikah, sebab ikatan pernikahan yang dia jalin bersama Lady Jossete tak cukup membuatnya berhenti mencintai Ciri.
Perlahan namun pasti, bibir mereka bertemu. Saling memagut dan menyapu. Tristan memeluk tubuhnya erat dan dalam sekejap bibir lelaki itu menguasai bibir Ciri, menjelajahi rongga mulutnya dengan rakus. Perasaan asing yang mengganjal di benak Ciri perlahan pergi, dia membebaskan dirinya dari perasaan itu, dan berganti dengan gairah yang berapi-api.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Five Husbands Of Princess Cirilla (Tamat)
RomanceWarning : Adult and explicit sensual content! Lima puluh tahun setelah penggulingan kekuasaan di Eyre terjadi, Cirillia Aerinmund terpaksa harus memilih satu dari tiga lamaran yang datang kepadanya. Itu bukanlah lamaran biasa tapi juga perjanjian po...