PROLOG

20 6 0
                                    

Hai Edfens!

Ini adalah cerita pertama ku, jadi mohon untuk memberikan komentar yang baik, kritik dan saran dengan kalimat/kata-kata baik.

Mohon jangan jadi siders, please! :)

Jangan lupa biasakan vote sebelum membaca. Lagian nggak akan di pungut biaya apapun kan?

Komen juga biar author semangat buat update nya!

⚠️DON'T EVEN PLAGIARIZE MY STORY⚠️

♤ HAPPY READING ♤

—Breaking News :

     Mr. William Shakespeare kembali hadir dengan beberapa kesuksesan dalam membangun suatu proses pembelajaran sekolah terbaik. Hingga saat ini posisi sekolah menengah atas terbaik, terfavorit, masih di pegang oleh Arcana High School.

     Selain itu, gelar Asia's best high school 2023 di menangkan kembali oleh Mr. William Shakespeare. Pemimpin sekolah Arcana High School. Selama lima tahun berturut-turut telah memenangkan penghargaan sekolah bergensi se-Asia.

     Sampai saat ini belum ditemukan sekolah menengah atas yang berhasil menggeser posisi Arcana High School.

○●○●○●○●○

"Selama ini ... mereka hanya melihat sisi baiknya saja. Tanpa mereka sadari hal buruk telah menimpa anak-anak yang malang." Novan tidak habis pikir dengan apa yang di beritakan dan kebenaran tentang sekolahan yang ia tahu sungguh sangat jauh berbeda.

Sama sekali tak masuk akal. Ketika kebenaran yang selama ini Novan tahu dengan title buruk, sedangkan yang di beritakan adalah kebalikannya.

Drrrrtt drrrt...

Bunyi telepon berasal dari ponsel sedikit mengganggu aktivitas seorang mahasiswa yang tengah fokus membaca berita-berita tentang sekolah elit, di mana banyak sekali peminatnya.

Dengan malas ia mengangkat telepon lalu bertanya disertai raut wajah kesal. "Ganggu. Butuh apa? Tolong to the poin karena saya tidak ada waktu berbasa-basi dengan anda." ucap Novan dingin.

"Santai bro! Gimana perkembangan tentang sekolahan itu? Lo butuh bantuan gue, enggak?"

Hening.

Ketakutan dalam dirinya dalam mengingat satu peristiwa membuat hatinya kembali gelisah. Merasakan sesuatu yang menakutkan walaupun peristiwa buruk itu sudah terjadi tiga tahun silam.

"Gue masih bingung...? Sejak peristiwa buruk itu, rasanya gue enggak tahan buat obrak-abrik sekolah terbaik se-Asia itu!" Novan memandang lurus ke depan, menatap bingkai foto yang berada tepat di samping laptop.

Kebencian mendalam terhadap Mr. William Shakespeare semakin menjadi-jadi ketika Novan kembali mengingat peristiwa yang membuatnya trauma berkepanjangan dulu.

"Tenang, kita hanya perlu menunggu waktu yang tepat. Jadi, gue punya rencana untuk itu!"

"Rencana...? Apa rencananya?" tanya Novan mulai serius dengan percakapan nya.

"Kirim dia ke sana. Kita manfaatkan dia untuk menjalankan misi ini, demi kebaikan semua orang lo harus rela mengorbankan nya."

          

Bimbang. Butuh pencerahan, dalam lubuk hatinya tak rela jika harus mengirim keponakannya demi kepentingan pribadinya. Sungguh, ini bukanlah yang di inginkan olehnya.

"Nanti, bakal gue coba diskusikan dengannya lagi." Kemudian sambungan telepon pun berakhir. Menghela napas gusar, seketika pikirannya menerawang masa lalunya.

Awal mula ketika ia kehilangan ... seseorang yang berharga dalam hidupnya. Satu-satunya orang yang pada saat itu selalu berada di sisinya. Bersamanya selalu sejak kecil.

"Andai, dulu gue datang tepat waktu...," Helaan napas panjang, perasaan berkecamuk membuat hati Novan gelisah, rasa bersalah kembali menggerayangi hatinya.

"...Mungkin semuanya tidak akan pernah berakhir seperti ini." Imbuhnya dan perlahan buliran air membasahi pipinya.

Tahun 2017 menjadi awal mula, di mana Novan mengalami trauma berat. Peristiwa buruk itu membuat Novan putus asa dan hampir ingin menyerah. Namun, Pandu yang merupakan sahabatnya itu selalu menemani dan menggagalkan rencana Novan yang ingin mengakhiri hidupnya.

Peristiwa buruk ... di mana Novan kehilangan saudaranya. Saudara kembar. Tergeletak di salah satu bangunan, di suatu ruangan yang hanya sedikit pencahayaan. Tubuh Novan bergetar, hawa mencekam, lidahnya kelu untuk sekadar berteriak. Samar-samar, Novan mendengar sebuah percakapan singkat, tapi mampu mengejutkan dirinya.

"Saya tidak akan pernah mengizinkan anda untuk berbuat hal keji ini kepada mereka! ANDA SUDAH SAKIT, HAH?" ucap seorang anak laki-laki sembari berusaha bangkit dengan luka di sekujur tubuh, ia lalu menatap bengis pria tua di hadapannya.

"Apa yang sudah terjadi ... tidak akan pernah berakhir begitu saja." Seketika itu wajah Novan berubah panik ketika pria itu berjalan menuju ke arah pintu lalu membukanya lebar-lebar.

Di seretnya Novan masuk ke dalam dan bersamaan dengan itu, laki-laki berwajah hampir sama dengannya itu menatap khawatir ketika mereka sudah saling berhadapan satu sama lain.

Sementara pria tua yang berdiri tepat di belakang Novan sudah mengacungkan belati racun ke arah Novan. Tentu laki-laki yang ada di hadapannya itu langsung bangkit lalu melindungi Novan seraya menutup kedua matanya.

"Apapun ... yang te-terjadi nanti ... to-tolong was-pada. Pria li-licik seperti ... dia, lo harus bi-sa bawa orang sia-lan itu ke pen-jara ... ARGH!"

Novan yang masih di tutup matanya. Tak bisa lagi berkata apa pun. Tubuhnya seketika membeku, kala wajahnya terkena cipratan darah yang berasal dari saudaranya.

Setelah memastikan bahwa anak laki-laki itu mati. Pria tersebut pun bergegas pergi dari sana, meninggalkan Novan bersama saudara kembar yang sudah tak bernyawa.

Sejak itu, Novan menjadi lebih pendiam dan rasa bersalahnya karena tidak dapat melindungi saudaranya masih menganak dalam hati kecilnya. Sekaligus kebencian terhadap pria yang sekarang ini dielukan oleh masyarakat Indonesia karena mendirikan sekolah menengah atas yang berkualitas, padahal kebalikannya.

"Nolan ... gue bakal balas perbuatan keji dari pria bajingan itu! Gue janji, misi kali ini berhasil." ucap Novan penuh dengan rasa kebencian yang mendalam.

Beberapa menit kemudian ia langsung tersadar dari lamunannya, lantas mengelap air mata yang membekas di pipinya. Ia lalu bangkit kembali memposisikan diri semula dan menyalakan laptop kembali.

Netra Novan kembali menatap layar yang memperlihatkan artikel sekolahan terbaik itu. Tatapan yang tajam tersirat sebuah kebencian mendalam, tangannya mengepal kuat, memejamkan matanya guna mengendalikan emosinya.

"Gue pastikan semuanya kembali normal!" Tekad untuk merubah dan mengembalikan sistem pembelajaran sekolah tersebut semakin kuat. "Mr. William Shakespeare, ruangan jeruji besi itu sedang menunggu kehadiran anda."

Ia menutup laptop setelah beberapa file penting lainnya tersimpan, Novan membereskan barang-barangnya lalu keluar dari perpustakaan.

Kini saatnya ia berfokus untuk membujuk keponakannya supaya mau melancarkan aksi misinya kali ini. Sebab, keponakannya sulit sekali sekadar mendengar permintaan untuk membantunya. Jadi, harus memiliki strategi yang matang agar keponakannya mau tidak mau harus mengalah dan membantunya, melancarkan misi membongkar rahasia sekolah terbaik se-Asia itu.

♤ TO BE CONTINUED ♤

Syarat agar update cepet, follow akun author!

Vote juga dong plus komen nya jangan lupa 🔥

Terimakasih yang sudah berkenan untuk memenuhi persyaratan dari author 🥰🙏🏻












See you next chapter ✨

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Okt 30, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Be the first to comment 💬

RANKINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang