28》Teror

89 15 0
                                    

Semester baru, awal yang baru juga, apalagi ini semester akhir, ujian udah di depan mata. Tapi yang di depan mata Acha sekarang malah sepucuk surat anonim dengan bercak-bercak warna merah. Tenang, itu cuma cat air. Tidak ada kekerasan di sini.

Dia bengong menatap surat itu. Baru juga mulai sekolah dia udah dapat surprise surat ancaman. Iya, yang Acha pegang sekarang adalah surat ancaman. Isinya gini:

Lo jauhin Renjun, atau lo bakal terus gue teror!

Deg.

Ternyata aku populer.

GAK GITU, CHAAAA.

"Liat apaan, Cha?" Suara Jeno mecahin khayalan Acha soal kepopulerannya.

"Oh, enggak, cuma lihat roster pelajaran," katanya bohong trus nyimpan kertas itu ke dalam tasnya.

"Kok merah-merah?"

"Aku warnain aja biar lucu,"

Jeno sama sekali gak curiga, soalnya Acha emang orangnya lucu sih, hehe.

"Jen, aku ke toilet dulu ya? Kalau guru udah masuk dan absen, tolong bilangin," pamit Acha yang dibalas anggukan oleh Jeno.

Toilet di pagi hari emang cenderung sepi, soalnya jarang banget ada yang punya urgensi buang air sebelum mulai belajar. Oh, sowry melupakan Hyunjin yang hobi berak pagi-pagi.

Tok tok tok!

Acha yang lagi di bilik toilet, hampir aja kejengkang karna kaget. Maaf agak lebay, soalnya ini Acha yang dikit-dikit ter-kamjagiya.

Suara ketukannya dari pintu toilet luar, bukan pintu bilik, jadi dia agak heran. "Siapa?" tanyanya agak keras.

Gak ada jawaban sama sekali.

Aigoo, murid bandel mana lagi ini? Iseng betul, batin Acha.

Setelah beres dengan urusannya, Acha keluar buat cuci tangan sekalian ngaca juga takut ada sisa-sisa belek.

Lagi fokus ngorek-ngorek belek, suara ketukan pintunya kedengeran lagi, tapi kali ini Acha juga denger suara orang lari. Kepo dong cewek satu ini?

Begitu pintu dibuka, jeng jeng! Ada satu boneka yang terkoyak-koyak sampe isinya keluar, satu bola matanya gak ada dan diganti dengan tanda X besar yang kayaknya dijahit amatir pake benang merah.

Tanpa rasa takut atau curiga, Acha ambil boneka itu. Dia natap kasian ke boneka malang di tangannya.

"Sayang banget, padahal lucu," katanya sambil ngelus-ngelus kepala bonekanya, sampai matanya nemuin ada lipatan kertas kecil terselip di dalam badan boneka yang terkoyak itu.

Gue gak main-main, gue bisa teror lo lebih parah dari ini. Jauhin. Renjun.

Acha garuk-garuk kepala, perasaan dia gak pernah nyinggung orang atau bahkan ribut sama orang. Ini kenapa tiba-tiba genre hidupnya berubah jadi horor thriller gini?

"Acha!" yang dipanggil menoleh dan mendapati Minju, cewek cantik yang pernah ngajak dia temenan itu loh.

Acha senyum cerah sambil dadah ke Minju yang agak lari buat nyamperin Acha. "Hai, Melody!"

"Melody? Nama aku Minju, kamu lupa ya?" tanya Minju agak terkekeh.

Aduh cantik banget, ini kalo anime pasti di belakang Minju bakal ada sparkle-sparkle yang shining shimmering splendid.

Setelah bengong lima detik mengagumi ke-anime-an Minju, Acha jawab, "Iya, soalnya kamu selalu pakai jepit rambut My Melody," katanya sambil nunjuk ke arah rambut Minju.

Dititipin - Nct DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang