Levi Ackerman - Don't Leave Me

120 8 0
                                    

Levi Ackerman -Attack on Titan © Hajime IsayamaStory © AzeAcker

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Levi Ackerman -
Attack on Titan © Hajime Isayama
Story © AzeAcker

———●⁠✿⁠●Don't Leave Me●⁠✿⁠●———

Langkahnya terhenti. Ia menolehkan pandang ke belakang. Matanya memicing ketika sesuatu telah menarik perhatiannya. Membiarkan Erwin yang terus berjalan mendahului, Levi kembali melangkahkan kaki ke arah hutan.

"Huh?" Garis-garis halus tercipta ketika manik abunya menangkap sesosok gadis yang terduduk bersandar pada batang pohon. Terdapat banyak luka pada tubuh gadis itu, terutama di bagian kaki dan tangannya.

Manik gelap gadis itu bergerak, menatap pada seseorang yang berdiri tak jauh darinya. Ada secercah senyum terpancar.

Setidaknya harapan untuk melanjutkan hidup masih ada.

"Apa yang kau lakukan di luar dinding?"

***

Levi mendudukkan gadis itu di kursi kayu.

"Siapa namamu?"

"Kiria. Kiria Louisa."

Levi tak memberi tanggapan untuk sesaat sebelum akhirnya ia mengangguk sekali dan mulai mengobati luka-luka gadis itu.

***

Tahun-tahun berlalu sudah. Levi membiarkan gadis itu tinggal bersamanya. Bukan, jikalau boleh jujur, Levi-lah yang menginginkan gadis itu bersamanya. Entah bagaimana, ada semacam bisikan yang mendorong hatinya untuk menjadikan gadis itu tanggungjawabnya yang lain.

"Kiria."

Levi yang sedari tadi hanya memperhatikan punggung Kiria yang berdiri di dekat jendela, mencoba mengalihkan perhatian gadis itu yang terus menatap gelapnya langit. Kedua tangannya memeluk dirinya sendiri.

Udara malam memang cukup dingin.

Hening.

Tak ada sedikitpun tanggapan dari gadis berambut gelap terurai sepanjang punggungnya. Perhatiannya tak teralihkan sama sekali, terus menatap hamparan langit dengan jutaan bintang yang bertabur.

"Mau sampai kapan kau terus mendiamkanku?"

Suaranya yang sedikit kasar memecah keheningan. Ia berdiri di belakang Kiria, kepalanya hampir bersandar di bahunya. Deru hangat napasnya pun dapat Kiria rasakan di sisi wajahnya.

Wanna Be With UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang