Satu minggu berlalu, para anggota STARSIX sibuk dengan jadwal individu masing-masing. Johnny menempati Dorm sendirian, karena Yuta tidak berbohong saat pria itu bilang akan pulang ke kampung halamannya, Jepang. Entah kapan mereka akan berkumpul kembali, yang jelas semuanya mendadak sibuk dengan schedule pribadi sehingga sudah tak bertemu seminggu terakhir ini.
Pagi ini, sesuai jadwal yang sudah disiapkan dari jauh-jauh hari, Johnny akan berangkat ke Paris untuk menghadiri acara Fashion Week ditemani Managernya, Lee Hyuk Jae. Sesuai kontrak juga, ia akan pergi berbarengan dengan Joana Kim. Sebut saja mereka akan menjadi pasangan untuk model pakaian merk terkenal di acara tersebut.
"Nanti akan ada sedikit sesi wawancara di Airport" ujar HyukJae,. "Dengan Joana" tambahnya.
"Tidak ada dalam kontrak" tolak Johnny cuek. Mereka sudah dalam perjalanan, dan sebentar lagi sampai.
"Mendadak" balas HyukJae sungkan, karena melihat kondisi Johnny yang seperti sulit untuk diajak kerjasama.
"Aku gabisa nolak, kan?" Lontar Johnny, dan Managernya mengangguk. "Hanya 3 pertanyaan"
Suasana Airport sudah dipenuhi wartawan dan orang-orang yang datang seolah mengantar keberangkatannya. Ini merupakan pemandangan biasa di Korea. Semuanya berlomba mendapatkan foto terbaik Idol terkenal favorite mereka. Bahkan bukan hanya kameramen resmi yang akan memotret, melainkan hampir semua orang yang datang. Bahkan tak jarang, kamera milik penggemar atau yang biasa disebut masternim fansite, setara kualitasnya dengan kamera milik stasiun TV terkenal. Maka dari itu, para Aktris dan Idol yang akan melewat pun pasti akan memakai pakaian terbaik mereka.
Saat Johnny turun dari mobil, sebagian mereka tidak ada yang menyadari karena sedang focus pada satu objek. Tak lain dan tak bukan, Joana Kim yang sudah sampai duluan. Jika ingin membandingkan kepopularitasan antara Johnny dan Joana, tentu saja sang wanita lebih terkenal karena sudah menjadi Artis sedari kecil. Maka tak heran, semuanya lebih focus memotret Joana dibanding Johnny.
Lalu tanpa disangka, Joana menghampirinya dan dengan berani menyelipkan tangannya pada bicep Johnny untuk ia gandeng. Otomatis seluruh perhatian tertuju kearah mereka. Johnny terlalu speecless sehingga diam saja ketika Joana mulai berpose memperlihatkan keserasian mereka.
"Bukankah ini kali pertama anda menghadiri acara Fashion week, Johnny-ssi? Apa saja yang sudah anda persiapkan?" Tanya salahsatu wartawan yang sudah diizinkan untuk bersuara.
"Kami tentunya mempersiapkan penampilan terbaik. Jadi, ditunggu saja ya" jawab Joana mewakili, karena sedari tadi Johnny tak bersuara, pria itu malah menatapnya terang-terangan dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Apakah anda tidak merasa tersaingi, Joana-ssi? Mungkin saja nanti Johnny yang akan menjadi Global Ambassador-nya"
Joana tertawa karir menanggapinya, ia balik menatap Johnny disampingnya, lalu berkata. "Sepertinya.. Johnny lebih cocok untuk posisi itu" jawabnya lagi, mereka berpandangan sampai Joana menaikan satu alisnya berupaya menyadarkan Johnny.
"Apakah kalian memang sudah dekat sebelumnya? Karena kalian nampak sangat serasi"
"Tidak. Kami hanya berusaha professional" Johnny sudah sadar dan buru-buru ia sanggah pertanyaan yang barusan diajukan. Ia juga segera melepaskan gandengan Joana pada lengannya, dan segera berjalan kedepan begitu saja.
Joana masih bisa tersenyum diperlakukan seperti itu, ia menenangkan orang-orang yang bertanya apa ia baik-baik saja dengan senyuman manisnya.
"Ini bukan pertama kalinya anda menghadiri acara Fashion Week membawa brand yang sama. Apakah ada kemungkinan kalian akan menjadi Global Ambassador?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crown Prince
FanfictionPada akhirnya, keduanya melupakan tujuan awal mereka untuk saling memperebutkan tahta.. ada yang lebih menarik dari itu, yaitu memperebutkan seorang wanita. Isn't the world unfair? Those who are already at the top, will always be like that.