Them.| 00z [Yoshikyu, Yoshihoon]

622 28 16
                                    


Tentang Yoshi dan kedua pacarnya.

Yoshi dom.

Cw // harsh word, kissing scene, dirty talk.


















































Akibat mengerjakan tugas sampai tengah malam. Dirinya merasa masih mengantuk bahkan ketika bangun cukup siang. Selepas bangkit dari kasurnya, dia berjalan gontai untuk duduk di sofa ruang tamu.

Memutuskan untuk merebahkan diri di sana lalu menyalakan televisi dengan tontonan kartun beruang dan anak kecil yang tinggal di hutan.

Sebenarnya bukan dia yang menonton tapi televisi yang menonton pemuda itu. Ia malah menutup matanya dengan punggung lengannya.

"Tidur jam berapa lo?"

"Jam satu kayaknya," jawab Yoshi yang tidak merubah posisinya.

"Bagus ya lo tidur malem terus. Main game pasti," tebak Jihoon bersedekap dada, berdiri di samping sofa di mana Yoshi berada. "Udah tau libur bukannya banyakin tidur karna sering begadang."

"Gak main game gue, Ji. Ngerjain tugas kelompok yang belum selesai, dosen gue kayaknya mikir kalo libur berarti bisa kerjain tugas lebih banyak," eluh Yoshi seraya menjelaskan.

Dia menoleh, menatap kekasihnya yang memasang wajah kesal entah apa alasannya. Kemudian dia menariknya duduk di pinggiran sofa. "Kenapa, hm?"

"Hem ham hem, sok ganteng lo!" Seru Jihoon memandangnya kesal, namun tetap duduk di sampingnya.

Kekasihnya satu ini memang emosional dan cukup pemarah di banding pacarnya yang lain. Suka mengomel, cari masalah, tsundere atau bahkan sengaja cari ribut dengannya.

"Kenapa marah-marah gini? Apa lagi yang buat lo kesel?" Tanya Yoshi.

Yang ditanya menunduk guna melihat orang yang bertanya padanya. "Gak ada."

"Beneran?"

"Iya."

"Serius?"

"Iya loh."

"Kalo emang ada apa apa cerita, Ji."

"Kan gue udah bilang gapapa. Banyak tanya amat sih?" Cercah Jihoon tak suka.

Mungkin kalau orang yang menghadapi orang satu ini akan emosi dan terpancing dengannya. Namun tidak dengan Yoshi yang masih bisa sabar meladeni manusia emosian tersebut.

Yoshi bergerak menepuk-nepuk pipi kanan Jihoon pelan. "Iya, maaf ya banyak tanya."

Jihoon mendengus kesal melihat reaksi pacarnya ini. Padahal dia sengaja memancing keributan dengannya tapi reaksi yang didapatnya adalah Yoshi yang selalu mengalah.

Ini mungkin terdengar aneh namun ia suka melihat Yoshi marah atau bersikap tegas, entah mengapa itu terlihat keren di matanya.

Kalau kata Junkyu sih Jihoon itu masokis.

"Dia kan emang suka nyari ribut. Jadi kalo lo tanya alasannya dia tiba-tiba kesel mungkin karena emang mau cari gara-gara sama lo," Junkyu dari arah kamar datang menghampiri mereka dan berdiri di belakang sofa.

Mereka memang memutuskan tinggal bersama. Katanya untuk menghemat tempat tinggal. Tenang, mereka tidur di kamar masing-masing.

Semua ini adalah ide Jihoon yang disetujui Junkyu. Pada awalnya Yoshi menolak permintaan mereka karena ia akan dibuat pusing jika tinggal bersama mereka.

Kedua pacarnya ini agak gila menurutnya.

Namun setelah mereka merajuk sekitar dua minggu lamanya, akhirnya dia mengalah.

Kamu akan menyukai ini

          

"Ikut campur aja lo," cibir Jihoon malas.

Junkyu duduk di atas sandara sofa, menghadap mereka berdua. "Faktanya gitu kan?"

Jika ditanya alasan mengapa Yoshi menolak permintaan mereka untuk tinggal bersama, itu karena mereka seringkali ribut karena masalah kecil setiap bertemu.

Ibaratnya jika Jihoon itu api maka Junkyu adalah bensin dan Yoshi adalah pemadam kebakaran.

Sifat Junkyu itu cukup tengil, lebih clingy ke pacarnya, santai, dan orang yang tak mau ambil pusing juga suka cari perhatian.

Jihoon sering mengoloknya caper.

Namun terkadang sifatnya bisa sedikit mirip Jihoon atau mungkin sebaliknya, tapi yang ini cukup jarang.

"Udah jangan berantem," sela Yoshi untuk memisahkan mereka. "Please ya gue baru bangun."

Sesaat kemudian Jihoon berdiri lalu melenggang pergi. Sedangkan Junkyu menatapnya aneh.

"Lo mau makan?" Tanya Junkyu.

"Emang ada makanan?" Sahut Yoshi.

Junkyu menganggukkan kepalanya. "Jihoon masak tadi."

Saat Yoshi ingin beranjak dari sofa, Junkyu membantu menarik tangannya untuk berdiri. "Dia udah makan?"

"Belum," jawab Junkyu seraya jalan bersama menunju meja makan.

Yoshi menarik kursi untuk Junkyu duduk lalu mempersilakannya untuk duduk di sana. "Tunggu."

Kemudian dia menyendokkan nasi untuk pemuda itu sesuai dengan takaran yang biasa Junkyu makan. "Cukup kan?"

"Cukup, thanks," Junkyu tak bisa menahan senyumnya dengan perhatian kecil yang ia terima, satu hal yang membuatnya menyukai pria itu.

Kemudian menyiapkan untuk Jihoon juga lalu dirinya. "Gue panggil Jihoon dulu ya."

Sebuah kamar menjadi tujuannya. Dia tak mengetuknya lagi dan langsung membukanya. "Jihoon, makan dulu."

"Udah makan gue," sahut Jihoon yang sedang bermain game online di atas kasur. "Lo aja ama Junkyu makan."

"Gak, lo belum makan," ujar Yoshi dan berjalan mendekatinya. "Lo kalo gak diingetin makan bisa gak makan ampe malem karena lupa."

"Ayo makan dulu."

Tak sedikitpun Jihoon menatap kekasihnya itu, ia masih berkutat dengan permainannya. "Yaudah, makan duluan aja nanti gue makannya."

"Kalo gue bilang makan ya ama makan, Sayang," tegasnya, lalu merampas ponsel tersebut. Dia menatap Jihoon tajam.

Tak berselang lama Jihoon mengulum senyumnya lalu buru-buru berekspresi kesal. "Ngatur aja," kemudian pergi meninggalkan Yoshi.

Cara ini sudah pasti berhasil, pikir Yoshi. Kalau Yoshi bersikap lembut Jihoon tak akan menurut namun ketika dia sedikit bersikap tegas entah mengapa Jihoon akan terlihat girang.

Bukankah itu aneh?

Saat Yoshi kembali ke meja makan. Jihoon sudah duduk di depan Junkyu lalu ia menyusul duduk di kursi tengah.

Kali ini Jihoon memasak ayam goreng mentega, capcay juga sambal teri kacang di atas meja.

Mereka menyendokkan lauk masing-masing. Lalu Yoshi melirik piring mereka berdua. "Tunggu," setelahnya dia menarik piring mereka mendekat dengan miliknya.

Junkyu memperhatikan Yoshi mengambil jamur di capcay miliknya karena ia tahu Junkyu tak menyukainya, gantinya ia menambahkan baso yang ia sukai, serta potongan cabai pada ayam mentaga.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Treasure Oneshot Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang