Bab 2

22.8K 49 0
                                    

Kejadian di hotel hari itu seakan memberikan langkah awal akan hubungan keduanya, bahkan tanpa seizin Yumna pun James sudah mendeklarasikan bahwa mereka pacaran.

Mengingat hal itu Yumna hanya bisa tersenyum kecil, dia tidak membohongi dirinya sendiri bagaimana nikmatnya penis milik guru olahraganya itu.

Dan pagi ini seperti biasa, James akan menjemputnya pergi kesekolah meskipun Yumna selalu memutuskan untuk turun beberapa ratus meter dari area sekolah, gadis itu tidak ingin jika orang lain tahu tentang hubungan keduanya mengingat status mereka sebagai guru dan murid rasanya akan tidak etis jika orang-orang tahu mereka mempunyai hubungan.

Bahkan Yumna juga merahasiakan ini dari orangtuanya, sementara itu James tidak memperdulikan dengan hal itu karena jujur saja Yumna bukan satu-satunya perempuan yang James tiduri tapi gadis itu satu-satunya perempuan yang mampu membuat James ingin melakukannya lagi dan lagi.

"Kenapa pagi banget jemputnya?" Dumel Yumna melihat James yang membangunkannya dari jam lima tadi dan setengah jam kemudian laki-laki itu sudah sampai di gerbang rumahnya.

"Saya gak ada jadwal ngajar, di tambah ada kerjaan di luar mungkin sampe malam" Gadis itu hanya menganggukkan kepalanya sekilas dan masuk kedalam mobil.

Sebenarnya dari awal Yumna tidak berpikir jika laki-laki yang sekarang sudah menjadi kekasihnya itu akan membelok mobilnya ke jalanan sepi yang bahkan tidak ada satu kendaraan pun yang lewat.

Gadis itu menyergitkan keningnya sementara James hanya tersenyum kecil, laki-laki itu membuka sabuk pengamannya.

"Yumna lagi gak mood ya, udah rapi-rapi gini pasti nanti acak-acakan lagi" Belum sempat James mengatakan apapun Yuman sudah lebih dulu tahu niat laki-laki itu, sedangkan James hanya terkekeh kecil.

"Yakin gak mau?" Bisik laki-laki itu tepat di telinga Yumna, sementara tangannya sudah masuk ke dalam celana dalam milik Yumna.

"Emmhhh curanghhh.." Yumna yang gampang sekali bernafsu ketika titik sensitifnya di mainkan hanya bisa pasrah, sementara itu James tersenyum senang.

Dengan cepat James langsung mencium Yumna sementara jari tangannya masih di keluar masukan dalam vagina milik kekasihnya.

"Emmhhhhh" di sela-sela ciuman keduanya Yumna lagi-lagi mendesah nikmat ketika jari tangan milik kekasihnya itu mengubek-ubek isi vaginanya, hingga beberapa menik kemudian Yumna merasakan organisme pertamanya di pagi hari ini.

Gadis itu mengatur nafasnya setelah itu nampak James membuka resleting celananya dan mengeluarkan penisnya yang besar dan panjang, tanpa James minta sekalipun Yumna sudah tau keinginan kekasihnya itu, tanpa ba-bi-bu Yumna langsung menjilat dan mengulum penis milik kekasihnya.

"Emhhhh..." James mengaduh nikmat ketika penis miliknya di emut oleh sang kekasih, bahkan James mulai menekan kepala Yumna agar penis miliknya lebih masuk lagi kedalam mulut Yumna.

Sementara Yumna hanya bisa mengaduh ketika James lagi-lagi menekan kepalanya, Yuman merasa jika penis milik kekasihnya itu sudah hampir masuk kedalam kerongkongannya, dengan sigap Yumna pun langsung menghentikan kulumannya dan menatap kekasihnya dengan kesal.

"Yumna gak mau keluar di mulut, nanti susah lagi bersihinnya!" Ketus Yumna yang di balas senyum kecil oleh James, merasa nafsunya masih memuncak James mengangkat Yumna kedalam pangkuannya dan langsung memasukan penis besarnya itu kedalam Vagina milik kekasihnya.

"Ouhhhhh.." Yumna mengaduh dengan nikmat ketika penis besar James lagi-lagi menerobos masuk vagina kecil miliknya, bahkan Yumna sudah tidak lagi kaku ketika memalukan percintaan panas, gadis itu langsung menggenjot penis milik kekasihnya dengan tempo sedang.

James yang ikut mendesah nikmat langsung menggulum payudara milik Yumna dengan rakus, bahkan laki-laki itu seperti tidak puas akan payudara milik kekasihnya karena tidak hanya di kemut dan juga di jilat bahkan sesekali James menggigit puting payudara milik Yumna.

"Emmmhhh ahhh..." Yumna terus mendesah dengan menekan kepala James yang tengah mengemut payudaranya, nikmat bercampur hawa panas yang mulai melingkupi seluruh isi mobil padahal AC dalam mobil tersebut sudah menyala sedari tadi.

"Ahhhhh i cum...." Yumna mendesah panjang ketika organisme mulai datang melanda, sementara James langsung mengimbangi genjotan tersebut hingga membuat Yumna kelonjotan seketika.

"Ahhhhh shhhhhh..." Kedua menggaduh nikmat setelah pelepasan yang membuat jok mobil yang James duduki mulai basah karena cairan cinta mereka.

Yumna masih dengan nafas terengahnya dan mulai kembali merapihkan seragamnya yang sudah tidak berbentuk itu.

Kegiatan ini mungkin hampir setiap hari Yumna rasakan kecuali ketika gadis itu menstruasi dimanapun tempatnya James akan melakukannya semaunya, bahkan terkadang Yumna merasa kewalahan mengimbangi nafsu kekasihnya itu, meskipun begitu Yuman juga selalu bernafsu ketika melihat James yang tengah menggodanya.

Perjalan kesekolah yang biasanya di tempuh kurang dari lima belas menit kini Yumna hanya bisa menghela nafas ketika perjalanan tersebut menempuh lebih dari satu jam, bayangkan saja bagaimana James yang selalu tidak puas dengan satu organisme, meskipun Yumna selalu memintanya berhenti laki-laki itu tidak akan berhenti ketika dirinya belum puas.

Dan benar saja perjalan kesekolah yang lama membuat Yumna lagi-lagi hampir terlambat, setelah turun dari mobil Yumna langsung berlari kearah sekolah, gadis itu kekeh tidak ingin di antar kedepan gerbang sekolah, bagi Yumna hubungan seperti ini hanya dirinya dan Jameslah yang tahu, karena jujur saja Yumna malu jika orang-orang nanti tahu tentang hubungan mereka yang sama sekali tidak sehat apalagi Yumna yang masih berusia lima belas tahun.

"Tumben beberapa hari ini selalu telat?" Yumna hanya tersenyum kecil ketika Angel teman sebangkunya bertanya, karena jujur saja ketika awal masuk sekolah Yumna bisa di katakan siswa yang teladan tidak pernah telat sama sekali.

"Biasa aku bangun kesiangan, soalnya Drakor yang kamu rekomendasikan waktu itu seru juga" Sebenarnya hal ini bukanlah kebohongan pertama yang Yumna katakan kepada Angel perihal dirinya sering sekali berangkat siang ke sekolah.

"Pantesan, nanti jangan sampai kesiangan soalnya mulai Minggu depan akan ada OSIS yang piket buat lihat siapa aja yang kesiangan habis itu nanti orang-orang yang kesiangan bakalan di masukin kedalam buku hukuman"

Yumna hanya menganggukkan kepalanya dan mendesah kecil, meskipun dirinya berangkat pagi-pagi sekali tetapi jika harus menuntaskan nafsu kekasihnya Yumna pasti akan terus-menerus terlambat, apalagi James yang tidak puas dengan satu ronde.

Sepertinya gadis itu harus memberikan peringatan yang keras kepada kekasihnya agar tidak melakukan hal-hal yang menjurus ke seks ketika pagi, sebaliknya Yumna akan senang jika mereka menghabiskan waktu setelah Yumna pulang sekolah, tapi dengan catatan tidak sampai larut malam karena Yumna juga harus mengerjakan tugas sekolah.

Gadis itu berharap kekasihnya nanti akan mengerti lagian James juga salah satu guru di sekolahnya jadi laki-laki itu akan paham bagaimana konsekuensi jika Yumna terus-menerus terlambat.

.

:)

Sakura ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang