MINE • The Big Lie

458 60 6
                                    

Nara membuka matanya perlahan, Mendapati dinding putih dengan bau dan suasana yang sangat familiar untuknya.

Rumah sakit.

Nara menatap sekelilingnya, hingga matanya menangkap keberadaan Jay yang nampaknya tertidur dibangku dengan kepala yang bertumpu di sisi brankar Nara.

Nara berusaha mengingat apa yang baru saja terjadi hingga Nara menatap Jay cukup lama, saat menyadari apa yang baru saja ia temukan tadi siang.

Nara berniat mengambil poselnya di saku jaket kulitnya, namun bukanya ponsel, Nara malah menemukan sebuah kertas disaku jaket kulitnya.

Nara menatap bingung, hingga gadis itu melihat isi kertasnya yang bertuliskan sesuatu dengan tinta merah disana.

Bukan ditulis dengan tinta, melainkan dengan tetesan darah karena terlihat percikan yang cukup jelas di kertas putih itu.

SOS.

"Zara?" Gumam Nara saat mengingat apa yang Zara lakukan untuknya.

Zara melukai jarinya untuk menuliskan itu pada Nara, dan saat Nara kehabisan nafasnya, Zara menyelipkan secarik kertas untuknya.

Nara melepaskan selang infus dari tangannya juga hidungnya, Lalu Nara bergerak untuk pergi, Namun sebelum itu, Jay sudah lebih dulu bangun dan menahan Nara.

"Lepas kak, Zara butuh pertolongan kan?" Ucap Nara sambil memberikan kertas dengan tinta darah itu.

Jay menahan gadis itu, membuat Nara kembali terduduk di atas ranjanh rawatnya,
"Zara gak kenapa napa"

"Terus kenapa dia bisa di sana? Apa yang kak Mashi lakuin ke dia?? Apa yang kalian sembunyiin dari gue sih!!!" Ucap Nara frustasi, Gadis itu mengusak rambutnya sambil menangis.

"Tenangin diri lo dulu" ucap Jay yang mulai khawatir Nara kembali kumat.

"Gue harus ke sana" Ucap Nara lirih.

"Lo harus di sini sampe pulih"

"Gue gak bisa biarin Zara yang minta tolong di sana"

"Dengerin gue, Tetep disini sampe Mashiho dateng"

"Sebenernya apa yang kalian lakuin ke Zara??"

Jay terdiam, sedangkan Nara menarik nafasnya sambil mengusap pipinya,
"Gue bisa laporin polisi soal dimana keberadaan dia sekarang" Ucap Nara

"Jangan gila!"

"Lo yang gila! Apa yang lo sama kak Mashi lakuin ke Zara sampe dia hilang berbulan-bulan??"

"Mashiho buka praktek kedokteran ilegal" Ucap Jay sebagai alibinya kali ini.

Nara terdiam sedangkan Jay menarik nafasnya,
"Zara tau dan dia berniat laporin Mashiho, Makanya Mashiho nyulik dia buat bungkam"

Nara benar-benar terkejut, bahkan wajah gadis itu terlihat menatap Jay tanpa mengalihkan pandangannya sama sekali.

Merasa kebohongannya berhasil, Jay mulai mantap akan alibinya.

"Kalo lo mau Mashiho di penjara lo bisa laporin keberadaan Zara" Ucap Jay lagi.

Sedangkan di sana Nara menunduk, mengusak rambutnya sambil berusaha berpikir jernih tentang semuanya yang begitu mengejutkan untuknya.

"Mashiho udah ngebangun rumah sakit itu bertahun-tahun, Dia udah raih mimpinya, dan kalo dia di penjara, Sama aja kayak ngancurin semua kerja keras dia" Ucap Jay lagi.

Jay menepuk paha Nara,
"Sekarang terserah lo mau pilih yang mana, Gue juga gak bisa membenarkan kejadian soal Zara, karna itu jelas salah, itu kejahatan. Tapi Zara sama sekali bukan orang yang bisa dibungkam, Dia punya banyak uang jadi dia gak mempan buat disogok. Satu-satu nya cara, Ya ngasingin dia dari kota" Ujar Jay lagi.

MINE • Takata Mashiho ver✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang