🔪🔪🔪
DORR!
Niat ingin membunuh Keeyara pun batal kala Ethlan lebih dulu menahan aksi Erena dengan membidikkan peluru tepat di kepala Erena. Belum puas, Ethlan mendekati sangat korban yang sudah terkapar lemah. Saking geramnya, pria itu melampiaskan semua amarahnya dengan membidikkan peluru beberapa kali tepat di jantung sang korban alias Erena.
DORR! DORR! DORR! DORR! DORR! DORR! DORR! DORR!
Roland terduduk lemah, menyaksikan sahabatnya sedang membunuh Erena dengan sadis dan brutal.
Ethlan tertawa lemah, ia meniup ujung pistolnya lalu kembali ia masukkan ke dalam saku celana. "Pergilah, Roland. Sebelum aku berubah pikiran. Bawa wanita ini sekalian!" titahnya tanpa menatap Roland.
"Ethlan... k-kau-"
"Cepat!" potong Ethlan dengan amukan.
Roland mengepalkan tangan. "Aku... aku tak percaya melihat sikap sahabat yang ternyata seorang kriminal, penculik, dan pembunuh. Hanya karena cinta, kamu menjadi seperti ini, hah? Di mana sifat sahabatku yang dulu, Ethlan?"
"Cukup! Cepat pergi dan bawa Erena!" titah Ethlan.
Tak mau memperpanjang masalah, Roland menggendong jasad Erena yang bersimbah darah. Setelah kepergian mereka, Ethlan terduduk lemah. Mengacak-ngacak rambut frustasi. Niat ingin mengejutkan Keeyara atas kepulangannya, malah berakhir menjadi seperti ini. Nyawanya sudah diujung tanduk. Tak tahu harus bagaimana sekarang.
"Eth-Ethlan..."
Seperti ada yang memanggil dirinya, Ethlan spontan bangkit dan mendekati Keeyara yang terbaring lemas. Gadis itu sudah sadar. "Sayang, kau tidak apa-apa?"
"Ya... Ethlan, i'm fine." Wajahnya yang panik seketika menoleh ke kanan dan kiri. "Kemana yang lain?"
"Sudah ku usir."
Sebenarnya, Keeyara tak melihat ada Rai di rumah ini sama sekali. Yang ia lihat hanyalah, Roland dan Erena.
"Lalu, darah apa ini?" Keeyara bertanya setelah mendongak ke bawah yang banyak sekali genangan darah di lantai.
"Lupakan. Segera ke kamar, ada yang ingin ku katakan padamu."
"Tapi..."
Tak sabar, Ethlan menggendong gadis asal Indonesia itu dengan gaya ala bridal style. Melangkah cepat menuju ke kamarnya sendiri dan tak lupa mengunci semua pintu dan beberapa jendela dengan kode pin.
"Kita bertemu lagi, sayang," ucap Ethlan. Ia mengatakan itu seolah tak terjadi apa-apa setelah kejadian mengerikan tadi. Ia melangkah mendekati Keeyara yang tengah duduk di tepi ranjang milik Ethlan. "Aku sudah lama merindukanmu, sayang."
Di benak Keeyara masih beradu tentang kejadian yang membuatmu ia tegang. Namun ia lebih memilih menepiskan benaknya, ada Ethlan di sini yang sudah lama ia rindukan. Tidak mau merusak momen pertemuan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cruel Boy [END]
Romance⚠️*Yg plagiat kudoakan hidupnya sengsara selamanya!!!*⚠️ -mengandung 18+ tapi tidak terlalu banyak- Ethlan itu kejam Ethlan itu nakal Ethlan itu obsesi, bukan cinta. Menjadi korban penculikan di umur 14 tahun sungguh mengerikan baginya. Apalagi, ko...