TWELVE

601 42 0
                                    

V
O
T
E

A
N
D

F
O
L
L
O
W

___________
_____

🐻🐻🐻

.
.
.

Malam Minggu
21.09

Nevan: Gue mau kerumah Lo.

Jurvan mendelik saat mendapat pesan singkat dari Nevan. Pemuda itu mengatakan jika dia akan datang kerumahnya.

" Mau ngapain?!" Jurvan spontan menjerit sampai membuat Tuti terkejut.

" Kenapa,Ju?" Tanya ibu.

" Ini,Bu... Nevan bilang mau kesini." Ucap Jurvan.

" Eh,si Nevan pacar kamu mau ke sini!" Tanya wanita itu senang.

" Iya!"

" Wah,bagus dong! Ibu lagi masak,pacar mu itu bisa ikut makan bareng sama kita." Kata ibu.

" Kok ibu malah semangat banget." Tanya Jurvan heran.

" loh,kenapa emangnya kamu nggak senang di apelin pacar kamu,malah cemberut." Gerutu ibu.

" Ibu mau tau gimana ceritanya kamu bisa dapet pacar ganteng plus baik kaya si Nevan?" Tanya ibu bersemangat.

" Emangnya dia ganteng,bu?" Jurvan malah balik bertanya.

" Loh,ya jelaslah! Orang rabun juga tau kalau Nevan itu ganteng. Gimana sih." Sahut ibu.

Tuhkan cerewetnya keluar lagi. Tapi ini yang ia mau,melihat ibunya senang ia juga senang. Semenjak ayahnya meninggal,ibunya begitu murung dan harus bekerja banting tulang untuk menghidupi kami berdua dan membayar hutang. Ia  juga ikut membantu bekerja untuk mendapat penghasilan dan memberikannya pada ibunya. Sekarang,semenjak Nevan melunasi hutang mereka,ibu kembali ceria dan bersemangat.

" Malah bengong." Ibunya menyentil jidat Jurvan sampai membuat pemuda itu meringis pelan. " mending kamu siap-siap,sana. Siapa tau pacarmu ke sini mau ngajak jalan."

" Hmm! Iya Bu." Ucap Jurvan.

.
.
.
.
.

Jurvan menganga saat melihat sebuah motor mahal terparkir di depan rumahnya.

" kok cepat banget?" Gumam pemuda itu.

" Jurvan! Sini,pacarmu udah Dateng,nih!"

" Iya,bentar."

Dengan segera,ia keluar dari kamarnya.

Jurvan menjatuhkan rahangnya melihat Nevan yang terlihat begitu tampan dengan kaos putih berbalut jaket denim dan celana Levis hitam serta sneaker putih. Begitu tampan.

" Heh, malah bengong! Kesambet baru tau rasa. Tuh,pacarmu udah dari tadi nungguin. Sana ajak ngobrol! Ibu mau lanjut masak."

" Iyaa Bu." Balas Jurvan sambil manyun. Pemuda itu duduk di hadapan Nevan yang sejak tadi diam saja seperti patung.

NewjurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang