Lyney - Break me 'till i die.

12.7K 325 74
                                    

Manik berwarna lavender itu bergulir keatas dengan air mata yang mengalir di kedua pipinya, tubuhnya gemetar hebat sementara mulutnya menganga mencari oksigen.

Tangannya yang ringkih bergerak lemah, berusaha menarik kedua tangan yang mencekik lehernya dan menghentikan oksigennya kala penisnya di goda oleh vagina yang basah.

"A-ahk.. hkk.."

Ia perlahan memukul kedua tangan itu, namun tak ada hasil. Sementara gesekan diantara penisnya semakin ditekan dan dipercepat, membuatnya gila.

"Ahh..Lyney.." desahan samar-samar terdengar diatasnya, ia tak bisa melihat dengan jelas karena buram yang dihasilkan oleh air matanya.

"Uhk..! hgkk!"

Kedua tangan yang mencekiknya lehernya mundur, memberi ia waktu untuk mengambil nafas. Rasanya lega, dan nikmat.

Penisnya.. benar-benar nikmat.

"A-ahh!" Lyney mendesah saat setengah penisnya memasuki liang basah milik [Name].

Pinggul gadis itu perlahan bergerak, membuat penisnya bergerak masuk-keluar ke dalam vaginanya.

"Ohh! [Name] ahh! please!" Ia mengerang, tubuhnya gemetar. Rasanya ia gila. Sudah gila.

Lehernya merah, membekas karena cekikan dari [Name]. Tubuhnya lengket dan penuh keringat karena kegiatan sex mereka yang tidak pernah selesai.

"Ahh! my dick! ohh!!"

Kasur berderit kencang bersamaan dengan suara desahan juga tepukan basah kulit antar kulit.

"[Name]! [Name]! Fuck me! please! ahh! make me yours! hngh! ahh!"

Lidah Lyney menjular, pupilnya berbentuk love, wajahnya penuh dengan blush dengan ekspresi mesum disana.

"Gonna cum! Gonna cum inside!! Ahhhh!!!"

Splurt!

Lyney mengerang hebat, bahkan tubuhnya terangkat dengan gemetar disana sementara penisnya masih menyemprotkan benihnya.

-

Suara tepuk tangan meriah terdengar dari para penonton dan pengunjung, tanda pertunjukan mereka berhasil dan memuaskan batin orang-orang disana.

Lyney tersenyum puas dengan Lynette yang masih memasang ekspresi datar namun dengan senyum tipis disana.

Manik berwarna lavender miliknya menatap kerumunan, mencari wanita yang menidurinya selama satu malam penuh dan membuatnya kehabisan tenaga (alias—kering).

Twitch!

Ia menatapnya. Perempuan bersurai [H/C] dan manik berwarna [E/C] yang menawan tengah bertepuk tangan dengan seringai tipis di bibirnya.

Wajah Lyney memerah karena teringat kejadian malam itu. Malam dimana ia benar-benar kehabisan energi dan tak bisa melanjutkan apapun, malam dimana ia untuk pertama kalinya merasa puas.

Ah, rasanya celananya menyempit. Lyney perlahan menatap kebawah..

Ia.. naik.

Dengan cepat berlari kebelakang panggung, keluar dari sana, kemudian berlari ke arah kerumunan, ia harus mencari perempuan itu!

Langkahnya terhenti saat menatap perempuan yang tersenyum dihadapannya seolah menunggunya.

Ia menggunakan kipas lipatnya, menutup setengah wajahnya dan hanya menyisakan matanya yang bermain.

"..Apakah kita harus.. menyewa hotel lagi?" Ujarnya pelan.

Lyney, ia tak tahan lagi. Dengan cepat ia menarik tangan [Name] dan membawanya ke gang sempit.

"Kau.. cukup- Hmph?!"

Bibirnya dilumat tiba-tiba, lidahnya dimainkan, bibir bawahnya digigit. Bisa ditebak pesulap itu benar-benar berada di masa heatnya.

Tangannya perlahan melepas dress yang ia kenakan, meninggalkan pakaian bawah saja.

"..Hah.. aku tidak tahan lagi.. ahhh..!" erang Lyney, ia perlahan melepas dalaman gadis itu kemudian menggesekkan penisnya diantara vaginanya.

Tak lama ia memasukkan penisnya, memompanya kuat, sementara ia mendesahkan nama gadis itu.

"Ahh [Name], oohh.. unn..ahh!"

Penisnya bergerak keluar-masuk dengan tempo cepat, sementara kebasahan diantara liang gadis itu semakin meningkat.

Rasanya lelaki itu menjadi gila, ia ingin melakukan ini seterusnya.

Tak ingin diam, ia mengemut puting gadis itu. Menjilat, menikmati seluruh tubuhnya.

"..ahh! God! Ahh!" [Name] mendesah saat Lyney menyemprotkan benihnya ke dalam vaginanya.

Tak ingin berhenti, Lyney mengangkat gadis itu, kemudian membawanya keluar, mencari hotel terdekat.

Ia ingin melanjutkannya.

-

Suara kasur berderit, bersamaan dengan pekikan dan erangan pria. Milik Lyney.

"Ohh! [Name]! Rasanya..ahh! aku seperti meleleh.. hngh! ahh!!"

Vaginanya mencengkram penisnya erat, membuat pria itu semakin mengerang.

[Name] meremas kecil rambut pria itu, sembari mengecup pipinya pelan. Ia melebarkan pahanya, memberikan akses terdalam.

"Hngh..Lyney!!!"

Splurt!

Nafas terengah-engah, keringat yang memenuhi badan, kedua sejoli itu menatap satu sama lain kemudian tersenyum.

Lyney mengecup bibir gadis itu kemudian menggerakkan pinggulnya lagi.

"Aku tidak akan berhenti.. sampai kau mengandung anakku.."

-

gue ngetik smbi colmey, dan bgstny gue klimaks gegara tulisan.. wat 🤡

✎: ̗̀➛ᵍᵉⁿˢʰᶦⁿ ᶦᵐᵖᵃᶜᵗ&ʰᵒⁿᵏᵃᶦ ˢᵗᵃʳ ʳᵃᶦˡ ; ᴼⁿᵉˢʰᵒᵗ!ⁿˢᶠʷ ˣ ʳᵉᵃᵈᵉʳTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang