Setelah diantar pulang oleh Mingyu, ia masuk ke dalam mansion dan disambut oleh para maid yang sudah berjajar, Seungcheol membalas dengan senyum lesung pipinya dan membungkuk sedikit.
"Selamat malam tuan muda." Ucap seorang kepala maid kisaran umur 40 an itu.
"Bibi jangan panggil tuan muda, panggil cheollie aja kau lebih tua dariku." Seungcheol pura pura memasang wajah cemberut yang dimana membuat bibi Kang terkekeh.
"Iya cheollie, bibi bercanda kok tadi." Ucap bibi Kang seraya mengusap pelan Surai Seungcheol. Bibi Kang ini merupakan kepala maid keluarga Choi, ia sudah berkerja dikeluarga ini dari awal pernikahan tuan dan nyonya Choi. Semua pegawai dirumah ini sudah dianggap seperti keluarga sendiri, bibi Kang sudah menganggap Seungcheol seperti anak sendiri sedangkan anaknya berada dikampung.
"Bibi? Kok ngelamun?" Tanya Seungcheol menatap bibi Kang.
"Ah enggak kok nak, ya udah kamu mandi, ganti baju, abis itu makan ya. Cheollie belum makan kan tadi?" Tanya bibi dan diangguki oleh Seungcheol.
"Oke...cheollie ke atas ya bi, eh? Mami sama papi belum pulang?"
"Belum nak, paling larut malam." Jawabnyaa. Seungcheol langsung naik ke kamar yang berada dilantai dua untuk ganti pakaian dan bersiap untuk makan malam.
Seungcheol sudah dalam keadaan segar,ia memakai piyama satin hitam dengan celana panjang karena cuaca hari ini sangat dingin mengingat habis hujan tadi. Ia turun ke bawah untuk makan malam, tapi ia melihat sosok pemuda yang tingginya sama sepertinya. Untuk memastikannya Seungcheol mendekatinya.
"Kamu sia...BANG MINHOO!!!" sontak pemuda yang diteriaki terkejut hampir membuat teh miliknya mengenai pakaiannya.
"Bang Minho kan? Huhu kapan pulangnya? Kok cheollie ga tau...cheollie kangen abang HUWEEEE!!" Yap pemuda itu adalah Choi Minho kakak dari Choi Seungcheol anak pertama dari Choi Siwon dan Choi Yoona.
"Hadehh...dek jangan ngangetin abang bisa ga? Untung Abang ga punya penyakit jantung " Minho menggeleng kecil dengan tingkah Seungcheol yang tidak berubah, Seungcheol langsung memeluk erat sang kakak.
"Hikss...cheollie hiks.. ka-kangen Abang hiks... abang ga selaluuu di Jerman... hikss.. cheollie padahal hiks... Huaaaa!!"
"Sustt..udah dek, Abang udah disini kok Abang ga kemana mana, udah ya jangan nangis." Minho mengusap punggung Seungcheol yang masih terisak, Minho menangkup wajah sang adik yang dimana kedua mata Boba cantik miliknya sembab, hidung yang memerah ayolah adiknya ini sangat lucu dan manis ketika sedang begini.
Minho mengusap bekas air mata Seungcheol dan mengecup nya membuat tangis Seungcheol berhenti dan tersenyum kecil.
"Cheollie belum makan kan? Makan yuk bibi Kang udah masak loh." Seungcheol mengangguk patuh.
Keduanya makan dengan tenang hanya ada suara dentingan sendok dan piring karena keluarga Choi tidak membenarkan jika makan sembari mengobrol.
"Abang." Panggil Seungcheol yang sudah menyelesaikan makan malam.
"Iya dek?"
"Abang kapan pulangnya? Kenapa ga beritahu cheollie atau mami sama papi? Kan bisa dijemput di bandara."
"Gapapa, biar jadi surprise dong yakali harus bilang dulu kan ga suprise namanya ntar."
"Ish...oh iya kak Taemin gimana bang? Udah lama ga ketemu."
"Dia baik juga titip salam buat cheollie katanya pas liburan nanti mau pulang ke Korea kangen kamu katanya."
"Kangen aku apa kangen abang nih." Kakak beradik itu tertawa saat bertukar cerita entah itu cerita random atau keseharian Minho selama di Jerman.