Sauron, 19.45 Malam
Tuttt.... Tutttt....Sudah belasan kali aku menghubungi tapi sama sekali tidak di angkat
Aku meninggalkan negara ku untuk menuntut ilmu di salah satu perguruan tinggi di Swiss.
Walaupun keputusanku menuntut ilmu di Swiss sempat di tolak oleh Ayahku, karna Ayah lebih suka aku memilih universitas terkenal di Kanada
Dan lihatlah bahkan saat ini aku sudah lebih dari 2 tahun tinggal di negara yang memang aku sukai sejak kecil, negara yang indah, bersih dan tentu saja aku merasa tenang berada di sana.
Aku lebih suka hidup di lingkungan tenang dari pada dunia gemerlap yang penuh dengan hiburan dari siang sampai malam
Ayahku bahkan tidak bisa mencegahku untuk tetap malanjutkan pendidikan di Swiss. Ya, aku memiliki sifat keras kepala yang berasal dari mendiang ibuku
Perkenalkan namaku Issabele mossad, aku lahir negara Sauron. Negara yang indah, tapi sayangnya sudah berpuluh-puluh tahun lamanya kami berbatasan langsung dengan negara miskin yang selalu mencari masalah dengan negara kami, Filistin.
Aku masih tetap berusaha mendial nomor yang sejak tadi aku hubungi..
.
.
.Haloo..
"Ayah, kenapa baru angkat telponku, sudah lebih dari 30 menit aku menghubungi Ayah.." Issabele berbicara dengan nada manja nya
"Sayang maafkan Ayah, Ayah baru bisa angkat telpon, karna baru selesai rapat penting untuk persiapan besok.."
"Ayah sudah mengirimkan driver dan bodyguard untukmu, mungkin mereka sudah sampai..
"Aku sudah bilang, aku ingin Ayah yang menjemput, bukan orang lain.
"Seperti biasa Ayah lebih mementingkan tamu-tamu Ayah itu..
"Padahal Ayah yang menyuruhku untuk ambil cuti sementara karna ada hal penting yang tidak ayah beritahu lewat telpon.." Issabele dengan nada marah dan terdengar hampir menangis
Baiklah aku akan kembali saja ke Swiss!" Ancam Issabele pada Ayahnya.
"Tunggu sayang.. Kamu tau ada Adrian disini?
"Apa? Kapan dia kembali? Kenapa tidak memberitahuku jika dia sudah berada di Sauron, cepatlah ayah suruh Ian menjemputku, aku sudah tidak sabar memukul bokongnya, seperti yang dia lakukan tepat ketika aku berangkat ke Swiss". Ujar Issabele dengan nada marah tapi masih terdengar suara manja nya.
.
.
.Sementara di kediaman keluarga Mosaad
"Nak tolong jemput adikmu, kasian dia kelamaan menunggu.. Ucap Ayah pada anak sulungnya
Sifat keras kepalanya tidak pernah berubah, apakah keindahan Swiss tidak merubah hati nya menjadi indah juga? Ucap Ian sambil menggeleng heran
Baiklah Ayah aku akan pergi menjemput Princess kesayanganmu itu
Ayah tersenyum dan menanggukan kepala nya
Kemudian Ian segera pergi dari ruangan Ayahnya dengan langkah yang cukup cepat, karna semakin lama dia sampai bandara, semakin lama juga adiknya akan mengomel.
.
.
.Tbc
Hai guys.. Minal aidin walfaizin, maaf lahir batin ya semua, setelah maju mundur buat nulis lagi akhirnya aku membuladkan toked buat kembali menulis, walau pasti banyak yang berubah nih karna kontroversi anak gadisku
Aku juga disini mau bilang please somi bukan Z*onist, kalo ada yg kurang suka skip aja mending ya, aku gak maksa kalian baca, ini murni buat hobi dan imajinasi ku aja di waktu luangku saat ini sebagai ibu rumah tangga yang ikut suami berpijak dan meniti karir 🥹
Btw insyaAllah THE GUILTY aku lanjut minggu depan dan mau di tamat in lah kasian di gantung terus 🤣
Mau bikin cerita yang gak panjang2 kata dan chapternya, tapi sekali lagi tergantung mood incess yee
Dahlah kebanyakan ngebacot
Catatan : update suka2 ✌️😆
KAMU SEDANG MEMBACA
HOSTAGE
FanfictionCerita ini hanyalah cerita fiksi, dan tidak untuk menyudutkan satu golongan tertentu Alur cerita terinspirasi dengan peristiwa yang pernah viral Btw lagi edisi kangen banget sama 2 bunny ku jungkook dan somi