Azello tengah membonceng Galaksi, mereka akan pergi ke rumah Galaksi.
Sesuai janji, karena Azello penasaran dengan kucing Galaksi.
Sampai di dalam rumah Galaksi. Seekor kucing menyambut mereka.
"Siapa namanya?"
"Kuning."
Azello berdecak, kenapa jadi dia yang tersinggung?
"Nggak ada yang lebih estetik gitu?"
Galaksi menggeleng, dia mengelus kucingnya.
Galaksi memang hanya tinggal sendirian di sebuah rumah kontrakan karena rumahnya yang sebenarnya dengan orangtuanya berada jauh dari sekolah. Untuk efisiensi waktu memang Galaksi memutuskan untuk tinggal disini yang lebih dekat. Saat libur juga Galaksi pasti menyempatkan untuk pulang.
"Mau pegang."
"Lo asma." Galaksi mencegah.
"Terus kenapa? Gue nggak selemah itu ya, lagian cuma kucing."
Akhirnya Galaksi membiarkan Azello memegang Kuning. Bukankah mereka sangat cocok, kuning dan kuning?
"Dia cowok apa cewek?"
"Jantan," jawab Galaksi.
"Bro, kita salaman dulu."
Azello mengajak Kuning bersalaman.
Meong
"Kucing pinter." Azello mengelus kepala Kuning. Kucing itu seakan menikmatinya.
"Lucu banget, gue jadi pengen." Saking gemasnya Azello sampai memeluk Kuning dengan erat.
"Jangan deket-deket."
Galaksi memisahkan mereka, dengan mendorong kepala Azello menjauh.
"Pelit."
Lalu Azello beralih memperhatikan kediaman Galaksi. Walaupun tidak besar, tapi nyaman, apalagi Galaksi orang yang menjaga kerapian.
Dia menemukan sebuah album yang ada di rak paling belakang. Dibukanya album itu, ternyata album masa kecil Galaksi.
Ia menatap Galaksi yang saat ini melihat ponsel dengan Kuning yang bersandar di sebelahnya, lalu foto itu, diulanginya lagi beberapa kali.
"Waktu kecil gemoy, kok sekarang manly banget?"
Mendadak Azello iri, apalagi teringat kotak-kotak yang ada di perut Galaksi.
Setelah ini ingatkan dia untuk pergi ke gym. Karena sebelumnya dia tidak pernah berpikiran untuk kesana, tapi sekarang dia sudah menemukan motivasi, ingin menjadi lelaki L-men.
Dibaliknya lembar demi lembar.
"Hahahaha, ini apaan Gal?"
Azello tertawa terbahak-bahak melihat foto Galaksi yang satu ini.
Galaksi yang sadar langsung meraih album foto itu. Dia bahkan tidak sadar jika Azello malah melihat album foto keramat miliknya.
"Pake celana dalem tuh dibawah, bukan di atas kepala. Ahahahahah, puas banget gue."
Yang ditertawakan mendengus lalu, menyimpan album itu di rak paling atas agar Azello tak bisa mengambilnya lagi. Bahaya jika Azello malah memfoto dan menyebarkan foto aibnya itu.
"Tapi nggak papa Gal, lo tetep ganteng kok." Azello menepuk-nepuk pundak Galaksi.
"Harusnya tadi gue foto dulu."
Setelah itu mereka memutuskan untuk mengerjkan PR bersama. Memang mereka ini terlalu rajin, lebih tepatnya Galaksi karena dia yang memaksa Azello ikut mengerjakan tugas rumah dari guru mereka sekarang. Katanya biar bisa bersantai-santai setelahnya, tidak usah memikirkan itu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZELLO [END]
Teen Fiction"Woy, Kuning!" Duagh "Manggil gitu lagi, gue galiin kubur lo!" Pemuda bar-bar bernama Azello itu sungguh tak bisa diajak bercanda. Senggol sedikit langsung bacok. Tapi itu candaan yang menyebalkan, enak saja rambutnya ini blonde you know! Bukan kuni...