Diantara bumi yang seluas ini, tak pernah sekalipun Lia berpikir untuk bertemu dengan Chris, apalagi berpikir untuk menikahinya. Diantara begitu banyak sedih yang datang setiap hari, mungkin keberadaan Chris masih jadi hadiah terbaik yang pernah ia miliki. Lia tau, menyuka harusnya ada batasnya. Namun dengan Chris, batas itu sudah ia langgar dengan sadar.
"Kau terlalu bekerja keras, lelakiku." Gumam Lia saat melihat Chris masih saja berkutik dengan layar komputer dihadapannya pada jam 2 pagi.
"Kau adalah manusia rapuh. Bahkan dengankupun kau menyembunyikan banyak hal. Kau kira aku tak tahu? Aku cukup mengenalmu untuk tahu berapa banyak airmata yang kau simpan di ujung matamu, berapa banyak rasa khawatir dan takut yang tak bisa kau suarakan dengan bebas, berapa banyak lelah di langkah dan pundakmu. Aku cukup memperhatikanmu untuk tahu bahwa kau sudah berjuang dengan begitu keras hingga tanpa sadar menyakiti dirimu sendiri sebegitu hebatnya." Batin Lia meringis.
Sejak seminggu lalu, Lia sudah mengetahui semua yang selama ini disembunyikan suaminya. Lia tahu bisnis ilegal yang kini dijalankan suaminya itu, Namun ia tak mampu bertanya. Melihat wajah lelah suaminya saja, ia sudah kasihan.
"Sampai kapan kau akan berdiri disana?" Ucap Chris yang menyadari kehadiran Lia diambang pintu tanpa menolehnya sedikitpun.
"Mau kubuatkan kopi?" Tawar Lia sembari memasuki ruang kerja suaminya itu.
"Tidak perlu, aku hampir selesai"
"Baiklah"
Chris kini menatap datar kearah Lia.
"Tidurlah dulu, jangan menungguku" Ucap Chris
Lia menghampiri Chris kemudian menutup laptop milik Chris dengan kasar. Sehingga membuat Chris sedikit kesal, namun ia tak bertenaga untuk berdebat sekarang. Ia pun hanya menghela nafas.
"Kau harus istirahat!" Pinta Lia
Chris mengangguk pelan.
"Apa ada yang ingin kau katakan padaku?" Tanya Lia berharap Chris jujur padanya dan memberitahunya tentang hal-hal yang tidak pernah ia tahu termasuk pekerjaan suaminya itu.
Sementara Chris hanya menggelengkan kepalanya dengan malas. Melihat Chris yang diam saja, Lia berinisiatif pergi dari sana. Namun dengan cepat Chris menarik pergelangan tangan Lia, hingga kini Lia duduk dipangkuannya dengan menyamping.
"Kau menginginkanku sekarang?" Lia mengalungkan tangannya di leher Chris. Awalnya ia bermaksud menggodanya, tapi tatapan Chris padanya membalikkan keadaan. Kini Lia sendiri yang digodanya.
Chris mencium pipi merah Lia dan mengecup bibirnya sekilas.
"Apa yang kau lakukan?" Lia menjauhkan badannya dari Chris namun masih berada dipangkuan sang suami.
"Kenapa? Apa kau terangsang?" Ucapnya penuh dengan pikiran kotor.
Lia mengernyitkan matanya karena kesal.
"Tidurlah, besok kita keluar" Ucap Chris
"Kemana?"
"Lihat saja besok!"
"Kalau begitu antar aku ke kamar!" Pinta Lia dengan tatapan menggoda.
Chris tersenyum lalu mengangkat tubuh mungil itu kedalam kamar tidurnya. Memeluk tubuh Lia saat mereka sudah berada dibalik selimut. Lia membenamkan kepalanya ke dada bidang milik Chris. Mata mereka mulai terpejam dan akhirnya terlelap sampai keesokan paginya.
**
Chris berdiri di depan cermin, menatap sosok wanita yang nampak gelisah, bingung memilih baju mana yang cocok untuk kencan pertama ini. Jujur saja sejak mereka menikah, mereka belum pernah berkencan menghabiskan waktu bersama walaupun hanya satu hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
GONE || Mature || 21+ [TAMAT] ✔️
Fanfiction⚠️ 21++ , hanya untuk dewasa ⚠️ ‼️Full adengan dewasa‼️ Bocil dilarang mendekat, atau dosa silahkan tanggung sendiri 😌