Bab 44

1.8K 87 15
                                    

aloww
Aku kembali

Happy reading

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kini mereka berdua tiba di rumah, arhan mengajak Azizah untuk mencuci kaki dan juga mengganti bajunya.

"Zah, tadi mau ngomong apa?" Tanya arhan. Gadis itu terdiam, "Yang mana?" Bukannya menjawab gadis itu malah bertanya balik.

"Tadi pas di resto"

"Oh engga sih, ga jadi"

"Emang mau ngomong apa, tinggal ngomong sih" arhan mendudukan dirinya di samping azizah. "Simpen hp nya" titah arhan.

Azizah langsung menyimpan ponselnya. Ia menatap wajah arhan, "kenapa?"

"Jujur sama gua tadi mau ngomong apa?" Arhan bersikeras untuk memaksa azizah menceritakan apa yang ingin gadis itu bicarakan.

"Gapapa sih, cuma mau nanya masih kuat ga sama hubungan ini?" Arhan menatap bola mata azizah. "Kuat apanya?"

"Ya tentang nunda momongan"

Arhan tersenyum, ia mengusap kedua pipi gadis itu. Arhan memeluk tubuh gadis yang sudah menemaninya hampir tiga bulan itu. Mereka tidak menyangka bahwa mereka bisa melewatinya bersama.

"Aku ga pernah maksa buat kamu sanggupin semuanya. Aku bakal tunggu kamu sampai siap" ujar arhan. "Kapanpun itu aku tunggu, ga akan pernah sedikitpun aku ninggalin kamu" tambahnya.

Azizah begitu terharu kepada arhan. Pria itu bisa menerima semua keinginan azizah. Bahkan sampai saat ini dirinya saja belum pernah mengikuti keinginan pria itu.

"Maaf Han"

"Maaf karena?"

"Karena, aku belum bisa jadi istri yang baik. Selama ini kamu yang selalu ngalah. Aku belum pernah ngikutin semua kemauan kamu" tutur azizah.

Arhan mengecup dahi sang istri, "kamu, udah jadi istri yang baik buat aku. Dimulai dari masak, bersin rumah sampe urusin pakaian aku. Kamu itu hebat zah, kamu bisa berubah jadi lebih mandiri. Justru aku bangga sama kamu" Azizah tersenyum haru. Kenapa pria itu bisa mempunyai rasa yang sangat besar kepadanya. Padahal jangka waktu mereka kenal hanya sebentar.

"Tidur ya, besok kita ke rumah bunda" ujar arhan. "Serius?" Gadis itu terlihat sangat excited. Arhan mengangguk, Azizah mulai membernarkan posisinya. Mencari posisi ternyaman di pelukan arhan.

Tak apa jika seandainya ia harus menunda kehamilan Azizah. Toh, umur azizah juga masih sangat muda untuk menopang nya. Untuk masalah anak ia serahkan pada sang pencipta.

"Selamat bobo, istriku.. mimpi indah" kecupan itu mendarat di pipi Azizah.

•••

Minggu hari yang sangat cerah. Ia terbangun dari tidur lelapnya. Badannya terasa sangat ringan dari biasanya. Karena, hari ini adalah hari weekend. Kini saat nya ia membersihkan seluruh rumahnya.

Mula - mula ia mencuci mukanya terlebih dahulu. Baru beralih pada cucian baju yang menumpuk di keranjang khusus baju kotor. Ia memasukan dia bajunya ke dalam mesin cuci, tidak lupa dengan sabunnya. Ditengah mesin cuci melajukan tugasnya, Azizah langsung membawa sapu. Untuk mempersingkat pekerjaannya juga.

CAPTAIN BUCIN [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang