follow 2 authornya gan
Anfal_GG & me
ini story hasil collab, yg ngide si anfal gg tuwoke lanjut ke story
ㅤ
"Woi An!"
Suara gebrak dari meja terdengar. Kepala biru menoleh guna melihat orang yang mengganggu waktu tidurnya.
"Napa lu balik kemaren hah? Gua sendirian bersihin sisa wc njir."
Leo, pagi-pagi sudah protes soal dirinya yang ditinggal.
"Diem dulu napa, gua ngantuk mau turu."
"Lah ini anak, tumbenan lo. Prasaan kalo begadang lo ga sampe mau tidur gini dah, mana masih pagi lagi."
Adrian bergumam singkat, dia betulan malas meladeni Leo tentang apapun yang anak itu katakan. Rasa kantuk yang hinggap di matanya ini benar-benar akut. Dia tidak pernah seperti ini sebelumnya. Malahan seperti kata Leo tadi, kalaupun bergadang, Adrian masih bisa kuat melek di pagi harinya.
"Ugh mau pulang." celetukan asal mengudara.
Leo yang hendak diam melirik ke arah teman sebangkunya itu, "Lo bilang apa barusan? Pulang? Yaelah baru aja nyampe gua."
"Tapi kayanya sabi tuh bolos skul, tapi gua gamau lagi bersihin wc sama lu kalo dihukum,"
"Hadeeh kalo bolos sama orang laen kayanya ga bakal apes gua, ga bakal ditinggal, apalagi kalo bolosnya bergerombol wuih pasti seru tuh, ntar dihukumnya rame rame."
Leo terus ngebacot ini itu, seolah lupa pada entitas di samping yang mau turu.
"Bentar, pulang rame rame..."
Dan yaa hal itu membuat Adrian terpikirkan akan satu hal.
"Hmm... boljug."
ㅤ─────────────
ㅤ
Jam istirahat, seluruh murid menghentikan kegiatan belajar mereka untuk sementara.Keluar dari lingkungan kelas yang membosankan, Elena Serene Harmony memutuskan untuk mendatangi kakaknya yang berbeda kelas dengannya.
"Len!"
Sebelum itu, suara seorang gadis mencegat tungkainya yang berjalan di koridor.
"Mau kemana? Ikut dong!"
Dia adalah Reina, kawan kelas yang cukup dekat dengan Elena.
"Ke kelas kakak kelas. Mau lo ikut?"
"Eh? Hmmm boleh la boleh, sekalian mau liat si anu."
"?"
"Nggak, nggak."
Elena mengernyit, sedangkan Reina di sampingnya hanya menyeringai tipis. Yah mungkin ada hal yang ingin dilakukan temannya itu, dan Elena akan menganggap itu sebagai urusannya sendiri.
Elena dan Adrian, keduanya adalah saudara yang memiliki kemiripan kuat. Selain wajah dan ekspresi muka yang khas, Adrian juga menurunkan sifat cuek dan bodoamat yang dia punya kepada adiknya. Tidak salah jika Elena lebih sering tidak peduli pada urusan orang lain. Entah itu temannya atau bukan, Elena tidak mau ikut campur.
"Kak Adrian mana?" tolehan dari si pirang menyambut Elena yang berdiri di dekat pintu.
Leo menilik wajah perempuan di depannya dan kemudian menyadari, "Oh! Adeknya Adrian ya?" lantas diangguki oleh si empu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terowongan Digital
RandomDalam Terowongan Digital, kita menyusuri kehidupan Adrian, seorang siswa SMA biasa yang tanpa disadari memiliki keahlian luar biasa di dunia maya. Saat menerima ancaman melalui email misterius, Adrian terlibat dalam serangkaian tugas hacking yang me...