~chapter6~

876 48 7
                                    

                                Happy Reading!

                                                .

                                                .

.

Keadaan zania cukup parah saat terjadi kecelakaan, Altarel sungguh merasa bersalah, ia khawatir dengan keadaan zania.

Zania dinyatakan kritis.

Karel sudah memberi fasilitas penuh untuk pengobatan zania.

Queen tidak berhenti menangis kala mendengar kabar jika anak gadisnya kecelakaan dan sedang di masa kritis.

Keadaan Altarel tidak terlalu parah luka-luka nya juga sudah di obati, tetapi terdapat perban di kakinya. Dokter menyarankannya untuk di rawat inap.

Dan altarel menyetujuinya.

Altarel telah menunggu setengah hari untuk mendapat kabar zania, ia keluar dari kamarnya dan menunggu di bangku depan ruang zania.

Dan sekarang sudah tengah malam.

Karel menghampiri Altarel yang masih tampak gelisah.

"Rel, sebaiknya kamu kembali ke kamar kamu dan istirahat... Jika ada kabar tentang keadaan zania daddy beri tau" ucap karel.

"Iya om" jawab Altarel.

"Panggil daddy saja, saya sudah menganggap kamu sebagai anak saya" ucap Karel lembut.

"Iya dad, kalau gitu saya balik ke kamar saya. Titip salam untuk mommy" ucap Altarel.

"Oh ya orang tua kamu baru bisa besok ke sini, jadi sabar saja"

"Iyaa"

Altarel pun kembali ke kamarnya dengan tongkatnya.

Kaki altarel patah karena terhimpit motor.

Tiga hari berlalu, zania telah melewati masa kritisnya. Tapi malangnya ia belum tersadar dari komanya.

Altarel duduk di samping brankar zania.

"Nia, kamu kapan sadarnya sih" ucap altarel dengan mata senduh nya.

Jari-jemari zania mulai bergerak, altarel yang sedang menggenggam tangan dingin itu merasakan pergerakan.

Altarel menekan tombol merah yang berada di samping brankar.

Mata zania mengerjap cahaya terang menyinari mukanya dan menyakiti mata indah itu.

"zan..." lirih altarel.

Dokter dan suster masuk keruangan dan menyuruh altarel untuk tunggu di luar.

Setelah beberapa menit menunggu, zania telah di izinkan untuk di jenguk.

Altarel masuk ke ruang bernuansa putih itu dengan langkah kaki yang begitu pelan agar tidak mengganggu zania.

Zania menatap sosok tinggi itu dengan tatapan bingung.

"Kamu siapa?" tanya Zania dengan rawut wajah lucunya.

Altarel terkekeh melihat perubahan zania yang tampak lebih... Lucu

Altarel tersenyum menatap muka gembul zania, ia duduk di sebelah brankar.

"Aku Altarel, pacar kamu" jawab Altarel lembut.

"Pacar? Nama aku siapa?"

"Zania alxaviera Mahatma"

Altarel Lazuard [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang