Ditinggal

23.5K 1.5K 15
                                    

Happy Reading ✨


Tak terasa sudah 2 minggu berlalu, yang berarti aku sudah 3 mimggu tinggal di dunia ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak terasa sudah 2 minggu berlalu, yang berarti aku sudah 3 mimggu tinggal di dunia ini. Ku ingat-ingat sejauh ini semua berjalan dengan baik. Tanganku sudah di lepas perbannya sudah dari lama. Grayyan setelah pemulihan seminggu akhirnya bisa menjalani kehidupan seperti biasanya. Ardio? Pria itu tampak selalu asik bersama kekasihnya, Risa. Untuk hubungan kami, biasa saja. Aku dan Ardio masih bersama tapi tak terlalu banyak hal yang dibicarakan. Setiap di kantin pun pria itu selalu membawa Risa sesuai seperti yang ada di novel. Yah sepertinya benar mereka sudah berpacaran.

"Heh, makan kok sambil bengong. Yang bener makannya, ntar di makan jin loh makanan kamu" tegur mama ku. Ya,  saat ini kami sedang makan malam bersama

"Ish mama Ell lagi enak-enak ngelamun" protesku.

"kesambet setan tau rasa kamu" kesal mamah ku. Aku hanya mencibik dan melanjutkan makanku.

"Oh iya, kenapa akhir-akhir ini Ardio jarang ke sini ya. Kalian juga kayaknya udah jarang main bareng" papah ku membuka suara.

Aku termenung sesaat. Memangnya Ardio dan Ellia sebelumnya sering main bersama yah? Aku tak melihat itu dalam ingatan. Aku mengedikan bahu "Lagi sibuk sama urusannya kali pah" jawabku acuh.

"Mama juga liat akhir-akhir ini kalian jarang pergi sekolah bareng. Malah kamu lebih sering pergi bareng si Grayyan Grayyan itu"

"Kalian kenapa?  Lagi ada masalah ya? Atau ada sesuatu? Kalo ada apa-apa bilang aja sama kami, mungkin kami bisa bantu" tanya kedua orang tua ku bergantian.

"Gak ada apa-apa kok, cuma pengen aja pergi bareng Grayyan. Emang gak boleh? "

"Bukan gak boleh, cuma kamu harus inget kalau kamu itu sudah bertunangan, gak bagus kalau kamu terus jalan sama orang lain"

"Inget, Hati-hati. Kamu sudah bertunangan. kamu harus jaga hati. Kamu dan Ardio itu sudah di takdirkan. " papa memperingatiku

Aku mengerutkan kening. "Kok kalian ngomongnya sama sih kayak kak All. Seakan-akan Ell tu gak boleh berpisah sama Ardio. Mencurigakan" aku memincingkan mata pada kedua orang tuaku. "Jangan-jangan kalian sebenernya ngejual Ell ke keluarga Bintara ya?" tebakku.

"Hush, sebarangan aja kamu. Kayak aku ada yang mau beli kamu aja" sangkal mama.

"Ih ya ada lah, secara Ell kan anak yang baik, manis,  cantik, penurut" aku berlagak menjadi anak yang manis.

Mama memutar bola matanya. "Yee lah tu"

"Cih" aku kecewa dengan respon mereka.  Mereka seperti tidak bisa melihat keimutanku. Dasar!

"Oh iya, besok Mama sama Papa bakal terbang ke Francis" Papa membuka suara

"Hah? Kok tiba-tiba?" Aku teekejut.

"Gak tiba-tiba sih, cuma Mama lupa kasih tau kamu" Mama menjawab santai.

"Berapa lama?"

"Tiga minggu"

Can You Let Me Go?  END [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang