Remaining Feelings

1.7K 105 4
                                    

"Kenapa tidak jalan?". Kata Taeyong sambil membungkukkan badannya untuk mensejajarkan posisi dengan seseorang yang duduk di dalam mobil.

"Aku kan menunggumu saja sayang!". Jawab Sehun penuh kekhawatiran.

"Kau harus ke rumah sakit kan? Nanti pasien pasienmu menunggu". Kata Taeyong.

"Tapi aku ingin bersamamu, aku ingin menemanimu saja ya?". Kata Sehun memelas.

"OH SEHUN!!! JANGAN MULAI YA!". Jawab Taeyong sedikit keras.

"Iya iya, jangan marah! Hubungi aku kalau sudah selesai interviewnya!". Kata Sehum

"Iya!". Jawab Taeyong.

"Jangan nakal!". Kata Sehun menambahkan.

"Iya tidak akan!". Jawab Taeyong.

"Jangan menanggapi jika ada yang menggoda!". Kata Sehun khawatir.

Namun, nyali Sehun menciut ketika Taeyong hanya melototinya karena sungguh, kenapa Sehun sangat cerewet sekali sih.

"I iya sudah, aku ke rumah sakit dulu. Good luck sayang!". Kata Sehun selanjutnya.

"Hati hati di jalan". Peringat Taeyong.

"Siap nyonya Oh". Jawab Sehun sambil menyengir.

Lagi lagi Sehun mendapat tatapan tajam dari Taeyong. Apa apaan itu nyonya? Taeyong masih lelaki. Sehun meninggalkan Taeyong di depan sebuah gedung pencakar langit, J Corporation.

Taeyong mendapat panggilan interview di sana setelah beberapa hari lalu ia mengirimkan surat lamarannya. Meskipun keluarga Sehun sangat baik dan menganggap dia sebagai anak sendiri, namun tidak enak juga jika dia selalu merepotkan di sana. Lagi pula Taeyong juga belum resmi menjadi bagian dari keluarga mereka. Taeyong masih belum siap untuk menikah katanya, Sehun tak keberatan dia akan dengan sabar menunggu kesiapan Taeyong. Meskipun begitu, Sehun bersikeras untuk merubah marga Taeyong menjadi Oh Taeyong, Taeyong tak keberatan akan hal itu, toh cepat atau lambat marganya juga akan berubah. Dan disinilah Taeyong sekarang.

"Lee Taeyong?". Seorang lelaki tinggi menyapa namanya.

Taeyong mengernyit, kenapa orang di depannya ini memanggil marganya, apakah dia mengenal Taeyong.

"Apakah anda mengenal saya?". Tanya Taeyong.

Johnny heran dengan pernyataan Taeyong, ini aneh. Kenapa seseorang yang ia kenal ini seakan tidak pernah mengenal nya.

"Aku Johnny Seo Johnny, kau lupa?". Kata Johnny.

"Ma maaf tapi saya tidak mengingat anda". Jawab Taeyong penuh sesal.

Johnny mengernyit, ini aneh. Apakah Taeyong mengalami amnesia, pikir Johnny.

"Ah baiklah, ikutlah denganku karena kau akan di interview langsung oleh CEO!". Kata Johnny.

Taeyong terbelalak karena terkejut. Bagaimana tidak, kandidat yang lain saja sedang antre untuk interview dengan HRD, dan hanya dia saja yang akan di interview langsung oleh CEOnya? Taeyong harus bangga atau harus takut kalau seperti ini?.

Taeyong membuntuti Johnny ke ruangan CEO. Setelah mendapat izin dari sang CEO untuk masuk, mereka masuk. Mata Taeyong bertabrakan dengan netra milik Jaehyun yang juga sedang menatap ke arahnya. Taeyong memutuskan kontak mata itu, dia menunduk sedangkan Jaehyun merasakan keanehan di sana. Johnny mendekat ke arah Jaehyun dan membisikkan sesuatu di sana. Jaehyun terlihat mengernyit tak mengerti.

"Duduklah!". Titah Jaehyun.

"Saya permisi!". Kata Johnny membungkuk sopan ke arah Jaehyun. Ya meskipun mereka adalah sahabat tapi itu mereka sedang berada di kantor, jadi sebagai bawahan, Johnny harus bersikap hormat bukan kepada atasannya.

Beautiful and Bitchy | JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang