6. Awalan.

109 24 2
                                    

⋆ › start ﹗

“Kau datang?” Haruto bertanya ketika melihat laki-laki manis itu berada di rumahnya.

Doyoung--laki-laki manis yang dijodohkan oleh ibunya--tersenyum. “Tentu, Haruka sedang sakit. Aku harus merawatnya,” balas Doyoung.

“Aku sudah sering mengingatkan mu bahwa jangan datang ke rumahku lagi.”

Peringatan itu seakan berlalu begitu saja, Doyoung tanpa memedulikan apa yang diucapkan oleh Haruto kembali melanjutkan acara memasaknya di dapur.

“Kak Doyoung!” seru Haruka melihat Doyoung berada di rumahnya.

Haruto tau bahwa Haruka menyukai Doyoung, juga beberapa kali anaknya itu meminta untuk segera menikah dengan Doyoung agar ia memiliki seorang ibu. Hanya saja, Haruto tidak dapat melakukannya.

Doyoung menghentikan kegiatannya sebentar, berbalik badan untuk menyambut Haruka yang berlari memeluknya. Kemudian, ia mencium pelipis Haruka dengan sayang.

“Haruka sudah lebih baik?” Doyoung tersenyum, tangannya menyentuh dahi Haruka untuk memeriksa suhu.

“Aku jauh lebih baik karena ada Kakak,” balas Haruka tersenyum manis.

Haruka melepaskan pelukan mereka, kemudian mencuri satu kecupan di pipi Doyoung sebelum berlalu ke meja makan. “Duduklah,” suruh Doyoung kepada Haruto yang hanya menyaksikan semua itu.

“Maaf, aku harus segera ke kantor.” Haruto buru-buru kembali ke kamar, tidak sadar akan raut wajah kecewa Haruka yang terlihat jelas. Beberapa menit kemudian, Haruto berjalan tegak hanya untuk berpamitan dengan Haruka dan kemudian menuju kantornya.

Doyoung menaruh masakannya di meja makan, merapikannya sebentar dan segera menaruh nasi dan beberapa lauk di piring Haruka. Haruka tersenyum dengan masakan yang Doyoung sajikan.

“Kakak akan mengantarku ke sekolah?” tanya Haruka penasaran, sangat ingin Doyoung mengantarnya bersamaan dengan Yoshi.

Tetapi melihat dari raut wajah Doyoung yang terlihat sedih, membuat Haruka menunduk dan menatap makanannya tidak minat. “Haruka tidak akan ke sekolah, lagi pula Haruka masih sakit. Tapi kakak tidak bisa menemani Haruka di rumah, jadi tadi Paman Yoshi minta ke Kakak untuk mengantarmu ke Daycare. Tidak masalah, kan?”

Helaan napas berat terdengar, Haruka mengangguk singkat sebelum mencoba memakan makanannya. Setelah selesai dengan makanan yang susah payah dirinya telan, Haruka memutuskan untuk mandi dan bersiap-siap ke Daycare.

Sesampainya di Daycare, Haruka dengan berat hati berpamitan dengan Doyoung.

“Sepertinya Haruka benar-benar menyayangimu, ya.” Yoshi berujar karena melihat permohonan dari mata Haruka yang ingin tidak berada di Daycare.

Doyoung mengedikkan bahunya, “aku rasa begitu.” Doyoung melambaikan tangannya pada Haruka, “tapi aku benar-benar berharap bahwa dia tidak menyayangiku sebagai Ibunya. Aku tidak akan punya muka saat bertemu Asahi nanti.”

【 Till My Hearteches End 】

Kelompok kecil terlihat berkumpul di ruang bermain. Haruka, Juhoon, Sakura. Mereka sedang bercakap-cakap yang kalau ada orang dewasa berada di sekitarnya, mereka akan berhenti berbicara. Seakan-akan percakapan mereka adalah pembicaraan orang dewasa yang hanya anak kecil saja yang boleh tahu.

Minji terlihat memasuki ruangan, dan mereka buru-buru mengambil mainan terdekat untuk dimainkan.

“Haruka, kamu sedang sakit. Tidak seharusnya bermain di sini, lebih baik kamu istirahat.”

till my heartaches end; harusahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang