FLASHBACK ON
" Sayaaaang, Surprise!" Katanya dengan matanya yang menyipit, bibirnya yang tersenyum, dan masing masing tangannya di penuhi paper bag, memasuki kamarku.
" Ehh sayang" ucapku berusaha terkejut , tapi sepertinya actingku cukup payah
" Kok gitu doang? Jangan bilang?" Ucapnya curiga
Aku tertawa melihat wajahnya yang kecewa, gemas rasanya.
"Lupa ya kalo akun taxi online kamu itu pake email aku ?""Ishh kamuu!!"
"Dih kenapa jadi aku? Yang salah siapa coba?"
" Ih males kamu nyebelin!"
"Lah , cie yang gagal kasih surprise!"
Ledekku lalu menertawakan wajahnya yang bete, iya sudah lama aku sengaja mengatur email taxi onlinenya dengan akunku agar aku bisa melacaknya saat dia berpergian dengan taxi online agar lebih aman, sepertinya ia lupa karna memang jarang sekali ia menggunakan aplikasi itu hanya saat aku tidak bisa mengantar atau menjemputnya."Udah sini, lucu banget si, pacar siapa si ini?" Ucapku, lalu memeluknya, tak lupa aku menaruh paper bag bawaannya di meja kamarku dahulu
"Happy anniversarry sayang" ucapnya dalam dekapanku
Ku renggangkan pelukanku, menangkup wajahnya dengan kedua tanganku, ia tersenyum dan membuatku juga tersenyum,"Happy anniversarry juga sayang"
Ku dekatkan bibirku untuk bertemu dengan bibirnya, ku kecup lalu kembali kulihat wajahnya tersipu, kembali ku kecup bibirnya , kali ini kulumat bibirnya dan dia pun membalasnya dengan lembut, dan pelukannya semakin erat memelukku.FLASHBACK OFF
Resya Pov
Mungkin kalian akan bosan mendengarku menceritakan tentangnya, perasaan yang luar biasa yang baru aku rasakan. Aku tak pernah mengerti mengapa cinta ini terlalu dalam untuknya, bahkan orang yang menikah bertahun-tahun lalu bercerai , mereka masih bisa bahagia lagi dengan pasangan baru mereka. Kenapa tidak denganku?? Apa benar jika aku mengenal orang baru kali ini akan berbeda? Akan menghilangkan dirinya dari hatiku??
Hati kecilku selalu merindukannya dan berkata, tunggu dia."Lu tu bisa dapetin yang lebih dari dia , lu tau itu kan ?" Aku tersenyum mendengar ucapan Gea,
"Bukan masalah fisik, lo tau kan?"
"Ya makanya buka hati lo buat ngenal orang baru lebih jauh"
Aku hanya tersenyum mendengar ucapan Gea.
Itulah ceramah Gea pada Sabtu pagi dengan mataku hanya tertuju pada danau didepanku aku heran kenapa dia tak pernah kehabisan kata-kata ceramahnya, ya kami sedang bertamasya atas permintaan kekasih Rasya, Cila.Gadis cantik nan imut, dengan kulit putih yang berhasil membuat adikku bucin setengah mati.
"Kak ini Cila, Cila ini kakakku Kak Resya"
"Oh ini yang kena pelet kamu? Pinter juga kamu de"
"kak" Rasya mengintrupsi
"haha canda, canda ya Cila"
Semenjak itu Cila sering bertemu denganku, bahkan tak jarang kerumah hanya untuk bertemuku , bercerita apapun, dan membuat Rasya bete. Lalu mereka bertengkar lucu didepanku,
"Bisa-bisanya ke sini ga nyari aku dulu, Biarin ga aku temenin makan Samyang lagi" Ancam Rasya,lalu berjalan keluar dari kamarku
"Aaa jangan gitu dong sayaang" Cila merengek mengejar Rasya, menarik-narik lengan baju Rasya, tak lama kemudian ku dengar suara tawa mereka berdua
Dasar receh.Aku tau mereka hanya tak mau meninggalkanku dalam kesendirian , sepertinya adikku yang ember itu telah menceritakan semuanya kepada kekasihnya itu.
Sebenarnya aku sudah lebih baik, mengingatnya dengan orang lain tak lagi membuatku terlalu marah, melewati tempat makan favorite kami tak lagi membuat air mataku terjatuh, hanya saja aku masih belum bisa ikhlas sepenuhnya. Beberapa bayangan kenangan tentangnya masih sering terlintas walau sudah tidak sejelas dulu, karna setiap aku mengingat kenangan dengannya , kenangan itu di tepis dengan kenyataaan bahwa dia sedang membuat kenangan baru dengan orang lain.1 hal yang aku sadari, ternyata cara menghapus orang lama itu bukan dengan orang baru, tetapi orang lama perlahan bisa terhapus dengan orang baru dari orang lama itu sendiri. Its hurt, but worth it.
Jika kalian Tanya kenapa aku tidak nekat bertemu dengannya? Itu sudah pernah aku lakukan, dan membuat rasa senang dan sakit yang bersamaan.
Kami jalan bersama, aku dengan perasaan yang bahagia bertemu dengan dia, sedang dia dengan ketakutannya bertemu dengan orang yang dikenal kekasihnya , dia takut kekasihnya itu marah, lalu rasa bahagiaku berubah menjadi rasa sakit. Yang pasti aku masih menunggu, ketika aku mendengar namanya tak lagi menimbulkan rasa sakit. Semoga."Kak, Rasya rese, tolongin aku!" itu rengekan Cila, berlari kearahku mengumpat dipundakku menghindari Rasya dengan cengengesannya membawa belalang.
" Nih ni lucu tau sayang" Rasya kembali menyodorkan tangan dengan belalangnya kepada Cila di belakangku. Aku hanya ikut tertawa
"Sya udah" Ucapku pada Rasya,
"Yee tukang ngadu" ucap Rasya pada Cila
"Biarin wlee"
Rasya melepaskan belalang dari tangannya."Kenapa dibuang de?"tanyaku pada Rasya
"Lah td katanya udah Sya ucap Rasya mengikuti gaya bicaraku
"Ya kan bisa di bawa pulang di tumis"Ucapku
"Ya bener juga, ya udah aku cari lagi"
Cila keluar dari persembunyiannya yaitu dari belakangku, Ku lihat Cila menatapku dan Rasya begantian dengan tampang herannya"Seriusan?" Tanya Cila pada kami berdua,
"Wah tidak berkebinatangan kalian" ucapnya lagi
Aku dan Rasya memasang wajah serius, tak lama kemudian"Kakkk Geaaaaaa, mereka gila"Cila berlari kearah Gea, kamipun tertawa, lucu sekali calon adik iparku ini.
"Lama lama calon adik ipar lu ngundurin diri jadi keluarga kalian" ucap Gea dengan sushi di tangannya yang sepertinya baru saja tiba diantar abang gojek, duduk di sebelahku. Aku hanya terkekeh.
" Ge, emang bener gua lagi buang-buang waktu ya ?"
Gea yang sedang menikmati sushinya pun menatapku tajam tak lupa dengan mulutnya yang penuh, segeralah ku berikan minuman kepadanya. Tak lupa wajah senyum unjuk gigiku padanya."Santai-santai kan orang cuma nanya, masa ga boleh orang nanya?"
Gea ngambil gelas dari tanganku lalu meminumnya,"Ga usah nanya hal yang lu udah tau jawaban dari gua, makan sushi lo!"
"Kenapa si lau? PMS ?" ledekku
"Seengganya lu udah bisa becanda kaya gini, ga kaku lagi, walaupun gua tau mata lo masih sering sembab kalo ngantor, masih sering tiba-tiba bengong" ucap Gea masih dengan menikmati sushinya tanpa menatapku , tak terasa lagi- lagi mataku berair , memang benar, beberapa malam sering kuhabiskan dengan mengingat lagi , bedanya kali ini, aku mencoba mengikhlaskan nya.
"Gua ga akan maksa lo nyari orang baru lagi, kasian gua sama orang barunya"
"Nah iya kan ? setuju kan lo ?"ucapku padanya semangat
TAK
"Yeee bukannya mikir" ucap Gea bersamaan dengan sumplitnya yang beradu dengan kepalaku, aku hanya terkekeh.