7

585 82 9
                                    

Yoongi yang khawatir kepada keadaan bayinya pun harap harap cemas menunggu operasi dilakukan. Yoongipun tak lupa untuk memberitahukan kedua orangtuanya tentang keadaan jiwoo. Bagaimanapun jiwoo adalah menantu di keluarga min. Sang eomma min sangat menyayangi jiwoo karena telah memberikan keturunan untuk keluarga min.

Tak berapa lama setelah yoongi memberitahukan keadaan jiwoo appa dan eomma min pun tiba di rumah sakit. Eomma min datang dengan wajah yang penuh air mata. Eomma min sangat takut terjadi sesuatu dengan cucunya. Appa min sudah berusaha menenangkan istrinya karena appa mi  takut jika istrinya akan jatuh sakit. Disini yoongi hanya berharap anaknya selamat jika jiwoo meninggalpun yoongi tak masalah akan hal itu. Yoongi hanya ingin anaknya dan segera membawa jimin kembali kedalam pelukannya.

Operasi membutuhkan waktu yang cukup lama membuat appa dan eomma min harap harap cemas. Berharap menantu dan cucunya selamat. Eomma min sangat menyayangi jiwoo bagaimanapun jiwoo adalah menantunya. Jiwoo mampu memberikan keturunan untuk yoongi tidak seperti jimin hampir 5 tahun menikah dengan putranya tak ada tanda tanda kehamilan.

Akhirnya yang ditunggu pun keluar, dokter yang menangani jiwoo dan cucunya pun datang mendekat.

"Keluarga pasien?" Suara letih sang dokter.

"Saya eomma nya dok" ucap eomma min bergegas mendekat.

"Begini nyonya, bayi dalam kandungan terpaksa kami keluarga dan keadaannya sekarang kurang baik dan kami akan berusaha melakukan terbaik. Dan keadaan ibunya, maaf nyonya kami sudah semaksimal mungkin menolong anak anda ..." ucap dokter itu belum menyelesaikan ucapannya.

"Apa katamu! Anakku baik baik saja kan. Jangan asal bicara!!!" eomma min menarik kerah sang dokter.

"Eomma tenanglah" ucap yoongi berusaha melepaskan cengkeraman tanggan eommanya.

"Kau bilang tenang! Istrimu yoon istrimu" teriak eomma min.

"Aku tahu eomma tapi tenanglah dokter belum menyelesaikan ucapannya"

"Jadi bagaimana dok keadaan jiwoo?" Tanya yoongi.

"Keadaan istri anda koma tuan. Selama operasi berlangsung istri anda banyak mengalami pendarahan dan terpaksa kami harus mengangkat rahimnya. Kita hanya bisa menunggu dan berdoa semoga ada keajaiban untuk istri anda"

"Terima kasih dokter. Tolong lakukan yang terbaik untuk jiwoo. Aku percayakan jiwoo padamu. Untuk anakku bagaimana dokter?" Ucap yoongi khawatir.

"Selamat tuan anak anda laki laki. Dia bayi yang kuat, tapi walaupun begitu kami tetap harus melakukan pemeriksaan dan penjagaan yang ketat karena bayi anda baru memasuki usia 7 bulan dan bayi prematur sangat rentan tuan"

"Lakukan yang terbaik untuk anakku dokter. Aku percaya kau dan timmu bisa melakukannya"

"Terima kasih atas kepercayaan anda tuan. Sebentar lagi istri anda akan di pindahkan keruangan khusus. Semoga istri anda cepat sadar. Kalau begitu saya permisi tuan"

Yoongi hanya menganggukkan kepalanya.

Eomma dan appa min hanya mendengarkan obrolan yoongi dan sang dokter. Eomma min tak melihat raut khawatir ketika mendengar keadaan jiwoo tetapi yoongi khawatir ketika mendengar keadaan putranya. Eomma min merasa yoongi memang belum bisa mencintai jiwoo tapi eomma min akan berusaha menyatukan mereka.

Yoongi dengan senantiasa menunggu dan merawat anaknya. Yoongi bahagia karena akhirnya dirinya memiliki keturunan walaupun bukan dengan jimin. Yoongi tak masalah jika harus mengadopsi anak tetapi sang eomma tak ingin anak yang bukan darah daging dari putranya. Hal ini yang membuat eomma min sangat benci kepada jimin. Yoongi dan jimin sudah lama menikah tetapi tak kunjung diberikan momongan. Eomma min tak mau cucu yang bukan dari putranya karena semua harta keluarga min akan jatuh kepada cucu pertamanya.

Keadaan jiwoo belum mengalami perubahan yang signifikan. Bahkan, jiwoo yang hanya terbaring di atas temoat tidurny hanya ditemani eomma min. Yoongi hanya akan datang sesekLi dan teru memantau perkembangan dan kesehatan anaknya. Yoongi memberikan nama untuk putra semata wayangnya adalah min jiyoo. Yoongi tak pernah absen untuk menjenguk dan menanyakan perkembangan putranya.

Sudah genap usia baby min jiyoo berusia 1 bulan setelah lahir dengan terpaksa. Perkembangan baby min sangat bagus bahkan sekarang baby min sudah bisa dibawa pulang. Tapi tidak dengan jiwoo keadaannya terus menurun dan dokter menyerah untuk mempertahankan jiwoo. Eomma min tak terima menantunya harus pergi secepat ini. Tidak, jiwoo adalah menantu kesayangan eomma min. Tapi melihat jiwoo harus berjuang dengan semua alat bantu ditubuhnya membuat eomma min tak mau menyiksa menantunya lebih lama lagi.

Yoongi menyerahkan semua keputusan kepada eomma min. Yoongi tak bisa mengambil keputusan karena yoongi tak mau merasa menjadi pembunuh dan hanya memanfaatkan jiwoo untuk memberikan keturunan kepadanya. Yoongi akan mengikuti semua keoutusan eomma min dan yoongi ikhlas jika eomma min menyerah untuk jiwoo. Yoongi bisa membesarkan putranya sendiri. Yoongi akan memberikan yang terbaik kepada jiyoo biarkan yoongi egois hanya memikirkan dirinya.

"Yoon, eomma ikhlas melepaskan menantu eomma hiks" eomma min tak kuasa harus merelakan menantunya pergi kepangkuan sang kuasa.

"Baik eomma. Ku rasa ini yang terbaik untuk jiwoo. Dia sudah lelah eomma biarkan di bahagia sekarang" ucap yoongi dengan tenang.

"Menantuku, bahagialah sayang. Eomma menyayangimu ne hiks"

Yoongi pergi menghampiri dokter yang menangani jiwoo. Yoongi menjelaskan semuanya bahwa keluarga sudah mengikhlaskan jiwoo. Mendengar itu dokter langsung menuju ruangan jiwoo dan melepaskan alat alat yang menempel pada tubuh jiwoo. Perlahan detak jantung jiwoo mulai melemah. Eomma min tak kuasa melihat menantu kesayangannya pergi untuk selamanya.

Yoongi pun tak bisa menahan air matanya bagimanapun jiwoo adalah orang baik dan mau membantunya memberikan keturunan. Perlahan yoongi mendekat menggenggam tangan jiwoo. Yoongi mendekatkan wajahnya kesebelah telinga jiwoo.

"Terima kasih kau sudah mau berkorban untukku. Terima kasih sudah mau melahirkan putra untukku. Min Jiyoo itu nama putra kita. Kau tak perlu khawatir ne aku akan menjaganya dengan baik. Terim kasih sudah mau menjadi istriku. Aku menyayangimu dongsaengku. Tenanglaj disana, berbahagialah" ucap yoongi mengecup kening jiwoo.

Yoongi melepaskan ciumannya dari kening jiwoo lantas terdengar suara panjang tanda pasien sudah pergi untuk selamanya. Teriakan histeris eomma min memenuhi ruangan jiwoo. Berat rasanya menerima kenyataan bahwa menantunya telah pergi selama lamanya. Eomma min memeluk jiwoo untuk terakhir kalinya.

"Sayang, eomma menyayangimu. Terima kasih menantu sudah memberikan eomma cucu yang tampan. Tenanglah dan berbahagialah sekarang nak. Eomma akan menjaga anakmu dengan baik. Eomma menyayangimu" eomma min mencium kening jiwoo dan keluar dari ruangan tak kuat melihat menantunya.

Yoongi menyiapkan semua keperluan pemakaman untuk jiwoo. Yoongi sedih karena belum sempat memberitahu jiwoo bahwa yoongi sudah menganggapnya seperti dongsaengnya sendiri. Sifat dan sikap yoongi yang cuek, dingin, dan masa bodo membuatnya begitu gengsi untuk mengunggapkan isi hatinya.

Tbc

Jangan lupa vote, comment, follow

Bye💜

REGRET! | YOONMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang