LimaPuluh (21+)

106K 912 54
                                    

Happy Reading Guys 🐈

Hari, bulan dan tahun berlalu begitu cepat. Kini Eza sudah sudah berumur 18 tahun dan sudah duduk di kelas 3 SMA. Eza tumbuh menjadi anak laki laki yang tampan dan sering mengusili ayah serta adik perempuannya sampai kedua nya merajuk dan terkadang menangis.

Sedangkan talita sekarang sudah berumur 11 tahun dan duduk di bangku kelas 5 SD, Talita sangat di manja oleh ayahnya hingga semua apa yang diinginkan oleh anak perempuannya pasti akan selalu Bayu turuti.

Sore ini, Bayu dan Eza tengah duduk di depan teras rumah mereka sambil memakan bakwan dengan di temani teh hangat.

"Kamu jadi kuliah di Singapore, mas?" Tanya bayu

"Jadi yah, pak lek elan juga udah siapin kamar untuk mas katanya"

"Kamu gak kasihan sama adek?" Tanya bayu lagi

"Heleh, malah bawa bawa adek. Bilang aja ayah yang gak mau mas pergi, ayah gak rela anak ganteng nan baik ayah ini ninggalin desa, kan"

Pletak..

Bayu langsung menjitak kepala anak laki laki nya dengan kuat saat mendengar ucapan anaknya tersebut, Tak bisa Bayu pungkiri dirinya memang tak bisa jauh dari anak nya itu.

Eza yang di jitak oleh ayahnya langsung mengelus kepalanya sambil mengomeli sang ayah yang sangat suka menganiaya dirinya.

"Sakit, yah. Lama lama mas jadi oon kalau keseringan ayah jitak" ucap Eza

"Makanya jangan kuliah di Singapore, kalau ayah kangen gimana? Di sini kan banyak universitas yang bagus, mas"

"Jangan kayak orang gak berduit, yah. Tanah ayah ada dimana mana, toko di kota juga berserakan. Kebun di desa banyak, kalau ayah kangen sama mas tinggal terbang ke Singapore" balas Eza

Bayu tampak menghela nafasnya dengan lelah, dirinya tak akan bisa menghalangi keinginan sang anak yang ingin berkuliah di tempat adiknya yang sudah menetap di Singapore. Bayu akan selalu mendukung semua keinginan anak anak nya asalkan itu adalah hal yang baik dan positif.

Eza yang melihat keterdiaman ayah nya pun langsung beranjak dari kursinya lalu menghampiri sang ayah kemudian memeluk tubuh ayahnya dengan erat sembari mengatakan kata kata penenang untuk ayahnya yang seperti tak rela jika dirinya pergi jauh dari jangkauannya.

"Eh, kenapa ini peluk pelukan?" Tanya ayu yang baru keluar dari dalam rumah dan kini bergabung bersama suami dan anak sulungnya

Eza melepaskan pelukannya dari sang ayah lalu mencubit kedua pipi ayahnya dengan gemas, Eza kini kembali ke tempat duduk nya dan memakan bakwan hangat nya.

"Ayah gak mau kalau mas kuliah di Singapore, nda. Kata ayah kalau ayah kangen gimana?" Ucap Eza

"Ih, enggak ya! Mana ada ayah ngomong begitu" elak Bayu

Eza hanya terkekeh saat ayah nya tak ingin mengakui ucapannya tadi, ayahnya hanya akan mengatakan hal hal seperti itu saat mereka tengah berdua saja, sang ayah tak ingin terlihat lemah dan cengeng di mata ibunya yang semakin berumur semakin cantik.

"Bunda denger semua nya kok tadi, yah" balas ayu

"Ha? Bunda denger? Gak gak gak! Bunda salah denger tadi" ucap Bayu

Ayu dan eza tertawa lalu ayu menyuruh anak laki laki nya itu menjemput Talita yang sedari tadi siang bermain di rumah dino bersama aca.

"Ayah aja lah jemput, mas capek"

"Dih, capek ngapain kamu? Kamu baru bangun tidur ya, mas!" Balas Bayu

"Yaudah, biar bunda aja yang jemput"

PAK LURAH, PAK SUAMI [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang