Sepulang dari bioskop, mereka malah mendapat telfon dari kantor yang mengharuskan mereka segera datang
"Ga salah ini kita ke kantor jam 7 malem gini?" Gumam Saskia
"Ya iya lah. Lo kira gue bercanda?" Ucap Melva menjalankan mobilnya
"Emang ada apa? Kok ngedadak?"
"Investor galak lagi. Kali ini orang Thailand"
"Kenapa lagi emang?"
"Dia marah marah katanya gara gara gue ga ada di kantor. Padahal itu emang jam pulang kerja. Kalo ada yang lebih dari jam 5, berarti lembur"
"Ouh gitu. Terus lo mau ngapain?"
"Nanya lagi lo pinter! Ya gue mau minta maaf lah, ga mungkin gue biarin dia ga jadi investasi"
"Emang fatal ya? Bakal rugi berapa sih lo kalo dia ga investasi di sini?"
"Yah ga seberapa sih. Tapi sayang juga ga sih kalo di tinggalin begitu aja"
"Ya udah lah terserah"
Di kantor
"Saskia, lo sakit lagi?" Tanya Melva di basement depan mobilnya, kebetulan ia baru saja memarkirkan mobilnya
"Engga, gue udah baik baik aja. Tinggal ini kering total aja" ucap Saskia menunjukan plaster di tangannya
"Ouh. Terus lo kaya pucat gitu, kenapa? Awas sakit lagi"
"Engga lah. Ngelanggar peraturan lo dong kalo gue sakit. Ga bisa on time dan di ajak kemana mana" ucap Saskia sambil memasuki lift
"Iya sih. Tapi kan sakit ga ada yang tau"
"Tapi kan ka-- OMG! MELVA! GUE GA PAKE MAKE UP!" Teriak Saskia histeris di dalam lift
"Pantesan muka lo pucat. Gapapa, tetep cantik kok" ucap Melva membuat Saskia blushing
"D-dih, a-apaan sih lo?" Ucap Saskia menahan salting"Bener kok. Bapaknya Elie aja langsung kerja sama pas liat muka bantal lo"
"Goblok!" Umpat Saskia
"Hei, tidak ada toxic bro!"
"Sorry"
Ting!
Kini, lift terbuka di lantai paling atas, yaitu lantai 10, di mana hanya ada ruangan Melva, ruangan Saskia, dan tempat stock barang
"Huhh.. gue nervous" ucap Melva menarik nafasnya
"Gue juga sih. Tapi kita harus bisa! Kalo misalnya dia batal, berarti bukan bagian kita aja, kita inget gitu aja. Okey?" Ucap Saskia mengepal tangan kirinya, sementara tangan kanannya menggenggam tangan Melva
"Huhh.. okey. Kita harus semangat!" Ucap Melva
"Iya! Ayo masuk ruangannya!" Ucap Saskia hendak membuka pintu
"Eh, eh, eh, eitss! Bentar!" Cegat Melva merapikan rambut Saskia dulu, membuat jantung Saskia berdetak tak karuan
"Okey, perfect" ucap Melva
Ceklek
"Yes, I know, but--" ucapan sang investor, Mr. King Tiohan, yang protes kepada manager perusahaan
"Excuse me, sorry" ucap Saskia yang berada di belakang Melva
"I'm Sorry Mr. Tio, but, Mr. Melva has arrived. so I have to go" pamit sang manager
"How?" Tanya Melva berbisik kepada manager itu, sementara Saskia mengalihkan dengan duduk di hadapan Tio
"Sorry, I'm not strong to deal with it. It was very difficult, very unworthy" jawabnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Sean for L
Teen Fiction<3 Cinta itu muncul karena suatu kebiasaan indah yg di jalani detik demi detik, menit demi menit, waktu demi waktu. Tapi entah kenapa, kebiasaan buruk dirimu untukku, membuatku tetap mencintaimu -SRL