"Ha-ha-ha-hantu." Alatta yang berkata begitu langsung dijemput geplakan dari Rubi.
Saat mereka akan menyelamatkan burung yang dikurung itu, tiba-tiba mereka dikejutkan oleh sosok gadis yang menurunkan kandang burung itu. Mereka berempat terlihat panik dan gelisah. Saat sosok gadis itu berbalik untuk melihat mereka..
"HUAAAAAA." reflek mereka berempat sangat kaget dan berteriak.
"Kyaaa, yamete yamete!"
Yang lebih mengejutkan lagi, sosok gadis itu ternyata juga ikut terkejut karena empat sekawan itu tiba-tiba berteriak.
"Eh.." Juna langsung terdiam ketika melihat sosok gadis itu juga terkejut. Dia langsung menggerakkan tangannya ke teman-temannya menandakan 'tolong diam'.
Mereka semua pun akhirnya terdiam dan menyadari kalau sosok gadis itu juga terkejut. "Lah, memangnya hantu bisa kaget karena manusia, ya?" pertanyaan Alatta yang polos itu membuat Rubi semakin emosi.
"Hahaha, kalian ternyata," sosok gadis itu menaruh sangkar burung yang ia pegang ke atas meja. Sekali lagi, Alatta dan teman-temannya kaget karena sosok gadis itu tiba-tiba tertawa sambil mendekati mereka.
JRENG
Mereka menjadi kaget dan rasa takut mereka hilang saat melihat siapa sosok gadis itu. Gadis dengan baju putih panjang, rambut hitam terurai indah, ya, seperti kuntilanak. Bedanya, gadis itu memakai kacamata, dan kecantikannya begitu memikat. Yah, dari depan ga mirip kuntilanak sih, malah mirip bidadari.
"Mbak Runa?" tanya Rubi, Cindy dan Juna secara bersamaan. Sosok gadis itu mengangguk, yang mengartikan, dia memang Runa.
"Ya, aku Runa. Runa Birdella Eri." jawab Runa, sosok gadis yang mirip kuntilanak, dari belakang doang.
"Hah? Runa Biduan Kari? Siapa itu" tanya Alatta bingung.
Cindy langsung mendekat ke Alatta dan berbisik. "Oi, Runa, Bir-del-la, E-ri. Itu nama lengkap mbak Runa."
"Oh, iyakah?"
"Haha, sudah sudah. Kalian mau ngapain kesini?" tanya Runa sambil menaruh sehelai rambutnya yang berterbangan ke belakang telinganya.
"Kami mau-" belum lagi Rubi memberi tahu Runa, sudah ada yang menyela dengan semangat.
"Kami akan membebaskan burung yang dikurung pak Asep!!" Ya, itu Alatta.
"Ssst. Nanti ketahuan!" Juna langsung mendorong jidat Alatta.
"Ouh, kita sama, ya. Ah iya, Alan! Keluarlah, suara-suara itu hanya dari adik-adik kelas kita," tiba-tiba, Runa memanggil seseorang yang membuat Alatta kaget. "Hah? Alan?"
"Ya ya." Suara Alan? Sosok laki laki yang Alatta kenal? Dan, sekaligus orang yang Alatta sukai?
Rubi, Cindy dan Juna langsung mengalihkan pandangan ke Alatta sambil menyeringai. Alatta menjadi gugup dan sedikit gelisah. "Heh, heh, hehhhhhh."
Laki-laki yang dipanggil oleh Runa itu pun keluar dari sebuah tempat gelap. Dan, ya, itu Alan. Alan memakai hoodie hitam, celana jeans, dan wajahnya sangat dingin. GILEEE. COWO COOL. Dan kini, pandangan Rubi, Cindy dan Juna beralih ke Alan.
"Oh, mereka doang." kata Alan sambil menghela napas. Dia sedikit terkejut saat melihat Alatta, namun akhirnya hanya membuang muka begitu saja..
"Baiklah baiklah. Mari kita bebaskan burung itu dari penjaranya," suara lembut dari Runa membuat hati mereka sangat nyaman. Runa pun berjalan ke belakang mendekati kandang burung yang ia taruh di atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
You, Me and Nature
Adventure"Dimana sosok bulanmu itu?" "Disana, di depan" *** Art cover by: Pinterest FOLLOW YUKS MASBRO MBAKSIS, JANLUP DIRAMEIN, MWEHEHEHEHEHE~ *** Alatta, seorang gadis ekstrovert pencinta anime dan suka melakukan hal hal gila, tiba tiba jatuh cinta dengan...