Happy Reading
Jika ada kesalahan kata harap di maklumi.
.
.
.
.
.
.
.
."Cklek."
Feni membuka pintu yang di mana tempat Gracia, sahabatnya di periksa. Ia berjalan menghampiri Gracia yang sudah sadar dari pingsannya.
"Selamat ya Gre,.." ucap Feni setelah dirinya berada di dekat Gracia, ia berdiri di samping brangkar sahabat nya itu.
"Selamat untuk apa Fen?" Tanya Gracia, menatap Feni dengan tatapan bingung nya.
"Lho,.. dokter yang meriksa lo nggak ngasih tau?" Tanya Feni yang cukup heran menggapa dokter yang memeriksa Gracia tidak memberitahukan jika sahabat nya itu tengah hamil. Gracia menggeleng menangapi pertanyaan Feni.
"Emangnya dokter bilang apa Fen?"
"Lo hamil Gre dan sudah tiga minggu." Tanpa mau berlama-lama atau basa-basi terlebih dulu, Feni langsung memberitahukan kehamilan Gracia, sahabat nya itu.
"Hah? Serius Fen?" Terkejut? Tentu, Gracia tentunya terkejut dengan pernyataan sahabat nya itu. Gracia meraba perut nya yang masih rata. Ia tersenyum haru, sebentar lagi dirinya akan menjadi seorang ibu.
"Iya, gue serius. Lo beneran hamil. Kata dokter yang memeriksa lo tadi, lo nggak boleh berkegiatan yang berat-berat dulu, karena itu dapat membahayakan kandungan lo." Terang Feni, ia ikut senang mendengar bahwa sahabatnya itu tengah hamil.
"Iya Fen. Gue seneng, ternyata gue bisa ngasih keturunan buat kak Shani. Gue yakin, kak Shani juga bakal seneng kalau dia tau gue hamil." Gracia tersenyum membayangkan bagaimana reaksi Shani jika saja suaminya itu mengetahui bahwa dirinya hamil, ia tau jika selama ini Shani sangatlah menginginkan seorang anak.
"Gue ikut seneng Gre." Feni tersenyum sembari menatap sang sahabat nya itu yang kini masih mengelus perutnya.
"Pulang yuk Gre." Ujar Feni setelah beberapa menit diam, Gracia menggangguk, ia sudah tidak sabar untuk memberitahukan tentang kehamilannya kepada Shani.
Feni membantu Gracia turun dari atas brangkar nya. Setelahnya, keduanya keluar dari dalam ruangan itu, berjalan menuju parkiran setelah tadi berpamitan kepada dokter yang memeriksa Gracia.
.
.
.Gracia yang duduk di samping kemudi menatap heran kearah Feni yang terlihat panik sembari mengemudikan mobilnya.
"Kenapa Fen? Lo kelihatan panik." Tanya Gracia yang penasaran akan perubahan sikap sahabatnya itu.
"Ada yang ngikutin kita Gre, lo pegangan ya, gue mau ngebut." Gracia memutar kepalanya kebelakang untuk melihat apakah yang dikatakan Feni benar atau tidak.
"Mereka siapa Fen." Gracia ikutan panik saat ia melihat ada dua mobil yang mengikuti mereka dari belakang, ia memperkuat pegangannya.
"Gue nggak tau Gre dari kita keluar rumah sakit tadi mereka udah ngikutin kita." Jawab Feni yang memfokuskan pandangannya ke depan.
"Fen awas!!!" Teriak Gracia kala salah satu mobil yang mengikuti mereka berhenti mendadak di depan mobil mereka. Suara ban mobil yang beradu dengan aspal seketika terdengar kala Feni menginjak pedal rem mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shani dan Keempat Istrinya
Teen FictionBocil minggir dulu jangan mampir Banyak adegan 21+ ⚠️FIKSI!! HANYA KARANGAN PENULIS JANGAN PERNAH MEMBAWA KE REAL LIFE⚠️