Bab 8

242 21 14
                                    

After few laterrr.........😑😑😑
                               .
                               .
                               .
                               .
                               .
                               .
                               .

    Mikey sendiri tampak menggembung kan pipinya sambil berduduk silang di lantai sambil bersumpah serapah meski pun wajahnya kini sudah compang camping dengan wajah biru dan babak belur, naoto sendiri tampak puas sam bil duduk di sofa tamu, sedangkan hinata dan takemichi di sana hanya terdiam memandangi naoto sudah membuat boss alpha ini babak belur dengan wajah kebiruan. Draken sendiri masih sibuk memberikan pertolongan mengompres lebam dan luka, suasana masih tercengkram aura dingin naoto yang masih menatap tajam mikey di sana.

"Ngerinya...." ucap takemichi, hinata, draken di dalam hati.

"Uhuk..." naoto memberikan kode, semua tampak memperhatikan dengan wajah berkeringat dingin termasuk mikey di sana.

"Um...tuan...apa kau lapar ?" Draken mulai berbicara meskipun kini ia merinding takut.

"Sedikit..." naoto dingin.

"Ahaha...baiklah akan kami siapkan makanan..." draken canggung.

"Tidak perlu...hei kau sano manjiro..." naoto menatap dingin mikey.

"A...ha..haik...kakak ipar...." mikey tampak berkeringat dingin.

"Apa kau sibuk hari ini ?" Naoto.

"Ja...jadwalku ko...kosong kakak ipar... apa ada..." mikey.

"Ya...ada sekali perlu...hari ini....aku langsung ke intinya....hubungi keluargamu sekarang...hari ini kami akan kesana..." naoto kesal.

Mikey tampak diam menciut, sedang kan draken yang melihatnya panik menepuk jidat saja.

"Ta...tapi kakak ipar....aku..." mikey sontak diam.

"Mau alasan apa lagi kau, huh ? Kau pikir kami ini main-main...kalau kau serius dengan adikku... hubungi seka rang atau aku tidak akan merestui di rimu mengerti ?" Naoto tampak marah besar.

Mikey hanya menengguk air liur dan mengangguk cepat, iapun langsung mengambil ponsel dan meminta izin keluar sesaat untuk menghubungi kediaman keluarganya.

"Tuan...apa kami perlu pengawalan untuk..." draken.

"Kami tidak perlu...lagipula kami hanya sebentar ke sana..." naoto mendengus kesal sambil meminum teh yang sudah di sediakan sebelumnya.

"Tapi..." draken cemas.

"Jangan khawatir...kami bisa jaga diri..." naoto.

Draken mengangguk, lalu ia izin pergi keluar sebentar, kini mereka bertiga masih diam tanpa kata.

"Ni-san...." takemichi sedikit takut.

"Kenapa ?" Naoto bt.

"Anu..." takemichi.

"Ada apa ? Aku tak menyangka kalau kau jadi tunangan alpha b*jing*n itu... kenapa kau mau menerima lamaran nya sih ? Masih ada pria lain yang mau ku jodohkan denganmu...astaga take michi...sudah mesum...atitude tidak ada
...." naoto runyam dan pusing.

"Ni-san... mereka susah jodoh...toh untuk apa kau marah..." hinata mulai mencairkan suasana.

"Tapi hinata...aku ingin dia memiliki pasangan baik dan bertanggung jawab.. lagipula untuk apa kalau dia berjodoh dengan pembuat onar... toh adanya kau akan makan hati...." naoto.

LOVER TO LIARWhere stories live. Discover now