22- Hari-1

2.4K 168 13
                                    

06.30 Afan masuk kedalam kamar gadis itu. Dia melihat gadis itu masih tidur dengan posisi yang sudah mereng dan dia berada didalam selimut. 

Dia menggeleng melihat gaya tidur Devi, Afan membuka selimut itu, Devi memeluk gulingnya dengan erat.

"Yaampunn, gemesh sekalii bocil akuu" dia memperbaiki posisi tidur gadis itu seperti semula.

Laki laki itu memainkaan pipi Devi, niatnya ingin menganggu gadis yang tengah tertidur pulas itu.

"Emhh" matanya enggan membuka.

"Jangan ih" lirihnya tanpa niat sedikitpun membuka mata.

Afan mengecup pipi gadis itu berulang kali, tetap saja tidak bisa. Huhh sungguh kebo!

Mata Devi perlahan terbuka, memperlihatkan wajahnya yang cemberut. Uhh sangat lucu.

Afan terkekeh "apa?? Mau marah?? Ga bisa" ucap Afan.

Gadis itu mewek gemas "kenapa diganguu sihh!! Aku itu lagi mimpi ketemu jaehyun. Padahal t-tadi jaehyun beliin aku es kriim" ujarnya disertai mata yang berkaca. Dasar cengeng.

Maklum lah gues ketemu sama idola ya begitu. Afan lucu melihat wajah nangis dari gadia itu, bukannya iba.

"Utuu tayaangg, iyaa ya lagi ketemu ayang halunya?? Maaff yahh, sini peluk"

Gadis itu menggeleng kuat "ga mau" ngambeknya.

Rasanya sekarang juga laki laki itu ingin membenyek benyek gadis yang dijuluki 'bocil' itu.

"Ele - elehh merajuk iya??" Afan mendekati gadis itu dan menarik halus dagunya.

"Mwachh" satu kecupan mendarat dibibirnya. "Maaf yahh" Afan merengkuh tubuh mungil gadis itu.

"Mini banget ayang akuu" ucapnya membawa badan devi bergoyang kekanan dan kekiri.

'Yaallaahh, gemes sekalii bidadari yang engkau titipkan kepada hambaa' batin Afan

Dia melerai pelukan itu dan menatap lekat mata indah gadis itu. "Jangan gitu, aku salting" sentaknya dan menundukkan kepalanya kebawah, salting. Omeyygoott.

Afan terkekeh gemas melihatnya, dia menangkup pipi gadis itu untuk melihatnya. "Kenapa??"

"Jangan lihat begitu ihh"

Afan menggemas gadis itu, dia mengangkatnya ala brydal style menuju pangkuannya

"Turunin Afan"

"Udah tuh" Laki laki itu menangkap tangan Devi membawanya melingkar kelehernya, dan tangannya diletakkan dipinggang gadis itu.

Afan menenggelamkan kepalanya di ceruk leher gadis itu, menikmati aroma khas darinya.

🫣🫶🏻🫣🫶🏻🫣

Rakha mengetuk pintu kamar Devi, tanpa tahu kalau gadis iti tidur dirumah Afan.

"Dek" dia membuka pintu kamar dan tidak melihat keberadaan Devi. Dia membuka kamar mandi pun tak kunjung bertemu dengan gadis itu.

Rakha turun kebawah dengan tubuh yang sudah terbalut rapi dengan seragam.

"Bunda, Devi kemana?? Kok aku cariin dikamarnya ga ada??" Tanya laki laki itu dan duduk dimeja makan.

"Ohh, bunda lupa ngasih tau kamu kalau Devi itu nginap dirumah Afan." Ucap Leni yang tengah mengoleskan selai pada roti.

"Pantasan ga ada, karena kejebak hujan kemarin ya bun??"

Leni mengaguk "ya, lagian rumah Afan yang lebih dekat dari kafenya Adryan"

"Papa mana bun??"

"Papa kamu udah berangkat pagi tadi, katamya ada hal mendadak yang harus dikerjakan" jelas Leni.

Mereka DeFan❗️End❗️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang