Bab 29

3.6K 327 79
                                    

Malam pun tiba, Seno tengah bersiap-siap, tadi sore Lion menawari dia untuk berangkat bersamanya, Seno langsung menolaknya.

Dia sengaja berlama-lama bersiap nunggu Lion pergi duluan, karna dia tahu manusia singa yang sayangnya tampan itu sedikit pemaksa buktinya seperti saat ini, Lion masih duduk anteng di sofa ruang tamu sambil bermain ponsel, dia menunggu Seno turun tapi tak kunjung turun juga.

Dia melihat jam tangannya waktu sudah menunjukkan pukul 19:07 sebentar lagi pesta akan dimulai, mengapa pria itu lama sekali bersiap padahal pria lebih cepat selesai daripada wanita yang lama sekali bersiap karna harus berdandan dulu.

Dia memutuskan untuk naik ke atas menuju kamar Seno.
.
.
.
Tok! Tok! Tok!

"Seno cepatlah pesta akan segera dimulai, kenapa lama sekali dirimu bersiap." Ucap Lion dia berbicara panjang hanya dengan kedua orang tuanya dan Seno saja.

"Lo berangkat aja duluan gw masih ada yang perlu di siapin, kan dah gw bilang tadi duluan aja gw bisa berangkat sendiri." Balas Seno dari dalam kamarnya.

"Huuuuhh baiklah, aku pergi duluan jangan sampai terlambat, kamu mirip sekali seperti wanita lama bersiap, apa kamu juga berdandan seperti mereka?" Lion terheran-heran alasan kenapa Seno lama bersiap, apa mungkin dia juga berdandan makanya lama?

"Mana ada gw itu laki mana mungkin gw make up an, udah sono berangkat nanti acaranya udah dimulai loh." Seno terus mendesak Lion untuk pergi.

"Oke aku pergi sampai jumpa di pesta nanti." Balas Lion lalu dia melangkah pergi.
.
.
.

"Perfect, busettt cantik banget gw, susu gw agak montok lagi anjerrr gak perlu repot-repot pake sumpelan busa lagi udah montok soalnya hihihi." Seno sibuk berkaca melihat penampilan dirinya yang nyaris sempurna. Dia sudah menebak tubuh yang dia tempati ini kalau jadi wanita sepenuhnya akan sangat cantik, bodynya juga gak datar-datar amat.

Dengan gaun hitam tanpa lengan yang terlihat sedikit sederhana namun sangat elegan, sarung tangan hitam di hiasi sebuah cincin di jarinya, rambut di sanggul, anting-anting yang bertengger indah di telinganya, serta sebuah topeng setengah wajah di genggamannya.

Orang tua Lion sedang tidak ada di rumah mereka sedang menghadiri acara rekan kerja mereka.

"Oke semua udah siap tinggal cusss berangkat, gw gak sabar menantikan reaksi mereka gimana." Gumam Seno di akhir kalimat.

Dia melangkah turun kebawah dengan berjalan bak seperti model profesional.

Sesampainya ia di lantai bawah semua pandangan para pelayan maupun bodyguard tertuju padanya.

"M-maaf Nona, anda siapa ya? d-dimana Tuan muda Arseno?" Tanya kepala pelayan dengan gugup melihat wanita cantik datang dari lantai atas itu sangat aneh, perasaan dia tidak melihat wanita di hadapannya ini masuk kedalam mansion kecuali Seno dan Lion.

"Saya Arseno ah salah perkenalkan saya Arseylla Qellyn Denina salam kenal Bibi Yum." Sontak jawaban dari Seno membuat Bibi Yum dan lainnya terkejut, dia Tuan muda Arseno.

"Tunda dulu acara terkejutnya dan sesi bertanya aku hampir terlambat, sampai jumpa lagi Bibi Yum." Seno melambaikan tangannya sambil tersenyum ramah pada Bibi Yum, lalu dia melangkah pergi.
.
.
.
.

Di kediaman salah satu seorang pembisnis kaya raya kini ramai penuh tamu-tamu yang mereka undang di acara pesta topeng yang diadakan untuk merayakan hari ulang tahun Putra kedua mereka.

Para tamu sangat menikmati pesta itu, walaupun mereka semua memakai topeng namun tidak mengurangi keindahan pada diri mereka malam ini, kebanyakan dari para tamu undangan membawa pasangan masing-masing untuk pasangan berdansa nanti, bagi para tamu yang tidak membawa pasangan bisa berdansa dengan wanita/pria sesuai pilihan mereka dan di setiap putaran lagu mereka mengoper pasangan dansa mereka mengganti pasangan dansa lainnya.

Transmigrasi Ke Tubuh Cewek Belok[HIATUS]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin