"Tolong jangan bunuh gua, gua nyesel gua minta maaf" Ucap Arga yang sudah sangat takut.
"Tapi maaf, gua tipe orang pendendam" Balas Ariel.
"Tolong maa-" Ucapan Vino terhenti karena tiba'.
"DORRR" "DORRR"
"DORRR" "DORRR"
"DORRR" "DORRR"
Pistol itu di tembakan oleh Aldo dan Ariel secara bersamaan dan Vino dan Arga pun langsung mati di tempat karena tiga peluru yang langsung mengenai kepala dan jantungnya.
Gracio yang melihat itu syok karena terjadi pembunuhan di depan matanya itu.
"Kalian berdua hubungin temen kalian dan bersihkan semua kekacauan ini, lalu kembali ke markas, nanti saya transfer uang untuk kalian berpesta malam ini" Ucap Gita.
"Baik bos" Ucap dua orang tersebut.
"Kak" Panggil Gracio.
"Nanti aja ya yah, di rumah sakit" Ucap Gita yang mengerti kenapa Gracio memanggil Gita.
"Ya udah kita balik ke rumah sakit, Riel lo ikut ya, Matthew juga ada disana kok" Ucap Gita.
"Ya git" Ucap Ariel.
Setelah itu mereka pun pergi dari sana menuju rumah sakit.
Kalau kalian bertanya' tentang Aldo kenapa dia tau kalau ayah dan ibu nya sudah dibunuh oleh Vino adalah karena saat perjalanan ke sana Gita sudah menceritakan semuanya.
Skip mereka sampai di rumah sakit, dan langsung menuju ruangan Zee.
"Ceklek"
Gita membuka pintu ruangan tersebut dan masuk di ikuti oleh 3 orang lainnya.
"Kalian gak papa kan" Ucap Shani yang ternyata sudah sadar dari pingsannya.
"Gapapa kok bun" Ucap Gita.
"Terus orang yang nyulik dedek dimana" Tanya Shani.
"Neraka mungkin" Ucap Gita enteng sambil berjalan ke arah sofa dan langsung duduk.
"Maksud kak Gita" Kali ini Christy yang bertanya.
Gita hanya memberi isyarat dengan menggesekan jarinya di leher.Mereka yang melihat itu mengerti dan meneguk ludah nya kasar, karena mereka semua terkejut, siapa sebenarnya Gita.
"Ceritain ke kita sekarang kak" Ucap Gracio.
"Ya yah, tapi bentar dulu" Ucap Gita.
"Lo gak kangen sama abang sepupu lo mat" Tanya Gita ke Matthew yang hanya diam sambil terus memandangi Ariel.
Setelah di beri pertanyaan seperti itu oleh Gita, Matthew langsung mendekati Ariel dan memeluknya."Lo kemana aja bang, gua dari dulu nyari tau ke beradaan lo tapi gak ketemu', lo ngilang gitu aja setelah kematian kak dhe" Ucap Matthew.
"Udah ya nanti gua jelasain, kita balik ke rumah aja, kasian bunda Desy pasti sendirian di rumah" Ucap Ariel yang di angguki oleh Matthew.
"Ah ya git, gua sama Matthew balik dulu ya kasian bunda Desy sendirian di rumah" Ucap Ariel.
"Ya, hati' lo sama Matthew" Ucap Gita.
"Ya santai aja, kalau Zee udah sadar kabarin gua, kalau gitu gua balik dulu, mari om, tan, semua, kita pamit dulu" Ucap Ariel dan di angguki oleh mereka semua, setelah itu Ariel dan Matthew pun pergi dari sana.
"Kak" Ucap Gracio setelah kepergian Ariel dan Matthew, yang masih meminta penjelasan dari anaknya.
"Oke' aku ceritain semua, tapi jangan potong cerita aku oke" Ucap Gita yang di angguki oleh Gracio, sementara yang lainnya hanya mendengarkan.
"Hmmmmm, aku mulai dari mana ya" Gimana Gita.
"Oke yang pertama soal dendam keluarga Aditama terhadap keluarga Harlan itu semua opa sendiri yang cerita saat aku bantu opa buat nyelesain masalah di kantor opa, karena ada sistem dan data yang coba di hack oleh seseorang, setelah di telusuri ternyata itu dari perusahaan Aditama, jadi opa cerita lah semua tentang permusuhan Aditama dan Harlan"ucap Gita.
"Kedua, tentang orang yang nabrak Dhea, aku tau saat sudah sekitar 3 bulan berada di Jepang, jadi aku memutuskan menghubungi Ariel dan menyuruhnya untuk masuk ke sana, supaya bisa mencari banyak informasi kejahatan apa aja yang pernah dia lakuin" Lanjutnya.
"Maaf kak, bunda potong bentar, bunda mau tanya Ariel itu siapa" Tanya Shani penasaran karena dia seperti mengenal orang tersebut.
"Sepupunya Dhea, anak tante Anin sekaligus teman aku sama Dhea, dan Chika dulu" Ucap Gita yang diangguki oleh Shani. Jadi sekarang sudah terungkap siapa orang ke empat yang di maksud oleh Chika saat di makam Dhea.
"Terus kak" Ucap Gracio.
"Dan ternyata setelah Ariel berhasil masuk kesana, banyak banget dapet bukti kejahatan dari keluarga Aditama, termasuk tentang penyebab kematian om Sean dan tante Helena" Ucap Gita.
"Kamu tau mereka git" Tanya Shani.
"Tau, waktu itu Ariel nemuin dokumen atas nama Seantara Ananta Natio, Ariel yang inget kalau bunda juga memiliki nama belakang natio pun ngubungin aku dan ngasih tau itu ke aku, jadi aku langsung hubungin kakek Nabil buat nyari tau semua, kakek bilang kalau om Sean sama tante Helena meninggal akibat kecelakaan pesawat, jadi aku suruh Ariel buat nyari tau lebih jauh lagi tentang dokumen yang dia temuin itu, dan ternyata kecelakaan pesawat tersebut memang sudah di rencanakan oleh Vino, dan mengambil alih semua perusahaan om Sean, karena dia pikir saat itu sudah tidak ada lagi keturunan om Sean yang akan mengambil alih, karena dia pikir anak om Sean juga sudah meninggal saat itu"
"Tapi om Sean sudah curiga dengan Vino, jadinya dia menitipkan anaknya di panti asuhan demi kebaikan dan ke amanan anaknya" Ucap Gita.
"Terus anaknya kak Sean mana" Tanya Shani.
Gita tak menjawab dia hanya tersenyum ke pada Shani dan melihat Aldo. Shani yang melihat itu pun mengerti.
"Kamu anak nya kak Sean" Tanya Shani ke Aldo.
"Ya tan, kata kak Gita seperti itu" Ucap Aldo.
"Sini nak" Panggil Shani.
Aldo pun mendekat ke arah Shani dan langsung di peluk oleh Shani, saat Aldo membalas pelukan Shani, Shani pun terkejut karena pelukan Aldo rasanya sama seperti pelukan kakaknya yaitu Sean.
"Kamu memang anak kak Sean sayang, pelukan kamu rasanya sama persis dengan pelukan kak Sean" Ucap Shani.
"Nama kamu siapa" Tanya Shani karena dia hanya tau kalau namanya itu hanya Aldo.
"Nama aku Aldo Wijaya, yang di beri oleh ibu panti, tapi kak Gita bilang nama asli ku, Revaldo Ananta Natio" Ucap Aldo.
"Kamu sekarang tinggal di mana" Ucap Shani.
"Aku ngekos tante" Ucap Aldo.
"Mulai besok kamu tinggal di rumah kita ya" Ucap Shani.
"Gak usah tante, takut ngrepotin" Ucap Aldo.
"Siapa yang ngrepotin, kamu itu keponakan tante, anak dari kakak tante jadi kamu gak ngrepotin, pokoknya kamu tinggal di rumah tante mulai besok, dan satu lagi gak usah panggil tante sama om lagi, tapi panggil bunda sama ayah aja biar sama kayak mereka, dan tidak ada penolakan" Ucap Shani.
"Tapi tan-"
"Udah do gak usah tapi'an" Ucap Gita memotong ucapan Aldo.
"Ya udah, kalau kalian maksa" Ucap Aldo pasrah.
"Yeyyyyy, kakak ku nambah lagi satu" Ucap Christy setelah Aldo setuju untuk tinggal di rumahnya.
"Jangan teriak' dek ini rumah sakit" Ucap Gracio.
"Hehe, maaf yah" Ucap Christy.
"Terus lanjutin dulu ceritanya kak" Ucap Gracio.
"Oke yang terakhin tentang AA Grup" Ucap Gita.
"Hah, kamu ada masalah apa sama mereka kak" Tanya Shani karena dia sedikit tau tentang AA Grup.
"Gak ada bun, makanya dengerin dulu bunda, AA Grup, Argita Angkasa" Ucap Gita.
Shani yang mendengar itu diam dan mencerna maksud dari anaknya itu.
"Jangan bilang kalau kamu itu" Ucap Shani.
"Hehehe" Jawab Gita dengan menampilkan barisan giginya ke bundanya.
"Udah bunda duga kamu memang punya sesuatu yang di tutupin dari kita" Ucap Shani.
"Dari kapan kamu memulainya kak" Tanya Shani.
"6 bulan setelah aku di Jepang" Ucap Gita.
"Opa, oma, tau soal ini" Tanya Gracio.
"Tau, bahkan kakek sama nenek juga tau, kan mereka ber empat yang ngasih Gita modal awal" Ucap Gita santai.
Gracio dan Shani yang mendengar itu kaget, kenapa orang tua mereka tidak pernah cerita tentang ini.
"Berarti mereka punya saham dong di perusahaan kamu" Tanya Gracio.
"Sekarang udah ngak, dan perusahaan itu udah 100 persen milik aku" Ucap Gita.
Ucapan Gita kembali membuat mereka terkejut.
"Setahun setelah perusahaan ku jalan aku udah bisa ngembaliin uang mereka beserta bunga nya" Ucap Gita.
"Hah, berarti dalam waktu kurang dari 3 tahun ini perusahaan kamu bisa jadi perusahaan paling berpengaruh di Asia" Ucap Gracio yang di angguki oleh Gita.
"Terus kalau kamu udah punya perusahaan sendiri kenapa kamu kuliah lagi, kenapa gak ngurusin perusahaan kamu, terus siapa nanti yang lanjutin perusahaan opa sama ayah nanti" Tanya Gracio.
"Sabar yah, aku jelasin, sebelum aku bener' bangun AA Grup aku udah diskusiin semua sama opa dan kakek" Ucap Gita.
"Sebenernya aku kuliah buat nutupin identitas aku tapi karena kejadian ini ya aku terpaksa buka semua"
"Untuk perusahaan opa, masih ada Zee yang bakal nerusin, terus perusahaan kakek ada Aldo, dan perusahaan om Sean masih aku yang pegang sampai Aldo lulus dari Sekolah nya baru aku kasih ke dia, dan untuk perusahaan ayah masih ada dedek" Ucap Gita.
"Tapi nanti kalau dedek nikah, terus dia hamil gimana ngurus perusahaan nya" Ucap Shani.
"Ya dedek pegang perusahaan ayah sampai dia nikah lah, setelah itu suaminya yang harus ngurus perusahaan dan dedek di rumah aja kalau misalnya udah hamil, ya gak Flo" Ucap Gita sambil menatap Floran.
Floran yang mendengar itu sontak menunduk dan teman'nya terus menggoda nya, sementara Christy juga menunduk dengan wajah yang sudah memerah.
"Asik banget cerita'nya gak ngajak' lagi" Ucap seseorang.
Mereka terkejut mendengar suara itu, dan langsung menoleh ke sumber suara tersebut dan ternyata.
Tbc.