Dean's Side.
Aku tidak menyukainya.
Dari awal bertemu dengan gadis bernama Rere Maharini itu, entah kenapa aku langsung tak menyukainya.
Gadis itu, entah bagaimana caranya bisa begitu mudah masuk ke kehidupanku.
Mengambil alis kasih sayang orang tuaku dengan berbagai tingkahnya yang konyol.
Dan yang lebih konyol, aku sudah bertunangan dengannya saat aku masih SMP.
Aku marah besar.
"Papah gila? Aku masih SMP!"
"Itu yang terbaik untukmu Dean. Menikah bisa dilakukan setelah kalian lulus sekolah"
"Kalian menyuruhku bertunangan dengan gadis manja itu karna perusahaan papah terancam bangkrut bukan?" Raut wajah papah terlihat terkejut.
"Dean kamu salah paham!"
"Aku gak bodoh Pah, aku tahu. Papah menukarkanku sebagai imbalan agar Om Hans mau membantu perusahaan papah!"
"Astaga Dean kamu-" aku langsung membanting pintu ruang kerja papah. Tak inging mendengar penjelasannya lebih lanjut.
Aku butuh udara segar untuk menjernihkan kepalaku.
Masih dengan mengenakan setelan jas, aku memutuskan pergi ke sebuah mini market dan membeli sebungkus rokok.
Ya.
Aku memang senakal itu. Masih SMP sudah merokok.
"Dean, lo ngerokok?"
Aku melirik kearah sumber suara. Dia Kaila. Teman sekelasku.
"Hmm"
"Boleh gue duduk disini?"
"Sure. Ini tempat umum!" Kaila tersenyum dan duduk didepanku.
"Lo abis ngapain?" Tanyaku basa-basi.
"Biasa abis beli kebutuhan cewek! Lo lagi ada masalah? Muka lo kusut banget njir, mana lo ngerokok lagi. Lo gak takut ada yang ngelaporin?"
"Gue baru aja tunangan!"
Entah kenapa aku memilih menceritakan masalahku dengan Kaila. Sepertinya aku memang butuh seseorang untuk bicara. Dan Kaila lah yang kutemui.
"Hah serius? Lo kan masih SMP anjir!"
"Perjodohan bisnis. Perusahaan bokap gue terancam bangkrut. Dan gue dijadiin tumbalnya"
"Astaga. Tega banget orang tua lo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story
Short StoryKumpulan cerita pendek dewasa. Update tidak menentu :) Sampul : Pinterest