4

177 14 0
                                    

Dia langsung menuju gerbang.

Saat percakapan—sebenarnya, pemberitahuan—tampaknya berhasil, maka langkah menuju kereta menjadi ringan.

Mustahil untuk mengejar kereta dengan kepakan kikuk ini, tidak peduli bagaimana transformasinya.

Begitu pintu terbuka, aku menggigit sebuah catatan di mulutku.

Kemudian, Adele masuk ke kamar.

"Wanita-? Dimanakah-?"

Adele memandang sekeliling ruangan kosong itu seolah bingung. Segera, tatapannya tertuju pada tubuhku, yang telah berubah menjadi binatang buas.

Adele membuka matanya lebar-lebar ketika dia menemukanku.

Ack, Nona?!

Mendering!

Lalu terdengar suara piring pecah.

Adele tampaknya telah melewatkan kesempatan itu, terkejut dengan transformasi monster sang Wanita.

Kue-kue yang ada di piring jatuh ke lantai.

"Wanita!"

Tapi saya tidak melihat ke belakang dan melompat keluar dari bingkai jendela.

C, kicauan!

Masalahnya adalah ini pertama kalinya aku terbang dengan tubuh ini.

Sayap dengan bulu terbang yang tumbuh di bawah tetap condong ke satu sisi.

Ditambah lagi, catatan di mulutku terus tergelincir, jadi aku harus berusaha untuk tidak melewatkannya.

Aku memeras kekuatanku dan terbang untuk mengejar Kendrick Yeckhart.

Dan saat saya akhirnya terbang mendekati Kendrick Yeckhart.

'Apakah aku berhasil, Apakah aku—?'

"Kicauan!"

Sayapku melemah, dan aku jatuh ke puncak Kendrick Yeckhart.

.?

.

Kendrick Yeckhart berdiri tegak di posisinya.

Dia meletakkan tangannya di bawah dagu dan menggelengkan kepalanya ringan.

"Kicauan!"

Tak butuh waktu lama hingga menggelinding dari atas kepala dan jatuh ke tangan Kendrick Yeckhart.

'Aduh!'

Akibat kaget terjatuh, uang kertas yang saya gigit tipis-tipis jatuh ke lantai.

'Saya dalam masalah!'

Aku buru-buru melihat ke bawah ke rumput. Untung saja surat itu berada tepat di bawah kaki Kendrick.

Aku harus mengambilnya sekarang—.

.

.?

Perlahan aku mengangkat kepalaku dan menatap Kendrick dengan tatapan pedih.

Ekspresi close-upnya cukup misterius.

Dia mengangkat alisnya.

Setelah itu, dia menatapku lama sekali seolah dia mencoba mencari tahu apa yang sedang terjadi.

Kicauan Kicauan

Aku tersenyum canggung, menggaruk bagian belakang kepalaku dengan sayapku.

Tentu saja, karena aku dalam kondisi binatang, sulit untuk mengetahui apakah aku tersenyum atau menangis, tapi aku tetap mencoba tersenyum.

(END) The Beloved New Daughter-In-Law of the Wolf MansionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang