part 73

133 22 2
                                    

"Apa ada masalah?.." tanya 사람 seraya mengguncangkan bahu Selfi, menyadarkan gadis itu yang tenggelam dalam pikirannya.

"Tidak ada, baiklah.." balesnya.

"Kalo gitu gue pergi ya. Gue masih banyak urusan lagi. So, bye bye my love.." pamitnya seraya menepuk-nepuk pelan pundak Selfi dan pergi meninggalkannya sendiri.

Selfi beranjak dari duduknya, ia membersihkan sampah bekas minuman dan cemilannya, setelah itu pergi. Tanpa di sadari oleh Selfi, ternyata sejak tadi, Faul melihat Selfi dengan 사람 di sana, dengan dinginnya Faul pergi meninggalkan tempat dan kembali ke tujuan awalnya.

.....

"Kakak habis dari mana?.." tanya Lesti yang baru datang memasuki mobil.

"Tadi kakak habis ketemuan sama temen kakak. Karena deket juga sama kamu, jadi kakak datang untuk mampir dan bawa ini.." Selfi memperlihatkan beberapa Ice cream di plastik kresek transparan, Lesti dengan cepat meraih Ice cream nya.

"Gak ngucap makasih dulu apa?.." sindirnya.

"Makasih kakak.." ucapnya tersenyum manis.

"Sama-sama, sudah cepat makan. Nanti keburu cair Ice nya, entar gak jadi Ice lagi deh.."

"Terus jadi apa?.." tanya Lesti bingung.

"Gak tau jadi apa, udahlah. Makan gih Ice nya.."

"Ini lagi di makanin kakak.." sahutnya mencibir.

"Kakak mau?.." tanyanya menawari, Selfi menggeleng dan menolaknya secara halus. Dia tersenyum lalu memandangi wajah sang adik.

"Maaf ya.." seru Selfi, Lesti menghentikan aktivitasnya untuk sesaat, tapi tak lama dia kembali memakan Ice cream nya karena takut cair.

"Kamu marah?.." tanya Selfi memastikan.

"Tidak.." jawab Lesti cepat.

"Maaf karena kakak mengingkarinya, maaf ya karena tidak ada di saat kamu membutuhkan seseorang untuk bersandar.." tuturnya merasa bersalah.

"Tidak apa-apa kakak.." jawabnya lembut.

"Aku sudah baik-baik saja, berkat menelpon kakak juga waktu itu. Aku gak melanjutkan tangisku. So, don't think it's your fault. Intinya, kakak jangan selalu merasa bersalah saat kakak tak menepatinya. Kakak juga sudah mengirimiku pesan permintaan maaf, untuk apa kita masih membahas masalah itu di sini, sudahlah kak, itu sudah menjadi masalalu, aku juga sudah melupakannya. Kita bahas masa yang akan dateng aja, ya.." ujarnya tersenyum.

Selfi mengelus pucuk kepala Lesti dan mengangguk kecil.

"Maaf.." batin Selfi lirih.

"Ouh iya kak, hari ini aku lembur di kantor. Tolong absenin ya ke para orangtua, ke para ibu ratu, bilang kalo aku lembur.." ucapnya.

"Beneran lembur kan?.." Selfi memastikannya, Lesti tertawa dan mengangguk kecil.

"Kakak pikir aku pembohong? Lagi pula, untuk apa aku bilang lembur tapi aku pergi maen ke mana-mana, gak ada manfaatnya. Lebih baik aku kerja. Biar gak di kata pengangguran sama para ibu ratu, terus di jadiin bahan gibahan dah.."

.....

Malam hari, setelah tiba di Mansions Franslian, ia buru-buru menemui sang kakek.

"Kakek.." panggil Selfi.

"Ada apa, nak?.." tanya tuan Ardhi bingung.

"Kenapa kakek melibatkan Rara?.." tanyanya.

"Melibatkan? Apa maksud kamu?.." bingungnya.

One Step To Big Family (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang