6

9 4 0
                                    

"lalu aku mengetahui fakta itu sendiri tanpa papa jelaskan kepada ku , dan tante yang datang saat mau mengantarku waktu akan pergi ke sekolah juga menyembunyikan hal itu dari ku , aku tidak tau seberapa banyak kalian akan menyakiti ku lagi "

"Tapi aku hanya mau bilang kalau aku tidak akan membenci orang yang paling aku sayang walaupun dia tidak menganggap aku sekali pun dan aku berharap tante mengerti kalau aku sayang sama tante tapi disisi lain aku juga kecewa " Jelas kaivan yang panjang lebar

Seketika esha memeluk tubuh kaivan dan menangis bersama , esha kini mengetahui semuanya dari kaivan sendiri , dia juga mengerti betapa kecewanya kaivan kepada dirinya yang seharusny memberi tahu sedari awal dan ikut adil membesarkan kaivan bersama jairo ,tetapi dia terlalu egois untuk melakukan itu yang membuat kaivan seperti hari ini sekarang

"Mama minta maaf , maaf "

"Gak usah "balas kaivan

"Istirahat disini ya , kamu lagi sakit "ucap esha yang melepaskan pelukannya

"Gak mau , aku akan tidur di kamar ku sendiri , tante juga gak enak badan , maaf kalau air mata ku buat baju tante basah "ucap kaivan yang merasa bersalah saat baju esha basah gara gara dirinya

"Gak apa apa, tidur disini aja ya sekali aja ,mohon "kaivan merasa bingung , satu dia merasa bersalah dan satu lagi dia merasa sudah dewasa kan gak mungkin

"Iya "balas kaivan yang tidur di kasur ,"mama mau antar ini keluar , kamu tidur dulu ya "esha keluar dengan membawa apa yang dibawa oleh kaivan tadi

Kaivan memilih untuk tidur terlebih dahulu

Saat esha datang kembali ke kamar, ternyata kaivan sudah tertidur nyenyak , esha pun menyelimuti kaivan dan tidur di sampingnya

Saat makan siang esha terbangun dari tidurnya tetapi tidak dengan kaivan yang masih terlelap dalam mimpinya , esha keluar dari kamarnya dan melihat siapa anak yang terlebih dahulu pulang ke rumah

Bukan anak anak , tapi jairo yang pulang terlebih dahulu ke rumah nya ,"sudah mendingan ?"tanya jairo yang mengetahui kalau esha juga tidak enak badan

"Sudah , tukar lah baju dulu , tapi jangan bersuara apapun , kaivan sedang tidur di kamar"

"Kaivan ?, dikamar?" Tanya jairo , esha menganggukan kepalanya

"Iya "

"Sejak kapan ?, sedari kecil dia gak pernah mau tidur di kamar ku , tetapi sekarang kenapa tiba tiba ?"

Esha menjelaskan semua nya kepada jairo , tentang apa yang di katakan oleh kaivan tadi kepadanya

"Jadi , jangan marahi dia lagi "ucap esha yang sudah menceritakan semua nya kepada jairo

"Baiklah , aku akan meletakkan tas ini dulu ke kamar baru kesini "

Jairo pergi ke kamarnya

Saat tiba di kamarnya , jairo melihat kaivan yang menatapnya dengan tajam dan memeluk guling ,"kenapa ?, papa tau papa ganteng jadi jangan lihat terus "ucap jairo yang pede , seketika sebuah bantal melayang kearah kepalanya

"Sok , ganteng juga kagak "balas kaivan yang sudah duduk

"Kan iya , banyak loh perempuan perempuan yang ngantri buat pendamping papa , tapi papa mau nya mama kamu saja "balas jairo yang mengambil bantal yang di lemparkan oleh kaivan

"Mending papa keluar deh dari pada halu nya semakin menjadi jadi "

"Eh jangan lupa ya , ini rumah papa yang beli jangan seenaknya ngusir tuan rumah dari kamarnya sendiri "balas jairo

kaivan .1✅.  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang