Chapter 044

3.3K 367 34
                                    

Halloo guyss balik lagi sama aku hihihi.

Gimana kabar kalian nih? Semoga sehat selalu yah dan aku juga sama sehatnya supaya terus update sampai ending!!! Yuk lanjut ke ceritanya yah....

****

"Bang, persiapan minggu depan udah semua kan?"

Sore ini, Afan masih ada dirumah sakit. Tadi siang, Gibran pulang sebentar lalu kembali lagi dengan berbagai alasan agar diizinkan oleh Siska Ibunya itu. Sedangkan Kevin, dia tidak pulang sama sekali, dia takut jika Linda Mamanya akan bertanya tentang keberadaan Afan jika dirinya pulang sendiri tanpa Afan.

"Udah, anak anak udah siapin semuanya" jawab Kevin yang duduk disofa bersama Cantika yang kini sudah tenang setelah ditenangkan oleh Kevin.

"Nanti beliin gue kacamata yah bang" ucap Afan.

"Buat apa?" tanya Gibran, meskipun dia tau kacamata itu untuk apa.

"Buat gaya gayaan aja"

"Nanti gue beliin" sahut Kevin.

"Gue udah boleh pulang kan? Pasti Mama nyariin gue dari kemaren gak pulang"

"Udah gue izinin sama Mama, lo tenang aja"

"Tapi gue mau pulang, hidung gue gak enak cium bau obat disini"

"Keadaan lo masih belum mendingan Fan" seru Gibran.

"Gue udah baikan, dirawat dirumah aja. Apa gunanya punya sepupu dokter kalau harus nginap dirumah sakit terus? Gue dirawat dirumah aja yah, biar Can yang jagain gue"

Mendengar itu, Kevin menoleh kearah Cantika seperti bertanya apakah dia siap untuk merawat Afan dirumah?

"Nanti gue tanya dokter Rian dulu, kalau dia izinin, malam ini kita pulang" sahut Cantika yang langsung mengetikkan pesan di beranda dokter Rian.

"Nah gitu dong, ini baru sepupu gue" balas Afan dan Cantika tersenyum kecut.

Ting

Suara notif terdengar dari ponsel Afan yang berada disamping tempat tidurnya.

"Gib, ambilin ponsel gue dong"

Gibran pun mengambilnya, sebelum memberikannya kepada Afan, dia membaca terlebih dahulu siapa dan apa isinya.

Bidadarinya Afan : Sayang, tadi aku berangkat sama Gibran kamu gak marah kan? Terus aku pulang tadi sama Aldi, kamu juga gak marah kan? Terus tadi aku juga kerumah kamu, tapi tante Linda bilang kamu gak pulang semalam sama Kevin, terus kenapa tadi Gibran bilang kamu lagi ada urusan sama Om Aditya? Kamu gakpapa kan? Aku khawatir tau, perasaan aku gak enak dari tadi.

"Mampus!" umpat Gibran setelah membaca pesan dari Devi.

"Kenapa Gib? Siapa? Devi yah?" tanya Afan beruntun.

"Iya, dia bilang kalau dia tadi berangkat sama gue, terus pulangnya sama Aldi. Yang lebih gawat lagi, dia pergi kerumah lo dan nyari lo disana. Salahnya gue, gue bilang kalau lo lagi ada urusan sama Om Adi, tapi Tante Linda bilang kalau lo gak pulang semalaman sama Kevin" jelas Gibran.

"Dia juga nanyain keadaan lo" lanjutnya lagi.

"Bilangin sama dia, kalau gue baik baik aja. Soal yang gue gak pulang, karena gue ada urusan diluar kota gitu tapi gak sama Papa karena Papa keburu pulang" jawab Afan memberi jawaban kepada pesan Devi.

Gibran mengangguk dan membalas pesan Devi setelah diberitahu kode ponsel milik Afan, setelah itu dia kembali meletakkan ponsel Afan ditempat semula.

"Lo tadi jemput Devi?" tanya Kevin.

GENGSTER BUCIN 2 (DEFAN) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang