(17). Halaman Pertama

41 5 0
                                    

Arga, Yuna dan Wiwit merasa senang bahwa Kinara masih bekerja bersama mereka. Kebetulan hari ini, adalah hari gajian. Jadi semuanya bertambah ceria karena akhirnya bisa menghirup aroma duit.

Saat ini mereka sedang makan bersama karena sudah istirahat. Seperti biasa ada Wiwit, Arga, Yuna, dan juga Kinara sedang makan bareng.

"Hei, gimana kalau kita ke bioskop aja habis gajian nanti? Gimana? Kalian setuju gak?" saran Wiwit.

"Aku sih setuju-setuju saja, lagian sekalian melepaskan rasa lelah bekerja. Kalau kamu Ga gimana?" tanya Yuna menatap Arga.

"Aku ikut aja sih. Kalau kamu, Kinara?" tanya Arga menatap Kinara dan yang lain juga ikut menatap Kinara.

Sebenarnya Kinara sayang pada uangnya yang dihambur-hamburkan untuk ketidakjelasan. Tapi temannya. Ah, Kinara jadi bingung.

"Aku...."

"Kenapa, Kinara?" tanya Arga ikut bingung.

Wiwit memahami sifat Kinara, lalu berkata," Pasti lu sayangkan uang gajian lu dibuang-buang, ya kan?" Tersenyum ejek.

Arga yang baru sadar jadi terdiam seribu bahasa. Kinara membalas Wiwit hanya tersenyum cengir.

"Maaf...." ucap Kinara tersenyum malu.

"Gak salah sih kalau kamu takut buang uang kamu secara sia-sia. Aku juga kadang gitu," ucap Yuna.

"Tapi apa salahnya sekali-sekali kita hiburan bareng-bareng," tambah Yuna.

"Nah! Setuju gue, Kak Yun," seru Wiwit.

Kinara tampaknya masih tetap merasa ragu. Arga menepuk bahu Kinara.

"Dah, gini aja. Yang dikatakan Yuna ada benarnya, mumpung kita masih bersama sekalian kita hura-hura bareng. Disisi lain kamu benar juga, Kinara. Apalagi itu gaji pertama kamu, jadi sulit banget," papar Arga.

"Solusinya, uang kamu di simpan aja. Nanti aku yang traktir beli tiketnya, nanti kamu beli makanannya aja. Gimana?" tawar Arga.

Kinara tersenyum ceria. Ya, jelaslah. Kan di traktir dan kapan lagi ia mendapatkan kebahagiaan dua kali beruntun. Pertama bisa hura-hura bareng dan kedua di traktir pula. Pasti Kinara gak nolak lah. Apalagi kamu!

"Iya deh, aku ikut. Tapi.... aku gak enak sama kamu, kak," ucap Kinara kembali murung.

"Udah, santuy aja. Sekali-sekali bersedekah sama teman sendiri hé hé hé," kekeh Arga.

Karena Kinara sudah dipastikan ikut.

"Nah, setelah pulang kerja kita langsung berangkat ya," tegas Wiwit.

"Oke," jawab Kinara, Arga dan Yuna.

Mereka tak menyadari ada seseorang yang sedang menguping rencana pemberangkatan mereka.

~~~

Beberapa jam kemudian, akhirnya mereka pulang kerja. Anggara memberikan uang gajian pada karyawannya.

Wiwit mencium aroma amplop dengan wajah sumringah.

"Mmmm.... nikmat banget aroma gajian.... hé hé hé hé," kekeh Wiwit.

Orang yang melihat tingkah absurd Wiwit hanya tertawa geli saja.

Kini giliran Kinara keruangan Anggara. Dada Kinara daritadi terus berdisko.

"Astaghfirullah.... bukannya senang hari ini gajian, kenapa ku malah gemetar begini ya?" heran Kinara sambil memegang dadanya terus deg-degan.

Saat berhadapan dengan Anggara, Kinara semakin gelisah seperti cacing kepanasan didalam dirinya sebab ia tahan.

I Love You Mantan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang