Lucas melihat Wendy yang sedang berbicara dengan seseorang di telefon, ia memperhatikannya, ia mendengar sedikit percakapan mereka. Mendengar saat Wendy berkata ingin pergi bersama seseorang Lucas langsung berdiri dan menghampiri Wendy
Ia merebut ponsel Wendy saat mendengar suara laki-laki, Wendy terkejut saat Lucas dengan tiba-tiba merebut ponselnya, tanpa bertanya pada Wendy Lucas melihat dengan jelas nama kontak yang tertulis, Jisung. Tanpa pikir panjang Lucas langsung berbicara dengan jisung
"Ada urusan apa kamu dengan wendy?" Tanyanya dengan eskpresi datar
".."
"Baiklah, jangan ganggu Wendy sekarang. Aku masih ingin menghabiskan waktuku dengannya" Lucas dengan sepihak menutup telfon jisung membuat Wendy bertanya-tanya
"Ada apa kak? Kenapa tiba-tiba merebut ponsel Wendy?" Tanya Wendy
"Tadi ku pikir kamu ingin pergi dengan seorang lelaki, ternyata itu jisung"
"Iya kak, jisung mengajakku untuk pergi ke toko peralatan sekolah kak, mungkin dengan teman-teman ku juga" ucap Wendy
"Aku tahu, maaf tadi sudah membuat mu terkejut dengan merebut ponsel mu dengan tiba-tiba" ucapnya menyesal sembari memeluk Wendy
"Tidak apa-apa kak, eumm, tapi nanti malam Wendy boleh kan pergi bersama teman-teman Wendy?"
Lucas mengangguk "tapi aku ikut" jawaban Lucas mendapat anggukan semangat dari Wendy
Kini Lucas dan jisung sudah berada di lantai bawah mereka berdua menunggu Wendy yang sedang bersiap-siap. Tak lama menunggu Wendy turun dengan gembira menghampiri mereka.
"Kakak bagaimana pakaianku, apa sudah cantik?" Tanya Wendy sembari berdiri di depan Lucas
Lucas tertegun melihat penampilan Wendy saat ini, begitu pula dengan jisung yang langsung memuji Wendy "wahh, Wendy kamu sangat cantik malam ini" ucapnya
"Benar sayang, kamu cantik, sangat cantik" ucapnya sembari menggenggam tangan Wendy
"Terimakasih kak, jisung. Kalau begitu ayo kita berangkat" ucapnya dan dijawab anggukan oleh lucas
Saat ini mereka sudah berada di dalam mall, mereka bertiga berjalan menuju salah satu toko di dalam mall yang menjual peralatan sekolah. Wendy dan jisung mulai mengambil peralatan yang akan mereka gunakan untuk esok, tak disangka mereka bertemu sahabatnya
"Eh, lihat bukankah itu Wendy" ucap Irene sembari menunjuk ke arah Wendy
"Ah benar, Wendy!" Teriak Joy
Mereka bertiga menolehkan kepalanya ke sumber suara, Wendy tersenyum ketika melihat dua sahabatnya berada di sana "hei, apa kalian hanya berdua?" Tanya Wendy menghampiri mereka
"Iya, teman kita yang lain sedang sibuk, jadi aku di sini bersama Joy" ucap Irene
"Apa kamu di sini bersama kakak mu itu wen?" Tanya Joy
"Iya, aku bersama jisung juga" ucap Wendy
"Kalau begitu, kita cari bersama-sama barang yang ingin kita beli" ucap Joy yang dijawab anggukan oleh Irene dan Wendy
"Sayang, apa kamu lapar?" Tanya Lucas pada Wendy
Wendy mengangguk, begitu pula dengan jisung "aku juga lapar kak" sahur jisung
"Aku tidak bertanya padamu" jawab Lucas datar membuat Wendy menahan tawanya "iya kak Wendy lapar"
"Kalau begitu kita pergi ke salah satu restoran di sini saja ya, kamu ingin makan apa?" Tanya Lucas
"Mau ramen saja" ucap Wendy
"Kalian juga mau?" Tanya Wendy pada kedua temannya
"Ah tidak usah kita berdua langsung pulang saja" ucap Irene dan anggukan dari Joy
"Ah, baiklah kalau begitu. Hati-hati"
Keesokan pagi, Tara membangunkan Lucas karena ia harus berangkat menuju Tiongkok, tempat dimana suaminya itu bekerja. Ia sudah bersiap dan akan pergi ke bandara dengan diantar supir pribadinya
Tara berpesan kepada Lucas untuk mengajak jisung tidur di rumah nya karena mama jisung pun juga ikut menuju ke cina. "Ingat ya Lucas, mama sudah memperingatkan mu, jangan membuat Wendy menangis atau mama akan memotong masa depanmu itu" ancam Tara
Lucas hanya mengangguk dan tersenyum canggung, karena yang dikatakan mama nya itu benar, dia memang sangat suka menjahili Wendy hingga hampir menangis, dia melakukan itu karena ia sangat suka melihat wajah Wendy yang hampir menangis, menurutnya itu sangat menggemaskan
"Hati-hati ma" ucap Lucas, ketika melihat Tara sudah memasuki mobilnya
Ia pun kembali masuk ke dalam rumah mamanya itu, menuju kamarnya dimana ada Wendy yang masih tertidur dengan lelap. Lucas tak memutuskan untuk tidur, melainkan membuka laptopnya dan mengerjakan sesuatu. Jam menunjukkan pukul 5.30 pagi, Lucas mulai membangunkan Wendy dengan perlahan
"Sayang, ayo bangun" ucapnya dengan lembut, sembari mengusap Surai lembut milik Wendy
Dengan perlahan, Wendy membuka matanya. Ia mengerjapkan mata, menyesuaikan diri dengan cahaya pagi yang mulai menyinari kamar. Ia menatap Lucas dengan senyum lembut.
"Selamat pagi, kakak" ucap Wendy dengan suara serak khas orang baru bangun tidur. Ia mengulurkan tangannya untuk menyentuh tangan Lucas.
"Pagi, cantik," balas Lucas, membalas senyuman Wendy. "Ayo, kita harus segera bersiap. Aku sudah menyiapkan sarapan untukmu."
Wendy mengangguk pelan. Ia bangkit dari tempat tidur, sedikit meregangkan tubuhnya yang masih terasa kaku. Lucas membantunya berdiri, lalu menggandeng tangan Wendy menuju ruang makan.
Di meja makan, tersedia sepiring roti panggang dengan selai serta segelas susu hangat. Wendy tersenyum melihat sarapan yang telah disiapkan Lucas.
"Kakak memang yang terbaik," ucap Wendy seraya mengecup pipi Lucas. Ia pun mulai menikmati sarapannya dengan lahap.
"Oh iya kak, dimana jisung?" Tanya Wendy sembari mengunyah makanannya
"Jisung sedang mandi sayang, nanti dia akan segera turun" ucap Lucas
Lucas memperhatikan Wendy dengan senyum bahagia. Ia senang bisa memulai hari bersama wanita yang dicintainya.
"Oh begitu ya kak," Wendy mengangguk mengerti. Ia melanjutkan sarapannya dengan tenang.
Tak lama kemudian, terdengar suara langkah kaki menuruni tangga. Jisung, adik Lucas, muncul dengan rambut basah dan wajah ceria.
"Pagi wendy, pagi kak Lucas!" sapa Jisung riang.
"Pagi juga, Jisung. Ayo, sarapan dulu sebelum berangkat sekolah," ucap Lucas.
Jisung segera bergabung di meja makan dan mulai menyantap sarapannya dengan lahap.
Diperjalanan mereka saling diam hingga lucas membuka suaranya
"Oh ya, jisung, nanti kamu tinggal di rumahku" ucapnya pada jisungJisung terheran"memangnya kenapa kak?"
"Apa orangtuamu sudah memberitahu mu?" Tanya nya dan dijawab gelengan dari jisung
"Ibu mu ikut menyusul papa mu yang ada di luar kota, dia berangkat bersama mama tadi pagi" ucap Lucas, jisung hanya menganggukkan kepalanya