Prolog

243 12 0
                                    

“MAGI hitamlah yang membangkitkan mereka, sekarang mereka juga akan hancur karenanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MAGI hitamlah yang membangkitkan mereka, sekarang mereka juga akan hancur karenanya.” Suara itu mengalun bengis di antara keheningan ruangan, mencipta kengerian yang memberatkan atmosfer sekitar.

“Kita butuh objek baru, Tuan.” Si pemuda mengerling ke arah pintu ganda besar yang tersembunyi dalam kegelapan pekat, tempat tuannya menyandar sembari bersedekap. “Vampir yang lebih kuat—yang lebih berharga dari para sampah ini.”

“Aku tidak ingin membuang-buang sumber daya bagus. Yakinkan aku kalau ini akan berhasil, setelahnya aku baru akan mengirimkan yang kau inginkan.”

“Justru itulah yang akan jadi tahap penyempurnaan,” sahut si pemuda cepat, ia berbalik dan menelisik kegelapan. Mencoba mencari-cari sepasang mata yang biasanya menatap nyalang penuh arogansi. “Satu vampir lagi, salah satu dari yang terkuat.”

Hening.

Kemudian suara sol sepatu bergema meninggalkan ruangan, disusul pintu yang berdebum tertutup. Meninggalkan si pemuda tanpa kejelasan. Meskipun terkadang ia dongkol sendiri dengan para petinggi yang terlampau sering meragukannya, satu yang akan selalu ia yakini: apa pun keputusan sang tuan, malapetaka tetap akan menimpa para vampir di sepenjuru daratan.

Konflik yang tumbuh sejak beberapa ribu tahun lalu akan kembali mengantarkan mereka pada pertarungan untuk memperebutkan tanah air dan kehidupan yang seharusnya menjadi milik mereka. Kali ini ia harus pastikan kemenangan ada di pihak manusia. Bagaimana pun caranya.

———

———

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sword of The First DawnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang