B a b _ t i g a p u l u h e n a m

8.5K 534 83
                                    

"Jika nanti memang keduanya tidak memiliki takdir untuk bersama-sama. Setidaknya penyesalannya tidak akan begitu menyedihkan karena ia sudah mencoba untuk memperjuangkan keduanya."

Up part selanjutnya kalo udah tembus 400 vote dan 100 komen yaa
. . . . .

Memenuhi permintaan Gian yang mengajaknya untuk makan siang sebelum kepulangannya besok. Ditempat duduknya Renja menikmati makanannya dengan damai. Sesekali pandangannya bertemu dengan manik Gian ketika laki-laki itu mengajaknya berbicara.

Kadang tawanya mengudara ketika Gain bergurau, hal yang kemudian membuat Gian mendadak terdiam karena terpesona dan salah tingkah.

Sejauh ini hubungan keduanya berjalan dengan baik. Bahkan komunikasi diantara keduanya semakin intens. Tidak pernah seharipun Gian terlewat tanpa mengabari Renja atau sekedar menanyakan bagaimana kabar perempuan itu. Gian juga semakin giat mendekatkan dirinya dengan Shaga, meski harus ia akui bahwa usahanya selama beberapa bulan ini masih jauh dengan apa yang ia harapkan.

Namun disisi lain, hal yang membuat Gian bersyukur, Renja sungguh memberinya kesempatan untuk bisa menarik hatinya. Seolah perempuan itu tidak membuatnya merasa tengah berjuang sendirian. Keterbukaannya dan respon positif yang ia berikan atas semua niatan baiknya membuat Gian kian bersyukur mendapati hatinya menyukai seseorang seperti Renja. Karena itu pula, hatinya sudah mantap untuk menetap.

Ketika Renja sudah selesai dengan makanannya dan menghabiskan setengah gelas minumannya. Saat beberapa pelayan mendatangi meja mereka untuk membersihkan sisa makanan dan menggantinya dengan buah-buahan segar yang sudah ditata sedemikian rupa untuk hidangan penutup.

Saat pandangan Renja tengah mengedar ke seluruh penjuru ruangan. Menatap semua orang yang lalu lalang, jantungnya dibuat terkejut ketika kotak beludru berwarna merah Gian sodorkan tepat dihadapannya. Untuk beberapa detik Renja merasakan dirinya terpaku, hening. Hanya terdengar detak jantungnya yang menggila sementara kedua matanya menatap Gian penuh tanya.

 Hanya terdengar detak jantungnya yang menggila sementara kedua matanya menatap Gian penuh tanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Renja, perasaan saya kepada kamu adalah hal yang saya syukuri keberadaannya. Menyukai kamu juga hal yang menyenangkan. Saya selalu ingin tahu gimana kabar kamu? Apa hari mu berjalan dengan baik? Apa ada hal yang bisa saya lakukan untuk sedikit saja meringankan beban kamu?_" sejenak Gian menjeda ucapannya. "Dan hati kamu? Apakah saya sudah memiliki tempat disana?" Imbuhnya. Nafasnya lalu terhela panjang. Sementara itu kedua manik mereka saling bersitatap. Gian yang dikerubungi oleh gugup sementara Renja terdiam mematung.

"Saya selalu berpikir, mengira-ngira, kapan sekiranya waktu yang pas buat saya memastikan lagi perasaan kamu untuk saya. Karena jujur, mengetahui bahwa laki-laki yang dulu pernah mengisi hati kamu kini ada dekat dengan kehidupan kamu saya jadi banyak merasa khawatir." Jelasnya. Kedua tangannya saling bertaut diatas meja, sementara itu matanya lurus menatap kedua manik Renja yang bergulir resah.

Kisah Yang Belum Usai (Lengkap) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang