19 - Sumpah

1.2K 169 18
                                    

Nera sedang duduk di dapur, ini adalah hari ke-14 dirinya berada di kediaman Deric. Pria itu sedang asik memasak, kedua tangannya lincah memilah bahan mentah, mengiris, memotong, semuanya terlihat seperti sudah menjadi kebiasaan. Pergerakannya sama sekali tidak terganggu meski menggunakan kemeja dan celana kerja, lengan kemejanya dilipat hingga siku. Nera menyandarkan punggung, melipat tangan di depan dada. Dia tidak pernah tertarik mengobrol dengan pria itu, tapi hari ini rasa ingin tahu mengalahkan segala pembatasnya.

"Kenapa lo pengen bunuh si Eric?" Tanya Nera.

Gerakan Deric tak tersendat sedikitpun, tanpa menoleh dirinya berbicara.

"Nera, kamu bisa bicara lebih sopan? Saya masih bisa mengambil lagi ginjalmu"

Mata Nera membulat.

"Gue harus pake kau-aku gitu? Adeh bet kek orang baca puisi" Nera tidak terima "Lagian Om Dante aja ga pernah masalahin" Lanjutnya.

"Saya bukan Dante" Ucap Deric.

Pria itu mengambil lada bubuk dan menaburkannya sedikit pada sup.

"Kamu bisa pakai kata saya-anda"

Nera menatap sinis Deric.

"Jadi, kenapa om mau bunuh Om Eric?"

Berakhir dengan Nera yang memilih kata-kata lain untuk menghindari kata ganti itu.

"Kenapa saya harus memberi tahu?" Eric mencicipi kuah sup yang hampir siap.

"Saya yakin setelah ini saya akan menjadi buronan Dernatte karena kabur dari sekolah, om nggak takut saya bakal buat rencana om makin runyam karena salah ngomong?"

Deric memasukkan potongan-potongan jamur kering yang sudah di rendam air hangat hingga mengembang, dan irisan jamur jenis lain yang sudah dikukus.

"Saya akan pertimbangkan memberitahumu jika kamu menjawab pertanyaan saya lebih dulu"

Deric beralih pada daging sapi giling dalam mangkuk, menaburkan kaldu jamur, lada bubuk dan campuran sayur yang sudah diblender halus sebelumnya. Mengaduk adonan menggunakan sendok kayu. Nera memperhatikan semua itu.

"Kenapa kamu kabur dari rumah?"

Nera mengernyitkan alis.

"Apa lagi? Kalau mereka tau saya ada di balik percobaan pembunuhan Om Eric, jelas mereka akan bunuh saya"

"Dernatte tidak akan membunuh keluarga"

"Saya bukan keluarga, perjanjian saya dengan Om Dante cuma buat bekerja"

Pernyataan Nera membuat pergerakan tangan Deric yang sedang membagi adonan daging dalam dua mangkuk terkenti.

"Bukannya kamu diadopsi?" Tanya Deric sambil berbalik menatap Nera.

"Justru kalau mereka ingin adospi saya, saat semua anak mereka adalah laki-laki, malah makin aneh, apa lagi saya punya riwayat sebagai tersangka pembunuhan"

Deric berpikir sejenak, hingga suara didihan sup memecah lamunannya, ia lantas mematikan api dan kembali berkutat dengan adonan daging, memecah dua telur kedalam salah satu mangkuk adonan.

"Pekerjaan seperti apa?" Tanya Deric tanpa menoleh.

Nera diam, sambil menatap curiga. Deric yang sadar dengan keterdiaman Nera menoleh.

"Selain karena kamu masih hidup setelah berurusan dengan dimethylmercury, saya tidak punya urusan lain denganmu"

"Kakek pengen saya yang menentukan hak waris, sebagai balas budi telah menyelamatkan nyawanya, saya juga mendapat fasilitas selama tinggal di sana"

BITTER AND SALTY [HIATUS]Where stories live. Discover now