Saat ini di apartemen jisoo terlihat cukup ramai. Disana sudah ada jong-suk dan juga tiffany. Appa dan eomma jisoo pun terlihat sedang bercengkraman hangat dengan jong-suk.
Hari ini mereka semua akan mengadakan pesta perayaan ulang tahun lisa yang ke empat tahun.
Disana juga terlihat beberapa teman lisa yang hadir untuk ikut serta merayakannya.
Terlihat lisa yang sudah menggunakan kostum bebeknya sedang bermain bersama jisoo yang juga terlihat sudah mengenakan kostum kelincinya.
Tidak jauh dari jisoo dan lisa,terlihat rose yang sedang frustasi karena belum juga mendapatkan maaf dari lisa. Rose beberapa kali mencoba mendekati lisa,namun yang dia dapat hanya sebuah tatapan sinis yang diberikan bocah cilik itu.
Tak berbeda dari rose. Jennie,dia juga terlihat beberapa kali mendengus kesal. Karena melihat kebersamaan lisa dan jisoo. Ini juga karena dirinya sendiri yang membuat putrinya marah sehingga untuk saat ini putrinya tidak mau berdekatan dengannya. Jennie sekarang terlihat sedang duduk bersama tiffany.
"Jennie,apa kau sedang bertengkar dengan putrimu" tanya tiffany yang penasaran karena melihat lisa yang terus menempel pada jisoo.
"Aniya halmeoni, lebih tepatnya lili yang sedang marah dengan jennie"
"Huh pantas saja lisa saat ini terlihat sangat menempel dengan jisoo,memangnya apa yang kau lakukan pada lisa?"
"Aku menjahilinya,dengan mengatakan dia sudah besar ketika meminta unyu"
"Kau masih menyusuinya?, memangnya airnya masih keluar?"
"Sebenarnya sudah tidak keluar, tapi mau gimana lagi anaknya saja masih belum mau lepas,dan sekarang lihatlah dampak dari candaan jennie kemarin"
"Ya sudah perlahan saja,tidak usah buru-buru"
"Emmm" jennie menganggukan kepala.
Tak berselang lama terdengar teriakan dari lisa.
"Aaaa mommy tolong,aunty ji gigit lisa"
Terlihat seorang anak kecil dengan memakai kostum bebek kebesarannya sedang berlari mencari induknya.
"aakkk mommy tolong lili dikejal kelinci jahat" lisa berlari tergopoh-gopoh mencari sosok ibunya yang jelas-jelas berada tidak jauh darinya.
Bukannya menolong jennie justru ikut tertawa bersama yang lainnya,jennie menggeleng-geleng kepala melihat tingkah lucu anaknya.
"argg argh aku akan memakanmu anak ayam" terlihat jisoo yang mengejar lisa.
Hap
Jennie mengangkat lisa kegendongannya.
"Mommy lihat aunty" tunjuk lisa kearah jisoo yang berdiri tidak jauh darinya
"Aunty telihat sangat menyelamkan mommy" lisa mengadu dengan jennie.
"Anakmu jen jen" ujar jisoo dengan menggelengkan kepala
"Padahal dia sendiri yang mencoret-coret muka unnie"
Awalnya jisoo tidak keberatan lisa mencoret-coret mukanya,tapi lama-lama jisoo merasa kesal karena lisa yang tidak mau berhenti mencoret-coret mukanya,apalagi ditambah dengan cream yang lisa dapat dari kue yang sudah dipotong tadi. Akhirnya jisoo yang kesalpun menggigit tangan lisa.
"Salah aunty sendili" ujar lisa dengan menjulurkan lidahnya.
"Lili itu tidak sopan" peringat jennie.
"Lili" ujar rose yang mengahampiri ketiganya.
"Mianh eoh,kemarin unnie ikut menjahili lili" ujar rose dengan wajah memelasnya.
"Aniya sebelum unnie membelikan lili boneka yang besal,lili tidak akan memaafkan unnie"
"Huhh boneka yah,seharusnya lili bilang dari kemarin. Iyh nanti unnie belikan"
"Kalo sama mommy gimana?" ujar jennie.
"Emmm" terlihat lisa tengah berfikir.
"Sebenalnya lili tidak malah sama mommy,memang benal lili sudah besal jadi lili mau mandili mulai sekalang,lili tidak mau melepotkan mommy lagi,lili akan makan sendili dan tidak mau disua-"
"Jangan bicara seperti itu sayang,hati mommy terluka mendengarnya" jennie mulai berkaca-kaca
"Lili akan tetap terlihat seorang bayi dimata mommy,sebesar apapun lili nanti akan berkembang dan tumbuh besar, lili tetap putri kecil mommy,baby cantiknya mommy"
"Aniya mommy,lili tidak suka mommy menangis,wajah mommy telihat jelek,sama sepelti wajah aunty ji sekalang,benal kan unnie" lisa mengusap air mata jennie dan mendaratkan ciuman dikedua matanya.
.........
Dua minggu berlalu. Terlihat jennie sedang memperhatikan lisa. Entah kenapa sejak pulang dari bermain,lisa terlihat banyak diam. Ketika ditanyapun,lisa hanya akan mengangguk ataupun menggeleng sebagai jawabannya.
"Lili" jennie memanggil lisa yang teelihat sedang bermain lego.
Lisa menoleh sebentar,karena ibunya hanya diam setelah memanggilnya.
Jennie yang mendapatkan respon seperti itupun memilih mendekati lisa.
Jennie terlihat mengusap rambut lisa,dan menangkup wajah anaknya.
"Baby sakit?" jennie hanya mendapat gelengan kepala sebagai jawabannya.
Namun dapat jennie lihat,mata putrinya terlihat berusaha agar tidak melihatnya.
"Lihat mommy baby"
"Ada yang menyakiti baby?" lisa kembali menggeleng,namun dapat jennie lihat,mata putrinya berkaca-kaca.
Dapat jennie tangkap,sesuatu telah terjadi pada anaknya. Jennie nampak khawatir karena anaknya yang tidak mau bercerita.
"Baby bisa bercerita dengan mommy jika ada teman baby yang menyakiti baby"
"Mom lili mengantuk" ujar lisa dengan senyumnya.
Bukan hal seperti ini yang jennie inginkan. Putrinya menyembunyikan rasa sakitnya,ini tidak akan baik untuk putrinya kedepannya. Namun jennie tidak bisa berbuat apa-apa karna lisa sendiri yang memilih untuk diam. Jennie beniat akan meminta bantuan pada jisoo.
"Lili mengantuk eoh" jennie terlihat mengangkat lisa kegendongannya dan membawanya menuju kamar.
Jennie merebahkan dulu tubuh kecil anaknya,setelahnya diikuti dia yang mulai naik keatas kasur dan melakukan hal yang sama.
"Lili benar-benar tidak apa" jennie kembali memastikan.
Namun tetap saja hanya senyuman anaknya yang kembali ia dapat.
"Baiklah,tapi jika sesuatu terjadi sama lili,tolong yah bicara sama mommy"
Lisa terlihat mengangguk.Jennie mulai mendekatkan dirinya dengan lili,dan membawanya dalam dekapannya. Jennie mencium kening anaknya beberapa kali.
Lima belas menit berlalu,namun lili belum juga menutup matanya, terlihat mata anaknya terus memandang kearah dadanya.
"Lili mau unyu?" sudah lama anaknya tidak lagi memintanya. Lisa membuktikan ucapannya sendiri dengan keinginannya menjadi anak yang mandiri.
"Anniya lili sudah bes-"
Tanpa aba-aba jennie menjejalkal puting payudaranya kemulut lisa."Tidur eoh,lili mengantuk kan" jennie mengusap-usap lembut punggung anaknya.
Shipmom jenlisa