jangan lupa vote dan komen untuk menghargai penulis. jangan lupa absen hadir juga! enjoy the story!
[ MILIK NARA SEORANG. ]
Bunda Elky dan Ayah Anton itu selalu memanjakan anak semata wayangnya, sedari kecil jika Nara meminta maka akan dituruti oleh Bunda Elky dan Ayah Anton, tidak semua sih, tapi setidaknya Nara itu benar-benar disayang layaknya anak semata wayang yang sangat rapuh.
'ceklek
Nara menoleh lemah, ada Harsa dan Ivy yang datang membawa sebuah paper bag.
"Sumpah, Ra, suami kamu serem banget," ucap Ivy yang langsung duduk disamping bangkar Nara. Nara hanya bisa terkekeh sekilas mendengar penuturan Ivy, sepertinya Karel memaksa Ivy dan Harsa mengantarkan makanan dan menemani Nara, sementara cowok itu bekerja keras untuk mendapatkan uang.
Nara hargai perjuangan Karel.
"Kasus masih di selidiki, Rava sama Alvaro belum sepenuhnya pulih juga, kita gak bisa bergerak tanpa mereka," jelas Ivy yang kemudian mengeluarkan kotak bekal bewarna pink, gadis itu juga membawa dua botol jus jambu dan jus mangga.
Hipoglikemia adalah kondisi medis yang terjadi ketika kadar glukosa darah seseorang turun di bawah level normal yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang optimal. Untuk mengatasinya, Nara dianjurkan mengonsumsi sumber glukosa cepat, seperti permen, jus buah, atau minuman berenergi. Juga dengan mengonsumsi karbohidrat kompleks, seperti roti, sereal, atau buah-buahan dengan indeks glikemik rendah untuk menstabilkan kadar glukosa darah setelah peningkatan awal.
"Ini yang buat ropang nya Karel, spesial buat Keynara kata nya," ucap Ivy dengan nada julid yang dibuat-buat. Harsa dibuat terkekeh mendengarnya, meski Ivy terlihat julid, namun Nara menghangat kala mendengar itu buatan Karel.
"Aku ketinggalan banyak cerita kayaknya," ujar Nara yang membenarkan letak tidurnya agar bersandar pada dashboard ranjangnya.
"Cafe nya Mas Hilal makin ramai habis Karel sama Rava promosi besar-besaran, mereka keren banget sumpah. Sekarang juga Karel kerja keras buat Mama nya," jelas Ivy yang kemudian menyuapkan roti panggang itu kepada Nara, Nara yang malas disuapi memilih untuk mengambil roti itu untuk dirinya makan sendiri.
"Kamu cepet sembuh ya, Ra, Karel khawatir banget pas kamu hilang, kata Hilal, dia sampe mau bunuh diri," jelas Harsa yang duduk di kursi satunya didekat Ivy. Nara beralih menatap Harsa kaget, tiba-tiba dirinya teringat sesuatu yang membuat moodnya turun seketika.
Ivy beralih menatap Harsa kala Nara merubah ekspresi wajahnya, "Kamu gak papa, Ra?" Tanya Ivy yang khawatir melihat Nara.
"Emm ... Ada beberapa hal yang mau aku tanyain sebenarnya, tapi kayaknya aku bakal tanya langsung ke Karel nanti," balas Nara sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Kebiasaan bikin penasaran ih, dasar!" Pekik Ivy yang marah dibuat-buat, namun apa peduli Nara? Gadis itu malah memasang wajah angkuh yang dibuat-buat membuat Ivy semakin menggeram gemas.
Harsa hanya terdiam mendengar sepatah kata yang dilontarkan oleh Nara.
Di sisi lain, Karel mendapatkan pesan dari Harsa, namun entahlah dirinya terlalu sibuk sampai tidak membalas pesan itu. Cafe semakin hari semakin ramai, Karel selalu memekik dalam hati saat mendengar suara Mas Hilal menerima pelanggan, tidak apa dirinya lelah, ini untuk biaya operasi Mama dan obat untuk Nara. Itu tanggung jawab Karel.
"Bunda Elky sama Ayah Anton bakal pulang lusa, gue butuh uangnya buat biaya rumah sakit Nara, Mas," ucap Karel yang kini membersihkan meja pantry tempat dirinya membuat minuman dan menyiapkan makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAVILEO [ END ]
Teen Fiction"Papa, kenapa Leo harus selalu sempurna?" "Papa ingin yang terbaik buat kamu, Leo. Dunia ini keras, dan kamu harus menjadi orang yang sukses." "Tapi, Leo ingin kebebasan, Pa. Leo punya impian sendiri." Karel selalu hidup dalam bayang-bayang harapan...