Ruang Dialog Hampa : bagian lima

2 1 0
                                    

"Apakah dia juga memiliki perasaan yang sama?" Pertanyaan itu selalu berputar di kepala gadis itu. Entah sampai kapan ia terus memendam perasaannya.

Karena terbiasa, sebuah rasa datang menghampirinya. Rasa yang tak seharusnya hadir diantara mereka. Namun nahas, ia harus menerima perasaan yang mampu menyiksa hati dan pikirannya.

Dia bimbang, apakah ia harus mengungkapkan atau diam memendam. Nyatanya dipendam sesak, diungkapkan merusak. Ia tak mau hubungan pertemanan mereka hancur karena perasaan yang menyebalkan.

Ternyata benar, pertemanan antara laki-laki dan perempuan itu hanyalah omong kosong. Semua hanya kedok untuk menutupi rasa suka yang mereka punya. Sudahlah, biarkan ini tetap menjadi rahasia. Bukankah mencintai dalam diam adalah ketulusan(?)

Ruang Dialog Hampa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang